Enmity Dance

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa kau hanya minta maaf pada Harry?" Protes Ron.

"Yaa karena mungkin aku akan pergi dengan Harry. Aneh saja rasa nya jika pergi dengan sepupu ku sendiri" tutur Rory santai.

"Yaa kau benar juga, mungkin aku akan ajak..." Ron menoleh ke belakang, ke arah Hermione.

Rory dan Harry juga menoleh ke arah nya. "Jangan coba coba" ucap Rory dengan tegas. Karena ia sudah mengetahui bahwa Hermione sudah memiliki pasangan untuk yule ball.

****

Rory tidak bisa tidur. Ia terjaga malam ini. Mungkin saja lain kali ia harus berpikir dahulu sebelum berbicara. Ia ingat alibi nya saat di tanya oleh Draco perihal werewolf itu.

Namun tiba tiba saja ide terlintas di kepalanya. Dengan perlahan Rory turun dari ranjang nya dan berjalan dengan hati hati keluar ruang asrama agar tidak ada yang mendengarnya dan terbangun.

Tidak lupa ia membawa serta walkman nya juga buku gambar dan pensil nya. Ia berjalan menaiki tangga menuju menara astronomy. Perjalanan menuju ke sana tidak terasa jauh karena ia mendengarkan lagu dari walkman nya.

Rory sampai di sana. Ia terpana ketika melihat bulan sabit yang indah. Selain menyukai menara astronomi, Rory juga menyukai pelajarannya. Menurutnya pelajaran astronomi adalah pelajaran yang sangat menarik dan paling berbeda dengan pelajaran lainnya.

Sebenarnya ia sangat ingin menggunakan teleskop untuk melihat bulan lebih jelas, juga bintang bintang dan planet planet yang akan tampak lebih jelas jika ia lihat menggunakan teleskop. Namun ia tidak bisa melakukannya tanpa seizin Profesor Sinistra.

Rory duduk di menara astronomi dan membuka buku sketsa nya. Ia memutar mutar pensil nya sambil memikirkan apa yang akan ia gambar. Ia menatap ke arah bulan sekilas, lalu tiba tiba ide muncul di pikirannya. Ia mulai menggambar lingkaran untuk bentuk dasar kepala. Lalu menambahkan beberapa garis untuk bagian dagu.

Pada saat yang bersamaan Draco duduk di sofa asrama. Ia meluruskan kaki nya dan meletakannya di meja. Ia disana bersama dengan Pansy. Pansy duduk di sebelahnya, sedikit bersandar di bahu nya.

"Draco?" Pansy melihat ke arah nya.

Draco menaikkan kedua alisnya, namun mulut nya tertutup rapat seperti enggan menjawab.

"Aku kira kau tidur, kau tau aku sedikit mengantuk" tutur Pansy sambil mengusap mata nya.

Pansy duduk dengan tegap. Ia kemudian merebahkan badannya di sofa dan meletakkan kepala nya di paha Draco. Draco terkejut dan mengernyit.

"Jika kau tidur, lebih baik masuk ke kamarmu" kata Draco, ia kemudian menyuruh Pansy untuk bangun dari situ. Lalu segera berdiri dan pergi ke  asrama laki laki.

Wajah Pansy langsung berubah menjadi kesal. Ia kemudian berjalan menaiki tangga asrama perempuan. Ia berjalan dengan penuh hentakan sampai suara langkah nya sangat terdengar oleh Draco.

Draco masuk ke asrama nya dan melihat sekeliling. Semua orang sudah menutup tirai ranjang nya, hal ini berarti mereka semua sudah tertidur. Ia duduk di samping ranjang nya dan merebahkan diri di kasur.

Ia berusaha memejamkan mata. Namun mereka berdua menolaknya. Ia tidak bisa tidur. Karena bosan, Draco mencoba mencari sesuatu yang bisa mengisi kegiatannya, seperti buku contohnya. Draco membuka laci samping ranjangnya. Namun bukannya buku bacaan yang ia dapati. Melainkan buku buku pelajaran dan alat tulis yang belum ia pakai. Ia merogoh laci nya, berharap ia pernah lupa mengrmbalikan buku perpustakaan dan menyimpannya di sana. Tapi ia malah menemukan satu bungkus lolipop yang sudah berjamur. Entah sudah berapa lama permen itu ada di sana.

MOONSTONE  [ Draco X OC ] (done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang