20 || Merasa tak beres

2.7K 473 150
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

Selamat membaca kalian!

...

"Ya! Bangun!" teriakan Sagam mengundang Leo, Raja, dan Gavin datang dengan raut khawatir. Namun, gelengan kecil dari Gavin membuat Raja mengerti.

Pandu melirik Lia yang tersenyum miring. Mulutnya mencibir gadis itu.

Sinting, goblok, bodoh, minta di bunuh emang lampir ini!

"Dek! Lo kenapa?" tanya Leo panik.

"Le, bangun," lirih Sagam merasa bersalah.

Helaan nafas kasar keluar bersamaan dari bibir Sagam dan Leo. Mereka menatap malas Lea yang senyum mengembang.

"Sial! Aku sudah panik," kesal Leo berdiri.

"Jangan bikin cemas," ujar Sagam memeluk Lea.

Sedangkan, Raja, Gavim, dan Pandu terkekeh. Ini semua adalah rencana Lea dan Pandu.

Lia menatap sinis sekaligus kesal Lea yang senyum mengejek padanya. Tangannya mengepal.

"Mau kemana lo jamet?" tanya Pandu melipat kedua tangannya.

"Bukan urusan lo!" jawabnya membentak.

Lia berlari dengan penuh kekesalan, tanpa melihat tali sepatunya yang lepas, membuatnya tersungkur dan menjadi bahan tawaan.

Leo yang menatap itu bengek bukan main. Ia menarik nafas, lalu berteriak. "MAMPUS!"

Sagam membantu Lea berdiri. Mereka bertos ria bertiga, kecuali Gavin, Leo, dan Raja yang tak mengetahui apapun.

"Jadi lo bertiga kerjasama?" tanya Leo bersungut kesal.

"Kecuali yang pingsan tadi, gue gak tau," sindir Sagam menatap Lea yang nyengir-nyengir.

"Ceritain kejadiannya," titah Gavin.

Flashback on..

Pandu tersenyum tipis menatap Lea yang lumayan tenang. Ia mengusap lembut kepala Lea.

"Maaf Pandu, gue gak bisa balas perasaan lo," lirih Lea menunduk.

"Gue gak papa, liat lo bahagia juga ikut bahagia Ya," ucapnya membuat Lea mendongak.

"Lo yakin? Gue takut persahabtan kita hancur."

"Gaakan. Gue bakal cari cewek lebih kalem, cakep, gak banyak bacot, gak-"

"Lo emang minta di bogem ya?!"

Pandu terkekeh. "Maap, ayo ke lapangan," ajaknya.

"Itu Lia ngapain?" tanya Lea berbisik. Menatap Lia yang berdiri di ujung koridor arah lapangan.

Pandu mengangkat bahunya tak tau. Mereka berdua saling melirik, mengangguk lalu berjalan pelan untuk mendekat pada Lia.

"Gue harus tebelin ini blush on kayak abis di tampar, terus rambut acakin deh, lo liat nanti Le. Gua ngadu ke Sagam."

"Ow mau maen tuduhan," kekeh Pandu.

"Terus gue, gue harus gimana? Nanti kalau Sagam marah gimana?" panik Lea menatap Pandu yang menatapnya datar.

"Lo tololnya murni ya Le. Kita telpon Sagam, ajak kerjasama," ucap Pandu gemas.

"Parah sih, masa cewek yang lo suka lo katain tolol," sungut Lea.

Apa itu cinta? (Selesai)Where stories live. Discover now