[20] I'm Already Yours (Ending)

17K 2.3K 1.2K
                                    

Ini part terakhir ya...

Lumayan panjang partnya. Semoga gak bosen

🍁 Selamat membaca 🍁

Setelah berkutat dengan chatnya Ara dan membersihkan barang bukti, Leo pun melanjutkan langkahnya lagi menuju parkiran sekolah. Disana masih ada Azka yang terlihat sibuk menata barang-barangnya di dalam jok motor.

"Oy," panggil Leo.

Azka menoleh. Leo langsung melempar HP di tangannya itu. Azka berhasil menangkapnya

"Hape lo ketinggalan tadi."

Azka hanya mengangguk kecil.

Leo masih terus menatap Azka. Sesekali rahangnya bergerak, menahan emosi. Tiba-tiba saja Leo terbayang sesuatu yang enggak-enggak di otaknya setelah membaca chat dari Ara tadi. Pikirannya jadi negatif, dan yakin mengira kalo Azka lah yang memaksa Ara untuk berbuat hal seperti itu.

Tapi Leo buru-buru pergi ke motornya. Dia gak mood berantem malam ini. Tenaganya udah bener-bener terkuras habis buat tanding basket sama Azka tadi.

Belum 5 detik napas, ternyata Leo udah gak bisa nahan emosinya. Dia menghela napas kasar, sebelum akhirnya menoleh dan menatap jengkel si Azka yang sedang pake helm.

"Lo pernah tinggal bareng Ara?" tanya Leo.

Azka gak noleh. "Kenapa emangnya?"

"Gapapa, cuman nanya doang." Leo tertawa kesal, kemudian berpaling membuang muka. "Gue kira sifat lo sepolos muka lo. Ternyata enggak."

Azka tiba-tiba mencengkram kuat kerah seragam Leo.

"Kak Ara pacarnya Azka. Kak Ara cuman punya Azka. Kalo kakak berani sentuh Kak Ara, gak ada ampun buat kakak. Ngerti?"

Azka pun melepas cengkramannya, kemudian melenggang pergi dari parkiran.

Leo mengibaskan seragamnya kesal. "Bangsat. Dasar anak setan."

***

Di jalan, Azka baru keinget kalo hari ini Ara ulang tahun. Untung aja papan baliho diskon indomaret yang terpajang di sisi jalan membantu mengingatkan Azka. Soalnya Ara dulu pernah cerita kalo ulang tahunnya bertepatan sama ulang tahunnya indomaret.

Sejenak Azka melirik jam tangannya. Sudah pukul 10 malam.

Kira-kira jam segini masih ada toko kue yang buka nggak ya?, batin Azka

Beberapa menit kemudian, Azka menepikan motornya waktu melihat ada sebuah toko kue kecil yang masih buka. Buru-buru Azka turun dan masuk ke toko itu.

Azka sempat dibuat bingung memilih kue mana yang disukai Ara. Yang Azka tau, Ara pemakan segalanya.

"Mbak, biasanya cewek suka kue yang mana ya?" Azka mencoba menanyakan pendapat pada mbak-mbak yang jaga toko.

"Tergantung selera masing-masing dek. Ada yang suka stroberi, ada yang suka coklat. Tapi mending coklat aja deh, pasti semua suka," usul mbak itu selagi menunjuk beberapa kue di etalase.

Azka tersenyum senang. "Oke, mbak. Bungkusin satu. Yang paling enak."

"Tunggu bentar ya..."

Selagi nungguin kuenya disiapin, Azka iseng melihat-lihat toko sebelah yang kebetulan jual cinderamata. Pandangan Azka tertuju pada sebuah kalung perak dengan liontin berbentuk love

Kalung yang bentuk lope-lope aja Az, bagus kayaknya

He is My (Boy)friend ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang