Mengagumi Dalam Diam

721 101 3
                                    

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

•┈┈•••○○❁❁❁○○•••┈┈•

🗣️ : Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kak apakah boleh mengagumi dalam diam?

🧕🏻 : Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, begini penjelasannya.

Mengagumi dalam diam adalah istilah yang sering muncul dalam kalangan remaja. Yakni dimana seseorang baik itu ikhwan ataupun akhwat memiliki rasa kagum terhadap lawan jenis.

Biasanya rasa kagum itu muncul setelah seseorang merasa tertarik kepada lawan jenis, entah kagum karena Kebaikannya, ke-shalihannya, sifatnya yang sopan nan santun, jauh dari kemaksiatan, kerendahan hatinya atau bahkan karena fisiknya seperti tampan atau kecantikannya, dan lain sebagainya. Dan bisa saja kita mengagumi seseorang dengan alasannya masing-masing.

Nah ketika rasa kagum itu muncul dalam diri, maka secara tidak langsung akan mengirim sinyal ke hati, dengan begitu kita akan memiliki ke-khususan dalam diri terhadap orang yang di kagumi tersebut.

Kita akan lebih memperhatikan gerak gerik atau kegiatan orang yang kita kagumi tersebut. Namun karena alasan tertentu, maka rasa kagum atau mengagumi itu hanya dapat terpendam dalam hati kita.

Misal alasannya karena kita takut atau malu mengakui perasaan kita, tidak mau pacaran, atau takut perasaannya tertolak, dan lain sebagainya. Akhirnya hanya bisa sebatas mengagumi dalam diam saja.

Timbul pertanyaan boleh tidak kita mengagumi seseorang atau lawan jenis? Itu umumnya boleh-boleh saja sebab itu merupakan fitrahnya manusia, namun harus tetap dalam aturan yang diperbolehkan.

Apabila rasa kagum dan cinta muncul karena hal yang halal seperti kagum dengan keilmuan dan kesholehannya tanpa ada tindakan yang bermasalah yang bersumber dari kita maka tidak apa apa.

Dalam Islam kita dilarang untuk mengagumi seseorang secara berlebihan, karena sikap yang seperti itu dapat menimbulkan zina hati atau mudhorot yang lainnya.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no.2657)

Untuk menghindari adanya zina hati sebab mengagumi dalam diam maka lebih baik untuk diungkapkan dengan jalan yang di Ridhoi oleh Allah.

Apabila seorang akhwat suka dengan seorang ikhwan, maka bisa menawarkan dirinya dengan cara yang baik. Seorang akhwat boleh menawarkan dirinya untuk dinikahi oleh lelaki sholeh, baik dia itu sudah beristri atau belum. Boleh juga seorang wali menawarkan anak yang berada di bawah perwaliannya kepada laki-laki sholeh.

Kemudian timbul lagi pertanyaan apakah hal demikian adalah sikap yang dapat merendahkan derajat seorang wanita? Jawabannya adalah tidak, hal demikian merupakan anjuran dalam syariat Islam dan juga Sunnah yang telah di contohkan oleh Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu 'anha serta sahabat Rasulullah yang lain.

Selain dari itu mengagumi secara berlebihan juga tidak diperbolehkan. Yaitu mengagumi seseorang hingga istilahnya tergila-gila sehingga mengikuti apa yang orang itu perbuat hingga melanggar syariat Islam.

Contohnya mengagumi nonmuslim, pada zaman sekarang ini tentu banyak kita lihat para wanita yang mengagumi K-pop atau aktor NonMuslim. Mereka lebih tau tentang dunia K-pop di bandingkan dunia Islam mereka lebih banyak hafal nama artis nonMuslim itu daripada 99 nama baik Allah, kisah-kisah Nabi, atau nama para sahabat Rasulullah.

Na'udzubillah sangat miris bukan. Kenapa bisa seperti itu? Sebab mereka mengagumi secara berlebihan terhadap sesuatu yang itu tidak disyariatkan.

Oleh karena itu kagum lah karena Allah dan kagum lah dengan sewajarnya saja. Jangan sampai rasa kagum itu dapat menjerumuskan kita dalam kemaksiatan.

•┈┈•••○○❁❁❁○○•••┈┈•

Share Motivasi Hijrah by MisteriusL yuk ke teman, keluarga, atau saudara
Semoga bermanfaat

Motivasi Hijrah - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang