[1] Dede Gemes yang Meresahkan

26.8K 3.3K 1.7K
                                    

KLANG

Azka menyeka keringatnya ketika satu lemparan jumping shot nya berhasil masuk ke dalam ring. Alhasil, berakhirlah pertandingan basket hari ini antara SMA ANGKASA melawan SMA NUSANTARA, dengan skor 52 : 49.

"Huaaaaa!!! Azkaaa... Love u"

"Uh! Gantengnya gak nahan breh"

"Anjir anjir, gue mimisan. Azka tolongin gue, tanggung jawab lo."

Beberapa siswi dari perkumpulan fanbase dede gemes langsung berlari mengerubungi Azka. Bahkan mereka semua sudah ready bawa handuk di tangan kanan untuk mengelap keringatnya Azka.

Sementara itu, disisi lain, Ara sama Rose baru balik di toilet. Kebiasaan Ara kalo asyik nonton pertandingan suka lupa pipis. Untung aja ada Rose yang ngingetin, kan malu tuh kalo Ara ngompol.

Ara masih sibuk berkaca di cermin dekat anak tangga, sedangkan Rose terdiam kaget waktu melihat si Azka tengah diserbu sama cabe-cabe an di tengah lapangan.

"Mampus. Kalo si Ara sampe tau bisa-bisa Azka--"

"AZKAAAAAAA!!!!"

Belum sempat Rose melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba Ara melesat kencang berlari menghampiri Azka. Ara menerobos paksa gerumbulan itu sampe akhirnya ia berhenti tepat di hadapan Azka.

Ara berkacak pinggang, mulutnya bergerak ke kiri-kanan. Sesekali tangannya menunjuk emosi muka cabe-cabe an itu.

"Heh! Sopan begitu kalian ngelap keringetnya pacar orang?!" bentak Ara.

"Pacar? Mimpi lo keong racun! Azka mana ada pacar!" balas siswi itu, nyolot.

Ara berbalik mendongak Azka yang kini menatapnya. Mata Ara berkaca-kaca, meminta kejelasan.

Tiba-tiba Azka tersenyum manis lalu menarik tubuh mungil Ara ke dalam dekapannya. Seketika Ara melotot syok, sementara Azka beralih menatap para siswi-siswi itu.

"Azka udah punya pacar," ujar Azka.

"Fak men!" Salah satu siswi itu langsung membanting plakat papan bertuliskan 'Azka ke KUA yuk!'. Tak sedikit juga dari mereka yang memilih untuk membubarkan diri, walaupun hati mereka udah hancur berkeping-keping.

Buru-buru Ara melepas pelukannya dari Azka. Jantungnya sekarang deg-deg an kenceng banget. Bahkan denyut nadi Ara ikutan berdisko juga.

Baru berapa bulan mereka berpacaran, tapi Ara masih selalu canggung sama Azka. Bahkan Ara kaget waktu melihat perubahan drastis yang terjadi pada dede gemesnya ini. Entah ini perasaan Ara atau si Azka makin tinggi dan makin jago baperin anak perawan.

Pernah Ara hampir pingsan kehabisan napas gara-gara tatapan mata Azka yang bikin candu dan menusuk sampai ke relung jiwa. Sempat otak Ara delay beberapa hari saking gak kuatnya kepikiran terus.

Oh my god, jantung... Plis lo gausah mental brikdens kalo ketemu sama Azka. Gue yang malu anjir, batin Ara sesekali memukuli dadanya.

Ara mendongak lagi menatap Azka yang kini terlihat celingukan.

"Nyari siapa?" tanya Ara penasaran.

"Nyari tempat teduh buat pacaran."

Azka hendak meraih tangan Ara, namun Ara langsung menepisnya.

"Eh anjrit lo bergaul sama siapa bisa berani ngomong begituan hah!!" Ara ngomel-ngomel.

"Diajarin sama kakak, kan?"

Ara langsung terdiam, eh iya bego. Gue kan yang ngajarin dia pacaran.

He is My (Boy)friend ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang