PESTA KEMENANGAN

24.2K 3.9K 42
                                    

Selamat membaca...

Pesta atas kemenangan Acran hari ini diselenggarakan. Sebenarnya semarak untuk menyambut pesta kemenangan Acran sudah terlihat beberapa hari yang lalu.

Jalanan dipenuhi bendera Kerajaan Acran, hingga warga yang menghias rumah-rumah mereka.

Beberapa hari kebelakang Istana disibukkan dengan berbagai persiapan untuk menjamu undangan yang berasal dari Kerajaan sahabat, serta anggota keluarga petinggi kerajaan. Selain di Istana, semarak pesta kemenangan juga akan berlangsung di alun-alun kota untuk masyarakat biasa. Panggung besar sudah berdiri, berbagai hiburan telah disiapkan, makanan gratis telah disediakan untuk mereka yang datang.

Kereta kuda dengan lambang keluarga Divalin tiba. Duchess Divalin beserta Recansa turun dari kereta kuda dengan bantuan Kate dan Monarin. Sementara Duke Divalin dan Gionix, karena urusan rapat bersama petinggi yang lain, sejak siang sudah berada di Istana.

Seorang penjaga segera membukakan gerbang setelah memeriksa sebuah kartu yang ditunjukan Kate. "Mari Duchess dan Nona" Kate mempersilahkan Duchess Divalin dan Recansa untuk memasuki gerbang.

'Disinilah takdir itu di mulai' Batin Recansa ketika kakinya melangkah memasuki gerbang istana.

Recansa meremas kedua tangannya, berharap dengan begitu ketegangannya sedikit berkurang. Bohong jika ia merasa baik-baik saja. Ia bahkan berharap bisa menghilang dari bumi hanya untuk hari ini saja.

Setelah memasuki gerbang, seorang pelayan wanita menyambut kedatangan mereka. Kemudian memberikan arahan agar Duchess Divalin dan Recansa mengikutinya. Sementara Kate dan Monarin diarahkan menuju ruangan khusus untuk para pelayan dari keluarga petinggi kerajaan yang ikut mendampingi tuan mereka malam ini.

***

Recansa pikir pelayan tersebut akan langsung mengarahkan ke tempat acara berlangsung. Namun, ia dan sang Ibu diarahkan ke ruang tunggu terlebih dahulu. Sebuah ruangan yang digunakan para istri dan anak dari petinggi kerajaan untuk menunggu sebelum mereka dipersilahkan memasuki tempat acara dilangsungkan.

Recansa dan sang ibu segera memasuki ruangan setelah pelayan memberi pengumuman tentang kedatangannya dan kembali mengikuti arahan pelayan menuju tempat duduk yang telah disediakan.

"Duchess Divalin, apa kabar anda?" Tanya Alyssa, putri dari Earl Calidus. Wanita tercantik dari generasinya, yang disinyalir sebagai calon terkuat yang akan menjadi istri Pangeran Zev.

"Tentu sangat baik. Bagaimana denganmu?"

"Saya juga baik." Jawab Alyssa

"Bagaimana dengan Brevis, kau nyaman disana?" Tanya Duchess Divalin.

Brevis adalah sebuah desa tertinggal yang jaraknya sekitar sepuluh hari dari Kerajaan Acran. Sudah satu tahun terakhir Kerajaan Acran atas ide Putra Mahkota berupaya memajukan desa-desa tertinggal, salah satunya Desa Brevis. Meskipun kekayaan alam disana sangat melimpah, namun kurangnya wawasan masyarakat disana membuat mereka tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Oleh karena itu Kerajaan Acran mengirim orang-orang potensial untuk membantu dalam mengembangkan potensi masyarakat disana. Diantaranya dengan cara memberi pelatihan dan pendidikan. Dan Alyssa adalah salah satu tenaga pendidik yang mengabdi disana.

"Saya sangat nyaman. Alam disana masih sangat asri" Alyssa menjawab dengan senyuman anggun, membuat orang yang melihatnya langsung memuji betapa dirinya sangat cantik.

Alyssa yang cantik dengan gosip ia adalah calon terkuat  yang akan menjadi istri Pangeran Zev, berhasil membuat orang-orang berlomba mengakrabkan diri dengannya. Meskipun tentu banyak yang iri, namun mereka tak ingin rugi. Mereka berharap mendapat sedikit keuntungan apabila Alyssa benar menjadi istri seorang Putra Mahkota.

Fight For My Life (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now