𝐌𝐈𝐍𝐄

11.5K 1.1K 64
                                    

Lagi mood banget jadi up 😌. Bilang author baik gitu😌

🍏

Suasana hari ini hujan lebat bahkan suhu udara menjadi terasa lebih dingin, Suasana yang sangat pas untuk tetap terlelap dengan berbalut selimut tebal. Begitupun dengan kedua sejoli yang terus berpelukkan dalam balutan selimut putih.

Draco terbangun di waktu yang sangat pagi tampak dari jam dinding yang menunjukkan pukul 3 dini hari.

Jari tangan Draco menyusuri setiap inci wajah gadisnya yang masih terlelap dalam dekapannya.

"Always be mine, l am obsess to you baby"

Flashback On

"Draco apa yang kau lakukan tadi?" Kata Narcissa sambil membuka pintu kamar Draco.

"Mom Aku tak mau dengannya" kata Draco.

"Lalu kau punya pandangan tentang gadis yang jauh lebih baik dari Greengrass?" Tanya Lucius.

"Rosier... Aku akan bersedia jika dijodohkan dengan putri Uncle Edmud"

"Maksudmu (Y/n) Rosier?" Tanya Narcissa.

"Iyah"

"Besok kita kesana" kata Lucius.

Draco hanya tersenyum puas.

Flashback Off.

Draco merasakan pergerakan pada tubuh gadisnya, dan benar saja (Y/n) tengah mengucek matanya.

"Hentikan itu bisa membuat matamu menjadi merah" Draco menarik tangan (Y/n).

"Kau sudah bangun? Ini jam berapa? Kita telat? Kenapa kau tak bangunkan aku" kata (Y/n).

"Tenang lah love, kita tak telat dan ini baru pukul 4 dini hari" Draco menyentil pelan kening gadisnya.

"Maaf aku hanya takut bangun telat"

Draco menarik dagu gadisnya agar menatapnya. (Y/n) yang diperlakukan seperti itu hanya menatap Draco dengan tatapan polosnya.

"Boleh aku memilikimu seutuhnya sekarang?" Tanya Draco.

"Tidak sekarang Draco" (Y/n) menarik pipi Draco gemas.

"Ckk... kau mau kemana?" Tanya Draco saat melihat (Y/n) turun dari ranjang.

"Mandi"

"Boleh aku ikut?" Kata Draco sambil menyeringai.

"Shut up Malfoy"

Draco terkekeh, gadisnya memang benar-benar.

.....

Draco dan (Y/n) kini tengah berjalan memasuki pekarangan rumah milik keluarga Rosier, setelah pamit pada Narcissa dan Lucius Draco tak henti-hentinya meminta agar dirinya tetap di Malfoy manor.

"Draco" panggil (Y/n) pada Draco yang hanya melamun didepan pintu.

"Yah kenapa?"

"Kau kenapa?" (Y/n) mendekat kearah Draco dan menempelkan punggung tangannya pada kening Draco.

"Aku tak sakit love" ucap Draco sambil melepaskan tangan (Y/n) dan menggenggam tangan gadisnya erat.

"Kau masih gugup bertemu dengan ayahku?"

Draco menurunkan tingginya agar sejajar dengan (Y/n) yang memang lebih pendek darinya.

"Entahlah... bisa kau berikan aku sedikit energi?" Draco mengusap wajah (Y/n) lembut dengan ibu jarinya.

"Bagaimana caranya?"

Draco terkekeh pelan gadisnya terlalu polos, atau gadisnya yang tidak pernah menunjukkan sisi agresif miliknya.

"Seperti.." Draco mendekatkan wajahnya dan memiringkan kepalanya, tatapan Draco hanya tertuju pada bibir pink alami gadisnya.

"Excuse me Mr And Mrs Malfoy" ucap seseorang yang telah membuka pintu.

Sontak Draco langsung menjauhkan tubuhnya dari gadisnya, dan langsung memasang wajah datarnya.

"Noahh" (Y/n) langsung memeluk orang yang telah membuka pintu tadi.

"Aku merindukanmu" sambung (Y/n).

"Aku juga, tapi ayo kita masuk dulu... oy Malfoy kau juga masuk" kata Noah.

Draco dan (Y/n) masuk kedalam dengan tangan Draco yang menggenggam tangan (Y/n) dan tangan satunya yang masih setia menggendong tas milik (Y/n).

"(Y/n) kau ganti baju sana" kata Noah, (Y/n) segera naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.

"Kau dipanggil ayah" Kata Noah. Draco mengangguk dan mengikuti Noah.

.....

(Y/n) gadis itu tengah menatap dirinya yang masih memakai bathrobe didepan cermin panjang yang ada di kamarnya. Ia melihat tanda di area tulang atlas yang masih memerah, yah siapa lagi pelakunya jika bukan Draco.

Kriet

Suara pintu kamar mengalihkan perhatian (Y/n), Draco pemuda itu masuk ke kamarnya dan berjalan ke arahnya.

"Surat mu lumayan banyak juga" kata Draco sambil mengecek kumpulan surat yang ada di meja belajar milik (Y/n).

"Yah mereka rajin mengirim surat padaku" (Y/n) membuka lemari pakaiannya, pergerakan tangan (Y/n) terhenti karena sebuah tangan yang melingkar di perutnya.

"Kau cantik" Draco menciumi tengkuknya.

"Stop Draco di rumah ini ada ayah dan kakakku" (Y/n) mendorong tubuh Draco.

Bukan Draco namanya jika mendengarkan apa kata orang, Draco kembali melingkarkan tangannya dan menyesap tengkuk gadisnya.

"Aku mau pakai baju Draco" (Y/n) yakin jika Draco takkan berhenti.

"Tunggu" Draco melepas tangannya dan mengambil pakaian yang ada di lemari (Y/n).

"Ini jaket siapa?" Tanya Draco.

"Oh- itu punya Cedric"

"Dia sering kesini?" Draco mulai menajamkan tatapan matanya.

"iiya..kadang-kadang"

"Dia masuk ke kamarmu" Draco meremas kuat jaket yang digenggamnya.

"iiya"

Mendengar itu Draco menaruh kasar jaket Cedric di lemari kembali. Draco memutar tubuhnya sehingga ia membelakangi gadisnya.

"Ddraco.. kau marah?..tapi Aku dan Cedric sudah seperti itu sejak kecil"

Draco sontak berbalik ke arah gadisnya lagi.

"Aku dan Cedric tidak melakukan hal lain hanya menonton kadang belajar bersama atau bermain catur penyihir hanya itu" (Y/n) membelai rahang Draco lembut.

"Kau yakin?" Tanya Draco memastikan.

"Aku berkata jujur Draco"

Draco meraih tangan (Y/n) yang masih membelai rahangnya dan mengecup punggung tangan gadisnya.

"Kamu milikku selalu (Y/n)".

🍏

Malfoy Fiance : 𝐃.𝐌 Where stories live. Discover now