13 || Merasa bersalah

2.6K 430 173
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

Tolong baca ini, emosi di kondisikan ya:v

Selamat membaca!

...

Sagam menahan senyumnya saat Lea mengecup pipinya singkat. Moodnya menjadi full kembali karna Lea sudah memaafkannya.

Sesekali matanya melirik ke arah Lea yang fokus hormat ke bendera. Tangannya masih tetap setiap menutupi gadis itu dari paparan matahari.

"Capek?" tanya Sagam.

Lea mendongak. Nyengir menggeleng. Tapi, deru nafas Lea terasa begitu panas. Apa akibat tadi pagi ia berlari karena di kejar preman tadi ya?

Omong-omong soal preman. Tadi pagi di angkutan umum, Lea menaiki satu angkutan dengan 4 preman yang selalu membuatnya takut jika bertemu. Dan saat itu, Lea langsung turun dari angkutan itu saat salah satu preman mengenalinya.

Lea berlari hampir 20 menitan untuk sampai di gerbang sekolah. Untungnya, satpam sekolah yang ia teriaki dari jauh, mendengarnya dan membantunya. Dan berakhir Lea di tuduh pak Kumis menyuap satpam agar tak dihukum. Padahal, aslinya Lea tak terlambat.

"Sagam," panggil Lea membuat Sagam menoleh. Menatapnya hangat.

"Kenapa?"

"Apa lo udah mulai ngerti cinta?" tanya Lea yang mengalihkan pandangannya pada Lia yang menatap Sagam cemas.

"Iya."

"Apa Lia berhasil bikin lo ngerti apa itu cinta?" tanyanya lagi tanpa menatap Sagam. Karena tatapan Lea fokus pada Lia.

"Bukan Lia."

Lea menoleh cepat. Apa maksud Sagam bukan Lia? Apa Sagam mau melukai perasaan Lia?

"Siapa, kalau bukan Lia?"

...

Lea membasuh wajah. Menatap kaca yang sudah di sediakan di kamar mandi. Ia melotot saat melihat wajahnya sendiri.

"Gile! Muka gue buluk banget," kagetnya membasuh kembali wajahnya.

"Si Kumis itu kenapa sih?! Akhir-akhir ini sensi banget sama gue, ada masalah apa gue sama dia?" gumam Lea bertanya.

Lea menoleh saat Lia datang ikut membasuh wajahnya. Lea tersenyum hendak menyapa, namun, wajah datar Lia membuatnya mengurungkan niat untuk menyapa.

"Gue kecewa sama lo," ujar Lia tiba-tiba.

"Kecewa? Salah gue apa?" tanya Lea tak percaya. Seharusnya ia yang kecewa soal kemarin, tapi, namanya Lea yang tak bisa marah begitu lama.

"Lo dulu bantu gue buat deket sama Sagam, tapi lo sendiri yang bikin gue makin jauh sama Sagam. Lo tulus gak sih Le bantu gue?" tanya Lia dengan bibir bergetar.

Lea diliputi merasa bersalah. Ia tak tau apa-apa. Lea juga udah berusaha membantu Lia, tapi namanya Sagam, dia paling gak suka namanya paksaan.

"Li, gue udah bantu lo, gue ud-"

"Basi tau gak?!" potong Lia membentak.

Apa itu cinta? (Selesai)Where stories live. Discover now