S i x t e e n

Mulai dari awal
                                    

"Jadi kalung ini adalah sebuah kunci tapi dimana loker itu." bisiknya mengusap kalung yang ia coba gunakan tadi yang masih bertengger di lehernya.

"Sepertinya aku harus menemukan itu secepatnya untuk mengetahui rahasia yang sengaja disimpan tante Viona rapat rapat dan aku akan memberitahu Suho setelah itu." ucapnya dan segera menaruh kembali kalung itu ke kotaknya bersamaan dengan surat tersebut dan disimpannya dengan aman dan rapi dibalik kotak kenangannya itu.

********

"Apa pihak LD Holdings mempermainkanku!! sudah 2 hari kita disini dan kemana orang itu." amarah Sean yang merasa kedatangannya tidak dihargai.

"Maaf sir saya akan mencari tahu tentang itu." ujar Johnny panik.

Ketika Johnny hendak menelpon tiba tiba pihak LD Holdings mendatangi mereka di kamar hotelnya itu.

"Good Afternoon Sir. Kedatangan anda sudah ditunggu oleh pemilik LD Holdings dan anda diminta untuk keruang pertemuan sekarang juga." ucap pria itu dengan menunduk.

"Your boss is asshole and i dont like to wait it like this." marahnya kepada bawahan LD Holdings itu dan segera Sean diikuti oleh Johnny dan pria itu menuju ruangan pertemuan.

Sean memasuki ruangan VIP itu dimana terdapat meja bundar dengan berbagai macam hidangan dan juga seorang wanita dengan kaca mata hitam bertengger di atas hidungnya. Sean menatap wanita itu dengan kesal dan duduk dihadapan wanita itu.

"Ada masalah apa dengan management hotel sehingga anda memanggil saya secara pribadi." ucapnya dingin tanpa sopan santun lagi karena ia kesal dengan orang yang semena mena dengannya.

"Sepertinya aku mencoreng harga dirimu yang selalu disanjung setiap orang seperti dulu." ucap wanita itu dengan menyesap wine mahal itu.

Sean mengerutkan alisnya bingung dengan maksud wanita didepannya itu. Wanita itu berdiri dari tempat duduknya dan memutari kursinya hingga menuju kehadapn Sean. Sean berusaha menahan emosinya dengan wanita yang seenaknya dan juga tak ada sopan santunnya sama sekali.

Wanita itu tersenyum ketika melihat wajah kesal nan kaku milik Sean dihadapnnya. Ia menarik kaca mata hitamnya dan mengulas sebuah senyuman kearah Sean. Sean membulatkan matanya lebar ketika melihat siapa wanita itu.

"Celia." ucap Sean tak percaya.

"Perkenalkan pewaris tunggal LD Holdings Celia Wong dan juga mantan kekasihmu ketika high school di London. do you remember me?" ucapnya mengelus dagu Sean.

Sean menghempas tangan itu dan ia sangat mengingat itu dan ia tak pernah menyadari bawah dia akan menjadi pewaris utama dari industri perhotelan terbesar di asia timur.

"Aku tak butuh kamu menjelaskan masa lalu kita nona Celia yang saya butuhkan apa yang terjadi dengan masalah M&A itu." cerca Sean tidak suka.

Celia hanya mengeluarkan smirknya dan berjalan kembali kearah tempat duduknya.

"Astaga, kamu tak membaca bawah ini adalah undangan pribadi dariku dan tidak ada kaitannya dengan M&A itu." ucapnya enteng sambil mengunyah kacang dihadapnnya.

"Aku mengundangmu kesini karena aku merindukanmu dan merindukan tatapanmu yang merendahkan aku dulu ketika aku menjadi pacarmu." ejek Celia.

Sean geram dengan Celia karena mempermainkannya. Jujur saja itu bukan kemauman Sean dulu karena ia kalah taruhan dengan teman temannya mereka menyuruh dirinya berkencan dengan Celia lalu mencampakkan wanita itu begitu saja karena wanita itu culun dan sekarang ia di jebak dengan wanita itu karena taruhan konyol sewaktu SMAnya itu.

I Don't Love You [ SUHO X IRENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang