30. Jus nanas

373 47 2
                                    

Ting! Handphone Dhea berbunyi.

From : Kak Darka
Lo di mana?

To : Kak Darka
Kak Darka di mana?

From : Kak Darka
Masih di BC
Tapi mau keluar buat nyamperin lo

To : Kak Darka
Gue di kantin habis beli makan

From : Kak Darka
Oke gue ke sana

"Guys, gue pergi dulu ya," pamit Dhea berdiri.

"Mau pulang, Dhe?" tanya Riza.

"Enggak sih. Cuma mau ketemu kak Darka," jujur Dhea.

"Cie elah Dhea, makin lengket aja sama kak Darka," goda Vadli.

Dhea hanya menyengir.

"Jangan lupa ntar bahas tugas mikro!" ucap Fian terdengar ketus.

"Iya. Ntar lo chat gue aja kalau mau mulai bahas. Yaudah, bye guys!" ucap Dhea.

"Bye, Dhe!" ucap ketiga teman Fian.

Baru berjalan beberapa langkah tapi Dhea kembali memutar tubuhnya.

"Kenapa, Dhe? Ada yang ketinggalan?" tanya Riza.

"Enggak. Cuma mau bilang, thanks ya udah nemenin gue nonton pertandingan sama makan siang," jawab Dhea.

"Oh. Sama-sama," ucap Riza.

"Besok jangan lupa nonton final ya, Dhe!" ucap Vadli mengingatkan.

"In Syaa Allah, Dli," balas Dhea.

\\\ ///

Dhea tidak langsung keluar dari kantin melainkan pergi terlebih dulu ke stan bu Sum.

"Hai, Bu Sum!" sapa Dhea.

Bu Sum yang sedang duduk santai langsung berdiri. "Eh, Mbak yang selalu sama mas Darka kan?" tanyanya memastikan.

"Iya, Bu. Nama saya Dhea. Bu Sum inget aja ya kalau saya sering sama kak Darka."

"Inget dong, Mbak. Soalnya setau ibu, mas Darka nggak pernah makan berdua sama cewek, selain sama mbak Dhea."

"Serius, Bu?"

"Iya, Mbak. Kalau makan sama cewek, pasti rame-rame, nggak cuma berdua."

"Wah, saya baru tau, Bu."

"Oh ya, Mbak Dhea mau beli apa?"

"Ada jus nanas nggak, Bu?"

"Ada, Mbak."

"Jus nanas 1 ya, Bu."

"2, Bu," sahut seseorang membuat Dhea spontan menoleh.

"Kak Darka!" pekik Dhea.

"Hai," sapa Darka tersenyum.

"Hai juga," balas Dhea.

"Katanya udah makan, kok beli jus? Emangnya tadi belum minum?"

"Udah sih, tapi haus lagi. Makanya beli jus deh."

"Oalah."

"Mas Darka jadi beli jus nanasnya?" tanya bu Sum.

"Jadi dong, Bu," jawab Darka.

"Baik, Mas. Tunggu sebentar ya, Mas, Mbak!"

"Iya, Bu."

"Duduk dulu yuk!" ajak Darka.

Dhea menganggukkan kepala.

\\\ ///

"Kalian ngerasa aneh nggak sih?" tanya Hendra tiba-tiba.

"Aneh kenapa, Ndra?" tanya Riza.

"Kalian liat kan kak Darka sama Dhea?" tanya Hendra.

Memang sekarang Fian dkk tengah memperhatikan gerak-gerik kedua orang yang disebutkan oleh Hendra barusan.

"Liat. Kenapa?" tanya Vadli.

"Bukannya dulu kak Darka katanya cuek ya ke Dhea? Tapi sekarang kok kayak ngedeketin gitu?" heran Darka.

"Mungkin sekarang kak Darka suka kali sama Dhea, makanya sikapnya bisa berubah gitu," jawab Riza terdengar masuk akal.

"Iya juga ya," ucap Hendra.

"Menurut kalian, Dhea suka nggak sama kak Darka?" tanya Fian.

"Kenapa lo nanyanya gitu, Yan?" tanya Hendra.

"Nggak papa. Gue cuma pengen tau apa pendapat kalian," jawab Fian.

"Walaupun gue jomblo dan nggak terlalu ngerti soal cewek, tapi gue ngerasa bakal susah buat tau cewek kayak Dhea suka sama tuh cowok atau enggak," ucap Riza.

"Maksud lo?" tanya Fian tidak paham.

"Dhea tipikal cewek yang friendly ke semua orang, entah itu cewek ataupun cowok. Jadi, kalau Dhea deket sama cowok, belum tentu karena dia suka," jelas Riza.

"Terus gimana caranya kalau mau tau Dhea suka sama tuh cowok?"

"Cuma ada 1 cara."

"Apa?"

"Tanya langsung ke Dhea."

"Nggak ada cara lain?"

"Nggak ada. Karena cuma Dhea yang tau betul gimana perasaan dia ke seseorang."

"Kalau misal pas ditanya Dhea jawabnya bohong gimana?"

"Kalau soal itu gue nggak tau."

"Kenapa lo kayak penasaran banget sama Dhea? Jangan-jangan lo-"

"Gue nggak penasaran sama Dhea. Gue cuma penasaran sama cewek yang friendly ke semua orang," sahut Fian membuat ucapan Hendra terpotong.

"Sejak kapan lo ngerti banyak tentang begituan, Za?" tanya Vadli heran.

"Gue juga nggak tau, Dli," jawab Riza tertawa. Ia juga heran dengan dirinya sendiri yang bisa mengatakan hal demikian tentang cewek.

\\\ ///

Kini Dhea dan Darka sudah berada di taman fakultas. Mereka tengah menikmati jus nanas masing-masing sembari melihat kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya yang ada di depan mereka.

"Besok gue nggak ke kampus," ucap Darka.

Dhea menoleh. "Kenapa?"

"Gue harus ngewakilin HIMA MENTOR ke kampus lain."

"Kak Darka sendiri?"

"Berdua sama Fandi."

"Oalah. Semangat kalau gitu. Semoga dilancarkan urusannya."

"Thanks."

\\\ ///

Yeayy!!!

Cukup ya untuk update hari ini

Besok akan ada 5 part lebih lho

Scene besok ada Dhea sama Fian yang kerkel terus ada Dhea ketemu sama pacarnya Reyvan

Wah!!!

Kira-kira Dhea sama Tamara bahas apaan yaa???

Penasaran???

Temukan jawabannya di part besok!!!

2D : Dhea & Darka || ENDWhere stories live. Discover now