CHAPTER 9

582 82 29
                                    

Author POV

Jadi, karena Grisha dan Carla memiliki urusan mendadak diluar kota, jadilah Eren disuruh menginap dirumah Levi. Ia disuruh Levi tidur dikamar tamu menggunakan baju piyamanya. Masalahnya bajunya itu ga muat dan celananya aja agak kependekan. Alhasil Eren hanya menggunakan celana boxernya saat tidur. Untungnya Levi tak mengetahuinya.

Esoknya Levi terbangun dari tempat tidurnya, tak mengingat ada tamu dirumahnya. Ia mandi dikamar mandi diluar kamar dan masuk kembali keruangannya untuk memakai baju. Saat ia baru memakai celana panjangnya yang berwarna hitam, gerakannya terhenti begitu ia mendengar telepon rumah berdering.

"Siapa yang nelpon coba?" Gumam Levi berjalan keluar kamar hanya menggunakan celana hitamnya. Berjalan ke ruang tengah, ia mengangkat telepon tersebut dan menjawab.

"Halo?"

"Kakak!" Pekik orang tersebut membuat Levi tersenyum kecil. Mereka terus berbincang tak sadar keadaan Levi yang masih bertelanjang dada dengan rambut yang masih basah.

Eren POV

Aku keluar kamar tamu menggunakan handuk, berencana untuk mandi. Keluar, kulihat rumah yang kosong. Dimana si Rivaille? Alah, bodolah. Mandi dulu.

Lima belas menit kemudian aku berjalan keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk sepinggang. Aku berjalan kearah ruang tengah, tempat kamarku berada. Kamar Levi ada di lantai atas. Begitu aku memasuki ruang tengah, tubuhku membeku. Shit! Mataku!

Author POV

Levi menyadari seseorang berjalan kearahnya. Menoleh ke kiri ia melihat Eren baru selesai mandi. Tubuh dan rambutnya masih basah. Ia hanya menggunakan handuk dipinggangnya memperlihatkan otot-ototnya. Terutama otot bagian perut membuat Levi membeku dan terus menatap Eren, tak memperdulikan orang diseberang telepon.

Sama halnya dengan Levi, Eren kini melihat tubuh mulus Levi yang seputih porselen. Walaupun tubuhnya kecil, ia bisa melihat tubuh Levi yang dihiasi oleh otot-otot yang bisa membuat kaum hawa ngilier. Sama seperti miliknya.

Levi dan Eren tersadar dari lamunannya begitu mendengar teriakan dari telepon rumah yang berada di tangan kanan Levi.

"Kakak!!!"

"Iya, maaf tadi aku melamun..." Balas Levi pada orang diseberang telepon. Eren dan Levi membuang muka dan Eren berjalan ke kamarnya. Saat berada dikamarnya ia langsung menguncinya dan duduk di tempat tidurnya.

"Shit. Kok tegak sih?!" Geram Eren dan para readers pasti tau kelanjutannya. Untung ada tisu ama tong sampah dikamar itu.

Balik lagi ke Levi yang masih berada diruang tengah. Orang yang tadi menelponnya kembali angkat suara.

"Kakak gapapa?"

"Ah, gapapa. Bisa kita lanjutkan nanti? Telepon saja ke HP kakak."

"Ga bisa. HP ku diambil paman karena aku main game terus."

"Makanya belajar yang bener. Nanti kalau ga dapat rangking satu kakak ga bakal beliin kamu es krim lagi."

"Kalau aku dapat rangking satu kakak bakal ngabulin permintaan aku ga?"

"Iya..."

"Kalau gitu aku mau belajar! Nanti aku telepon pake HP kak megane! Bye bye kak Levi!"

"Iya, bye..." Sambungan terputus dan Levi langsung berjalan cepat kekamarnya. Mengunci pintu dan duduk di tepi ranjang.

"Fuck my life. Gue pasti kena karma gara gara ge nurutin perintah adek sendiri." Dan Levi melakukan hal yang sama dengan si Brunette:)

GoodbyeМесто, где живут истории. Откройте их для себя