Korelasi

91 52 2
                                    

ko.re.la.si /korèlasi/

n hubungan timbal balik atau sebab-akibat

Hampir pukul 9. Pintu kamarnya diketuk, Ingin rasanya ia menenggelamkan tubuh dibalik selimut. Tidak masalah berteman dengan air mata sepanjang hari, asalkan tidak dengan problema yang kerap menghantui. Ya namanya juga hidup, enggak punya masalah pun termasuk bagian dari ujian hidup?

"Ann, buka pintunya!"

Itu suara Ayah, pria dengan tinggi menjulang. Mengumpulkan kewarasan, Ann beranjak membuka pintu. Kedua alisnya terangkat begitu dihadapkan pada wajah Ayah yang tingginya jauh di atasnya. Namun, tidak ada ketakutan pada ekspresi Ann.

"Dalem, Ayah. Aku minta maaf, tadi pergi enggak," belum menyelesaikan kalimatnya, sang Ayah sudah menjawab.

"Ayah sama Ibu baru pulang, tolong buatkan teh hangat, ya?"

Betul. Kembali lagi dengan Ann dan segala prasangka buruknya. Setelah pulang diantar Riqa dan Awan, ia mengendap-endap masuk lewat jendela. Akan sangat berisiko jika masuk rumah baik-baik, apalagi tetangganya mengadu dan mengada-ada.

"Oh nggih, Ayah. Saapp,"

"Sap siapa? Panggilan buat Ayah?"

"Siap? Kan ikutan abdi negara."

"Nggak jelas, buatin 4, ya!"

"Aku enggak perlu, kok. Ayah sama Ibu minum berdua aja."

"Bukan buat kamu, buat teman kamu itu udah nunggu di depan. Tadi ketemu di jalan, katanya habis ke sini enggak ada orang. Kamu tidur? Naufal sih tadi di kamar, mungkin udah tidur juga." Naufal Adhitama, adik laki-laki Ann. Kelas 11 SMA, umurnya 16 tahun.

"Sial, jangan-jangan si Riqa sama Kak Awan." Batinnya. Tanpa menjawab pertanyaan sang Ayah, Ann menuju dapur untuk segera membuat minuman.

Setelah membawa minuman untuk orang tuanya, Ann menuju ke ruang tamu. Sepasang mata menatap tubuh kecil Ann dengan sumringah. Entah apa yang dipikirkan orang ini, yang kalau berdiri saja tingginya sampai harus membuat Ann menengadah untuk melihat wajahnya.

"Gilang, kok masih di sini? Cuti lama, ya?" Kening Ann mengerut.

Yang ditanya menggeleng kemudian. "Aku udah apply kerja di sini."

"Maksudnyaa?"

"Dari sebelum kamu ilang tahun, aku udah resign, Ann. Kemarin ketemu di Sekolah Terbuka baru banget sampai Jogja."

"Serius? Ah seneng banget. Pakai orang dalam, nggak?"

"Enggak, tapi tenang aja, aku punya potensi."

"Yang penting percaya diri aja dulu, ya? Hahaha apalagi nyari kerja susah banget di masa pandemi kayak gini. Semoga dimudahkan, ya?"

"Aamiin. Eh iya, Awan apa kabar?"

"Kok out of topic? Lagian aku enggak tau dan enggak mau tau." Kebohongan lagi-lagi diujarkan.

"Tadi aku lihat Awan sama teman kamu habis antar kamu pulang," Gilang juga melihat instagram story Awan di Rumah Sakit, di sana jelas ada Ann.

KELAKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang