18 : night ride

848 100 5
                                    

"Jalan-jalan keliling kota ternyata sama indah nya ketika kita bersama dengan orang yang tepat"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jalan-jalan keliling kota ternyata sama indah nya ketika kita bersama dengan orang yang tepat"

happy reading~

Selesai solat isha, aku duduk di tepi ranjang. Memperhatikan lamat, beberapa masker di atas meja rias. Kini aku tengah berfikir untuk memakai masker wajah apa, ya wajar saja masker saja harus mengikuti sesuai mood.

Aneh tapi nyata, aku sendiri bahkan tidak mengerti mengapa begitu hehe.

Tapi kerena hari ini aku tidak ingin yang terlalu ribet dan menyusahkan, akhirnya aku memilih sheet mask. Karena tidak ribet dan mudah di pakai, jadi aku memilih nya. Hari ini aku ingin bersantai sedikit.

Setelah kejadian kemarin aku masih tidak menyangka tentang kabar baik itu, aku benar-benar akan melakukan projek yang besar sebentar lagi!, aku akan mulai mempersiapkan nya mulai sekarang!.

Sementara itu aku menidurkan tubuh ku di ranjang, membiarkan sheet mask ini melakukan tugas nya. Memejamkan mata ku sekilas, tiba-tiba saja aku sudah rindu pada Semesta. Mengapa kini aku mudah sekali merasa rindu? padahal dulu aku jarang sekali merasakan perasaan ini.

Perasaan ingin selalu bertemu, perasaan selalu ingin melihat wajah nya.

Jadi, beginilah rasanya jatuh cinta. Apa-apa ingin bertemu satu dengan yang lain, apa-apa selalu ingin menghabiskan waktu di dekat nya, aku merasa seperti orang bodoh tapi aku senang.

Drrttt

Ponsel ku berbunyi, dengan cepat aku mengambil nya. Melihat nama yang tertera disana, raut wajah ku seketika berubah drastis. Ukiran senyum, sudah tergambar. Semesta menelfon, "Hallo?"

"Gue di depan nih, gak di suruh masuk?"

Terkejut dengan perkataan nya, dengan segera aku beranjak dari ranjang ku menuju jendela kamar untuk memastikan apakah Semesta benar-benar datang atau justru ia berbohong, karena jika ia berbohong itu sangat tidak lucu, karena aku benar-benar ingin bertemu...

Membuka jendela itu, kini senyum ku berubah menjadi sangat lebar. Masker yang ku kenakan merosot ke bawah karena gerakan ku yang tidak hati-hati, di depan sana Semesta masih memegang ponsel nya dengan tangan kiri sementara tangan kanan nya memegang segenggam kantong plastik, "Martabak manis spesial keju susu" sahut nya mengangkat kantong plastik itu sambil tersenyum lebar.

Mepelas mesker yang ku kenakan, aku membuang masker itu di tempat sampah kemudian menepuk-nepuk pelan wajah ku agar serum dari masker yang ku kenakan meresap secara merata, sembari berjalan keluar dari kamar menuju pintu.

Namun justru sebelum aku sampai di depan pintu, Bunda lebih dulu membukaan pintu itu. Bunda terkejut dengan kedatangan Semesta, "Loh Semesta?"

"Asalamualaikum Bunda" sahut Semesta mencium punggung tangan wanita di depannya.

SEMESTA ✔Where stories live. Discover now