The wrong one will find you in a piece and leave you in a pieces. The right one will find you in a pieces and lead you to piece.
🎐Bagi Vania Athalita, bermain dengan perasaan adalah sesuatu yang menyenangkan. Di tengah kesepian yang kian menggerogo...
Btw sinyal aing jelek bgt, please semoga kepublisshhh... ><
***Happy Reading***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Reynand Naratama pernah menjalani sebuah hubungan serba hambar. Cowok itu tidak pernah berpikir untuk menjalin cinta atau semacamnya. Namun beberapa hal terjadi begitu saja dan ia memilih untuk menjalaninya meski tanpa euporia.
Mantan pacar Reynand adalah seorang gadis yang lebih tua tiga tahun darinya. Seorang cewek mandiri yang serba bisa dan memiliki ambisi kuat dalam hal apapun. Mereka bertemu pertama kali di sebuah acara keluarga. Well, sebenernya Reynand dan gadis itu masih memiliki hubungan kekerabatan, meski bukan keluarga dekat.
Emily namanya, ia adalah anak tiri dari tante Reynand. Ya, mereka bersepupu tetapi keduanya tak memiliki hubungan darah sama sekali. Tante Reynand menikah dengan seorang pria Norwegia yang ia kenal sebagai ayah Emily.
Melalui pertemuan pertama mereka Emily sudah banyak berbagi cerita, tentang mimpi dan ambisi, baik kehidupan sehari-hari maupun setiap hobi yang ia geluti. Gadis itu sangat bersemangat dan telah merancang masa depan dengan berbagai hal hingga mampu menarik perhatian Reynand.
Namun kala itu… Reynand hanyalah bocah kemarin sore yang tidak memahami apa keinginan hati. Reynand tidak mengenal cinta seperti ia mengenal Albert Einstein atau Carl Sagan dari buku yang ia baca. Reynand tidak pernah jatuh cinta kepada seorang gadis seperti ia jatuh cinta pada teori tentang terbentuknya alam semesta.
Singkatnya, Reynand dan Emily memutuskan untuk bersama tetapi sayangnya hubungan itu hanya terjalin dalam waktu sekejap mata. Cerita Emily mungkin menarik untuk dinanti, tetapi benang itu tidak benar-benar tersambung. Getaran itu tidak ada. Ketertarikan Reynand hanya bertahan sesaat hingga segalanya berubah hambar. Emily pun kembali ke negaranya, lalu pindah ke Belanda dan melanjutkan pendidikan di Universitas Leiden hingga detik ini.
Reynand tidak pernah menyesal atas apa yang telah ia putuskan. Reynand menyadari, bahwa saat itu jiwa mudanya sedang dipenuhi oleh kuriositas yang begitu tinggi. Emily adalah gadis yang menarik, tapi untuk mengikat hati bersamanya bukanlah sesuatu yang diinginkan Reynand.
Cowok itu kembali pada kehidupan sekolah yang biasa-biasa saja. Belajar seperti biasa, berlatih karate seperti biasa dan mengambil part time di waktu senggang. Semuanya normal, tidak ada patah hati ataupun sesal. Emily hanyalah secuil bagian dari masa remajanya.
