07 : mimpi buruk

1.2K 133 7
                                    

"Aku menyerah, aku menyerah memperjuangkan hal yang bahkan tidak ingin di perjuangkan" -semesta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku menyerah, aku menyerah memperjuangkan hal yang bahkan tidak ingin di perjuangkan" -semesta

happy reading ~

"Apa sebelum nya anda pernah melakukan pendonoran?"

Ia menganngguk, "iya, hati saya. Dua tahun lalu"

"Pemeriksaan yang kami lakukan sudah membuahkan hasil, rasa sakit yang Tuan sering rasakan memang terkadang tidak lah biasa. Anda baru kali ini mengalami nyeri pada luluh hati anda, dan gugaan saya adalah jika hati Tuan sedikit mulai mengalami kerusakan"

Laki-laki itu terdiam terduduk di hadapan yang dokter, tatapan nya kosong, ia masih mencoba mencerna kalimat demi kalimat yang di katakan, "Kalo boleh tau, sejak kapan anda mulai merasakan sakit seperti ini?"

"Saya tidak tahu kapan pasti nya, tapi yang jelas akhir-akhir ini luluh hati saya memang sering terasa sangat menyakitkan"

Mengangguk pelan, "Untuk saat ini saya akan memberikan obat-obat terlebih dahulu, obat ini tidak bisa untuk menyembuhkan. Obat ini hanya akan meradakan rasa sakit dan nyari yang anda rasakan"

"Dan saya harap kamu, masih bisa bertahan di saat kami sudah mendapatkan donor yang terbaik. Jangan terlalu banyak fikiran, Tuan Semesta. Semua nya akan baik-baik saja"

Menatap sang dokter lamat, "Bagaimana jika hati saja tidak lagi bisa berfungsi, bagaimana jika saya tiba-tiba tertidur dalam waktu yang lama?"

Pria di depan nya itu terdiam, "Kita serah kan saja kepadaa Tuhan, saya bukan Tuhan yang bisa menentukan waktu seseorang. Tapi, saya berjanji akan membantu anda, anda tidak boleh melanggar apa yang saya katakan, jika anda secara terus-menerus merasa sakit yang berlebih pada luluh hati anda, segera lah datang ke rumah sakit"

Semesta tidak menjawab pernyataan itu, "Maaf, kalo boleh tau siapa yang anda donor kan?"

"Ayah saya"

Laki-laki itu terbangun dari tidur nya, dengan keringat yang cukup banyak. Ia, kembali mengingat tentang perkataan sang dokter. Ia memimpikan pertemuan pertama dengan sang dokter seminggu yang lalu.

Memegang luluh hati nya secara refleks, kini ia merasakan nyeri secara tiba-tiba. Bergeser sedikit ke arah meja yang berada tepat di samping ranjang nya, laki-laki itu membukaa nya cepat, menampakan beberapa obat-obatan yang terlihat lumayan banyak, Semesta mengambil semuanya.

Memperhatikan lamat obat-obatan tersebut, "Apa Mama tau kalo gue ngonsumsi obat-obataan sebayak ini?, ah, iya mungkin dia gak peduli" lalu meneguk obat-obatan itu.

SEMESTA ✔Where stories live. Discover now