11. Second Chance?

1.3K 151 68
                                    

Sepasang manik mata dengan tatapan nanar menatap lalu lintas yang super padat pada sore hari ini. Di dalam tempurung kepalanya, dia memikirkan banyak hal dan segala prasangkanya yang sejak beberapa hari lalu terus mengusik dirinya.

Karena itulah dia memilih untuk tidak pulang ke rumah sejak senin kemarin. Gadis cantik itu menghela nafas berat. Dia begitu merasa gusar. Tak tahulah, apa dia harus pulang sekarang dan mendengarkan dua orang itu?
Tapi melihat wajah adik iparnya saja Alice sudah sangat malas.

Gadis itu berdecak. Kemudian menengok ke arah kanan dimana jam dinding menggantung diatas sana.

Dia sudah memutuskan untuk pulang ke rumah sekarang. Alice meraih tas kecil miliknya yang dia letakkan di kursi sebelahnya duduk. Kemudian bangkit dan langsung bergegas keluar dari restoran tersebut tanpa menghabiskan sisa makanan serta minuman yang dia pesan tadi.

🍁🍁🍁

Halaman samping rumah itu penuh dengan gelak tawa antara Ayah dan gadis kecilnya, Hana. Loey tengah mengajari putrinya itu belajar berenang dengan bantuan pelampung bermotif kartun pororo lucu yang terpasang di tubuh mungil Hana.

Tampaknya gadis kecil itu merasa sangat senang karena bisa bermain basah-basahan seperti ini. Pasalnya saat sedang mandi, seringkali Rosie kewalahan karena Hana tidak mau menyudahi acara mandinya.

Gadis kecil itu hobi sekali menghabiskan waktunya jika sudah menyatu dengan air.
Tidak peduli bibirnya seringkali membiru karena sudah terlalu lama berendam.

"Aaa ya!!" Rosie menjerit kala cipratan air mengenai dirinya yang tengah asik berbaring di kursi santai sambil menutupi wajahnya dengan sebuah majalah. Tatapan wanita itu langsung melayang ke arah seorang pria yang tengah menyeringai jahil di dalam kolam renang itu.

Merasa suaminya itu sudah mengganggu waktu bersantainya, Rosie pun jadi kesal.
Wanita itu bangkit dari kursi santai tersebut dan berjalan menuju tepi kolam renang untuk membalas perbuatan jahil Loey.

Tapi semakin Rosie mendekat ke kolam, semakin Loey menciprati dirinya tanpa henti. Gelak tawa puas dari bibir Loey mengudara di ruang terbuka itu.

"Daddyyy!!!" Seru Rosie pada Loey.

"Hahahaha... Hana, lihatlah Mommy sepertinya akan meledak. Ayo kita berenang menjauh ke sana." Pria itu melingkarkan lengannya ke tubuh mungil putrinya kemudian menggiring gadis kecil itu bersamaan dengan gerakannya berenang di permukaan air untuk menjauhi Rosie.

Tidak terima dibilang seperti itu oleh suaminya, Rosie pun mulai menuruni tangga kolam  renang dan langsung berenang dengan lihai mengejar Loey juga Hana.

Tawa Loey masih tidak berhenti sejak tadi. Dan itu menular pada putrinya. Kekehan nyaring lolos dari bibir mungil Hana.

Loey masih setia memperhatikan Rosie yang terus berenang ke arahnya dan Hana. Karena tak mau tertangkap oleh sang istri, Loey pun mengambil arah lain untuk melarikan diri bersama Hana.

"Catch us if you can, Mommy..." Ejek Loey. Lagi-lagi Hana tertawa terkekeh-kekeh ketika Loey mengajaknya berenang bersama menghindar dari sang Ibu.

Masih tidak menyerah, Rosie pun lebih mempercepat gerakannya untuk menangkap Loey yang terus berusaha menghindar darinya.

Dan...

HAP!

Usaha Rosie membuahkan hasil. Dia berhasil menangkap sasarannya.

"Beraninya kau mengganggu waktu bersantaiku?" Gertak Rosie seraya menarik Loey.

Pria itu pasrah namun tawanya masih menggelegar. "Ampun Mommy, ampun... Daddy kan hanya bercanda. Ya kan Hana?"

(No) WAY BACK HOME 2 [END]Where stories live. Discover now