Kelukur

204 85 3
                                    

kelukur » ber.ke.lu.kur

v Mk tergores-gores; lecet (terkelupas)

Inilah tempat istimewa, untuk ia yang telah beri jiwa. Serta kumpulan kata darinya, tuk kawan di dunia nyata dan fana.

Malam digigiti kelam dan membalam. Terbelam dalam suram hingga berubah hitam. Dilecut dan diancam lalu terbungkam. Berakhir tanpa obstruen nang laung lantam.

Malam ini sebagian besar bintang berpasangan dan berdekatan, hingga saling bersentuhan dan mengalirkan zat bintang di antaranya. Sebagian lagi seterang galaksi tempat bintang itu berada. Dan bintang lainnya tak dapat terlihat bahkan dari jarak sedekat nadi.

Dengan kecepatan cahaya, para bintang bergerak melewati ruang hampa. Para bintang berasal dari ribuan atau puluhan ribu tahun cahaya dari masa silam hingga akhirnya mengadunkan jagat malam. Memancarkan satu dua pengharapan.

Kartika angkuh, acuh tak acuh. Candra mengeluh jua mengaduh. Surya menabuh hingga melepuh. Saya pun rapuh dan rubuh. Terus menanti cahaya, sembari terus bersimpuh.

Mungkin, asaku terkurung dalam bintang di sudut angkasa dan masih ditempa untuk siap lakukan ekspedisi. Cahaya tak pernah lesap, selalu mengawani. Suatu hari akan mencapaimu kembali, menerangi diri dan sanubari.

Kali ini memang sedang jatuh dan tersungkur di tanah, berselimut debu merah darah. Panas sakit luka menyengat pada rebah dan berkarat. Belum tahu apakah esok ada kesempatan yang lepas dari ikat.

Bersemayam, mendekam, ditikam, kelam, temaram, malam.

Tak apa, anggap itu sejenak berwisata. Hidup memang begitu adanya dibumbui sedikit bumbu fatamorgana. Tak akan ada lagi kesalahan yang sama, menyakiti diri sendiri untuk ke sekian kalinya.

Perihal mimpi yang terpaku dalam kata andai, coba lagi lain waktu hingga akhirnya nanti temukan titik sampai. Untuk semua kaki yang masih sanggup menahan eksistensi di bumi, terimakasih karena sudah kuat menerjang lika-liku yang mengayomi.

Ann

KELAKARWhere stories live. Discover now