|Part 26| Bullying

Start from the beginning
                                    

Raina terlihat mengepalkan tangannya. Ia kemudian tertawa renyah. Bahkan teman-teman yang ada di sampingnya pun tak bisa berbuat apa-apa. Raina merupakan anggota dari Ganas club' yang dikenal sebagai para pembully yang ada di sekolah. Ketua Ganas Club adalah Rachel Amanda remaja wanita yang sangat menyukai Panji dan tak peduli menggasak siapa saja yang mendekati pria yang ia suka.

"Lo gak tahu siapa gue?" tanya Raina dengan tatapan marahnya.

"Enggak. Penting emang?" tanya Prima yang seolah berani kala dirinya di hina dengan kata-kata yang tidak enak untuk di dengar.

"Wah, berani lo!" Raina kemudian mendorong Prima dengan kuat. Dorongan yang secara tiba-tiba itu tak bisa di antisipasi oleh Prima yang merasakan dirinya akan limbung.

"Aa!"

Grep.

Bersamaan dengan Prima yang akan terjatuh di lantai, tiba-tiba tangan seseorang merengkuh pinggangnya membuat Prima tetap terjaga kemudian membuka matanya. Kala ia membuka mata, manik mata Prima bertemu dengan tatapan tajam elang yang entah ini siapa. Dilihat dari wajahnya, tatapan dan wajah itu tak familiar baginya. Tatapan mereka yang saling bertemu membuat para siswi menjerit di tempatnya. Ia tak menyangka bahwa seorang seperti Prima bisa mendapatkan banyak sekali Pria.

"Cepat bangun gue pegel," ucap pria itu dengan tatapan dinginnya.

"Ah, maaf." Prima kemudian menegakan dirinya dan membenarkan letak bajunya kemudian menatap siswi yang sengaja mendorongnya.

"Jangan bertingkah. Di sini lo bukan siapa-siapa. Sekali lagi lo ganggu dia, lo berhadapan sama gue," ujar Pria itu namun penuh peringatan. Pria itu kemudian menatap ke arah Prima yang juga tengah menatapnya bingung. "Lo pergi. Jangan di sini."

Prima kemudian mengangguk. Tak kenal siapa pria itu, yang bisa Prima lakukan adalah pergi dan meninggalkan para siswi yang tengah menatapnya tak percaya. Prima dengan cepat menaiki anak tangga, kemudian saat pintu kelas sudah ada di hadapannya Prima segera masuk dan berjalan menuju tempat duduknya. Di sana sudah ada Siska yang sedang menatapnya dengan senyuman dan tangan yang melambai terhadapnya.

"Lo kemana aja, sih? Lo gak tahu berita heboh apa?" ujar Siska membuat Prima yang baru saja duduk langsung menoleh ke arahnya.

"Berita apa?" tanya Prima.

Siska kemudian menyodorkan ponselnya kepada Prima. "Lo bisa lihat, kan? Gila, ya! Baru datang udah bisa dapatkan ketuanya."

Prima kemudian menatap ke layar ponsel tersebut. Dari sana terdapat sebuah foto di mana foto itu adalah dirinya dan Panji yang saling memandang dan tangan dirinya yang memegang tangan Panji. Sungguh ia tak percaya bahwa kabar itu dan foto itu tersebar secara cepat. Lewat apa? Bahkan ketika di desa jika ada kabar pasti selalu membunyikan kentongan namun di sini begitu cepat menyebar.

"Siapa yang foto?" tanya Prima pada Siska yang kemudian menghela nafasnya.

"Kalau lo tanya ke gue, gue tanya ke siapa bege?" Siska kemudian menatap Prima dengan tatapan intimidasi. "Rupa-rupanya ada udang di balik bakwan. Lo pacaran sama Panji?"

"Enggak!" seru Prima secara cepat dengan gelengan kepalanya.

"Terus? Foto tadi?"

Milenial VS Old Style (Completed) Where stories live. Discover now