[11] Minta Maaf (Private!)

12.7K 2.4K 1K
                                    

⚠️ ⚠️ ⚠️

Warning!!! Yang merasa belum cukup umur atau belum punya KTP, silahkan di skip aja ya part ini. Thx.
.
.
.

Habis nganterin Amel, Azka kejebak hujan di tempat dia beli seblak. Berkali-kali dia nelpon Ara, tapi nomernya selalu nggak aktif. Azka jadi panik khawatir sendiri, apalagi sekarang udah jam setengah tujuh malem. Azka takut Ara masih nunggu sendirian di sekolah.

Azka jadi merasa bersalah udah bohong ke Ara, dan nyesel ngikutin kata-katanya Bagas. Tau gini mending tadi nganterin Ara pulang dulu, baru beli seblak.

Gregetan, Azka akhirnya nekad menembus hujan dan balik ke sekolah lagi. Azka gak peduli seblaknya jadi basah, yang penting Ara gak kenapa-napa.

15 menit perjalanan...

Azka memarkirkan motornya sembarangan dan berlari menghampiri Pak Satpam. Terlihat sekolah udah tutup setengah jam yang lalu. Gaada anak sama sekali yang keliatan.

"Pak, tadi ada cewek nungguin disini nggak, Pak?" tanya Azka, napasnya ngos-ngosan.

Pak Satpam itu mengangguk semangat. "Iya, Mas. Tapi tadi ada dua sih. Satunya nungguin sampe sore, tapi udah dijemput kok sama Ayahnya. Satunya lagi... kayak orang habis ketempelan demit, Mas. Tiba-tiba nangis di pojokan gerbang sambil hujan-hujanan. Trus pulang sendiri jalan kaki."

Azka terdiam berpikir. Kayaknya itu Kak Ara deh.

"Yaudah, Pak. Makasih."

Buru-buru Azka lari ke motornya lagi. Tanpa babibu, Azka menyalakan mesin motornya dan langsung ngebut di jalanan. Sampe-sampe Azka lupa buat pake helm.

Separuh perjalanan, tubuh Azka udah basah kuyup. 2 kali dia jatuh tergelincir di aspal, tapi untung saja motornya masih bisa nyala dan gaada luka serius.

"Mas nya gapapa kan?" salah satu Bapak gojek membantu Azka bangkit berdiri.

"Gapapa, Pak. Makasih dibantuin."

"Hati-hati ya, Mas. Lain kali kalo hujan-hujan begini jangan ngebut," ujar Pak gojek tadi

Azka mengangguk, kemudian menyalakan mesin motornya lagi. "Iya, Pak."

🍁🍁🍁🍁🍁

Motor Leo akhirnya berhenti di depan sebuah rumah hijau tingkat dua dengan pagar besi warna hitam. Leo melepas helmnya dan sekilas melirik ke arah spion. Si Ara ternyata lagi tidur.

Leo pun memarkirkan motornya dan menggendong Ara di punggung. Sempat Leo menggeram pelan, ternyata Ara berat juga meskipun badannya terlihat kecil.

Leo jalan tertatih-tatih mendekati pagar. Untung aja pagarnya gak dikunci. Langsung saja Leo mempercepat langkahnya mengetuk pintu depan.

TOK TOK

Lama gaada sahutan, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang membuka pintu dari dalam.

CKLEK

Muna menganga kaget waktu ngeliat Leo yang berusaha tersenyum sambil menahan beban.

"H-Halo." Leo melambaikan tangannya.

Muna spontan menjerit kencang lalu membanting menutup pintu lagi.

BRAK

"MAMAAAA!!! ADA VAMPIR!"

Leo ketawa hambar lalu menurunkan Ara dari punggungnya. Leo beralih membopong Ara dari depan. Bisa-bisa punggung Leo jadi bungkuk dan gabisa motoran lagi.

He is My (Boy)friend ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang