27. No Worries

1.1K 144 70
                                    

Rosie berjalan sambil membawa secangkir kopi untuk Loey yang tengah sibuk didepan laptopnya.
Pria itu sedang membuat materi yang akan dibahas untuk meeting satu jam lagi dari sekarang. Yang mana artinya Loey akan ikut dalam pertemuan tersebut.

Meeting kali ini akan membahas soal kenaikan gaji para karyawannya. Tidak ada partner dari perusahaan lain. Atau bisa dibilang meeting kali ini hanya dalam lingkup para staffs inti dari HanSé Caffé itu sendiri.

Rosie meletakkan cangkir berisi kopi panas tersebut di atas meja dengan hati-hati. Kemudian memilih duduk tepat disisi Loey yang masih memaku tatapannya pada layar laptop.

"Terima kasih, sayang." Ujar Loey setelah selang beberapa detik dirinya berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

Rosie mengangguk sebagai respon. Kemudian memperhatikan suaminya yang tengah menyesap kopi buatannya tersebut.

Merasa diperhatikan begitu intens, Loey pun balik menatap Rosie dengan ekspresi bertanya-tanya. Barangkali istrinya ingin menyampaikan sesuatu.

"Wae?" Tanya Loey. Tangannya meletakkan kembali cangkir kopi tersebut.

"Hm? Wae?" Rosie balik bertanya.

Loey pun terkekeh kecil karena Rosie malah melemparkan pertanyaan yang sama.

"Kau kenapa memandangiku seperti itu? Katakan jika kau ingin mengatakannya." Ucap pria itu sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Ah, tidak ada Oppa. Aku hanya..."

"Mengantuk?" Dengan cepat Loey memotong perkataan Rosie.

Wanita itu mengangguk. Tebakan Loey benar sekali. Tepat sasaran. Rosie memang mengantuk. Tapi dia tidak bisa meninggalkan Loey sendirian yang sedang WFH (Work From Home) tengah malam seperti ini.

"Kau boleh tidur lebih dulu sayang. Tidak perlu menungguku. Aku tahu hari ini cukup melelahkan bagimu karena persiapan pameran kan?" Tangan Loey terulur mengusap lembut pipi Rosie.

Benar apa yang dikatakan oleh Loey. Hari ini memang cukup membuat Rosie merasa lelah karena harus menyiapkan ini itu untuk pameran yang akan dimulai dua minggu lagi.

Jadi, The Park's masuk ke dalam 5 besar butik paling ter-update sepanjang tahun ini. Dan karena itulah, butik-butik yang masuk kedalam kategori tersebut harus menyiapkan setidaknya 5 desain terbaru untuk masuk ke etalase pelelangan.

"Sayang, aku benar-benar tidak apa ditinggal sendiri. Matamu sudah sayu seperti itu. Kau butuh istirahat, Roseanne." Tutur Loey dengan begitu lembut.

"Aku tidak mau tidur sendirian." Rengek Rosie seperti bocah.

"Kalau begitu tidur di kamar Hana dulu. Nanti saat aku sudah selesai aku akan membangunkanmu untuk pindah ke kamar kita."

Rosie tampak menimbang-nimbang ide yang dikatakan oleh Loey. Kemudian dia pun mengangguk setuju dan mulai beranjak dari duduknya.

"Jaljayo..." Ujar Loey tersenyum pada wanitanya.

Rosie membalas senyuman suaminya walau dia benar-benar sudah mengantuk. Sebelah tangannya mengepal ke udara, tidak terlalu tinggi. Bermaksud menyemangati Loey yang sedang bekerja. "Hwaiting! Semoga meetingnya lancar, Oppa!"

"Gomawo."

Saat Rosie mulai melangkahkan kakinya menuju anak tangga, Loey pun memanggilnya.

"Oh, sayang sebentar!"

Rosie sontak menoleh kearah suaminya.

"Kenapa? Butuh sesuatu?"

Loey menggeleng pelan.

(No) WAY BACK HOME 2 [END]Where stories live. Discover now