8. Bertemu

182 189 359
                                    

Halo kawankuu! Happy 1k readers🥳🖤
Makasih banyak yang udah mau baca cerita ini, dan always support aku. Pokoknya love banyak-banyak💗💗

Sorry baru sempat up sekarang, soalnya kemarin-kemarin masih banyak tugas🤧

Sebelum lanjut baca jangan sampai lupa votenya dong. Okey, pasti udah.

Kanaya berjalan gontai menuju halte bus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kanaya berjalan gontai menuju halte bus. Sungguh hari yang sial! Baru kali ini di dalam hidupnya, Kanaya gagal membalaskan dendamnya. Sepertinya Arkan menggunakan ilmu hitam. Itulah yang Kanaya duga-duga.

"Ini yang namanya karma, ya?" tanya Kanaya kepada dirinya sendiri. Benar kata Jane, karma itu nyata. Dan sekarang, Kanaya sedang mendapatkan karmanya.

"Tuh si anak satu juga, tega banget dia ninggalin gue."

Ya, siapa lagi kalau bukan Jane. Ketika Kanaya keluar gerbang sekolah, ia sama sekali tak melihat batang hidung gadis itu. Sungguh teman laknat! Kali ini, apa kesibukannya?

Kanaya kembali menarik napas hendak berbicara. Sebelum akhirnya...

GYUR

Percikan air kotor di jalanan kini menghiasi seragam sekolahnya. Satu pertanyaan yang kini memenuhi kepalanya. Apakah dia sedang bermimpi buruk? Hari ini terlalu buruk untuk menjadi kenyataan bukan?

"Eh, sorry, sorry, gue nggak sengaja." Ucapan itu berhasil membuat Kanaya tersenyum simpul. 'Oh, ternyata bukan mimpi,' batinnya.

Seorang lelaki jangkung yang sepertinya seumuran dengannya, kini memberhentikan motornya. Dialah penyebab dari kesialan keempat yang Kanaya dapatkan hari ini.

Pertama, Kanaya telat ke sekolah. Kedua, ia ketahuan oleh Bu Siska. Ketiga, ah sudahlah Kanaya malas mengingat kejadian itu. Dan, yang keempat, baju sekolahnya yang cantik kini dikotori oleh bintik-bintik kecoklatan akibat percikan air kotor.

Sungguh hari yang sempurna.

"Emm, lo nggak apa-apa?" tanya lelaki itu merasa bersalah ketika melihat ekspresi Kanaya yang terlihat menyedihkan.

"Gue?" Kanaya menunjuk dirinya sendiri.

"Lo udah liat dengan jelas baju gue kotor kayak gini, dan lo masih tanya gitu?" Kanaya terlihat kesal. Gadis itu menatap tajam lelaki di hadapannya.

Melihat Kanaya yang terlihat begitu kesal, membuat lelaki tersebut menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia semakin merasa bersalah. Alhasil, ia melepas hoodie hitamnya.

Kanaya spontan menutup matanya. "Eh, gila lo! Kalau mau buka baju jangan di tempat umum!" ucap Kanaya sedikit berteriak.

"Nih, pake."

Ketika mendengar suara cowok itu, dengan ragu Kanaya memutuskan untuk membuka matanya. Gadis itu seketika melotot ketika melihat cowok itu ternyata memakai baju biasa di balik hoodienya.

KanayaWhere stories live. Discover now