TUNDUKKAN TAKDIR

24.8K 4K 109
                                    

Selamat membaca...

Bahagia itu jangan ditunggu, jangan pula di cari.
Menunggu kebahagiaan, siapa yang mau memberi?
Mencari kebahagian, mau mencari dimana?
Ciptakan sendiri kebahagiaan mu.
Atur lingkungan hidupmu agar hidupmu bisa damai dan bahagia.

Semalam Recansa sudah banyak menghabiskan waktunya untuk merenungi semua hal yang akan terjadi. Jika dilihat dari satu sudut, dirinya lah yang paling terluka dari kisah itu. Namun, Recansa mencoba memandang dari berbagai sudut, bisa jadi sebenarnya semua orang terluka atas kisah tersebut.

Pangeran Zev pasti terluka harus menikahi wanita yang tak ia cintai. Monarin juga pasti sangat terluka melihat pria yang ia cintai menikahi wanita lain, terlebih hal tersebut terjadi atas perintah Ayah kekasihnya. Dan tentu saja pemenang dari 'siapa yang paling terluka' jatuh pada Recansa. Kehilangan pria yang ia cintai sekaligus kehilangan nyawa oleh orang yang ia cintai.

Untuk itulah semangat Recansa untuk menundukan takdir terasa sangat menggebu. Selain untuk menyelamatkan hidupnya, Recansa juga berharap upayanya bisa mencegah agar tidak ada yang terluka dari kisah ini. Baik itu Pangeran Zev, Monarin, dan dirinya sendiri.

Recansa menatap takjub ketika sampai didepan bangunan utama istana Kerajaan Acran untuk pertama kalinya. Begitupun Monarin, mata cokelatnya terlihat berbinar menatap bangunan megah dan kokoh didepannya.

Ya, setelah sedikit berdebat dengan sang Ibu yang mengkhawatirkan Monarin. Akhirnya ia berhasil membawa Monarin dengan dukungan sang Ayah. Dengan janji Recansa tak akan memberikan sedikitpun celah para Putri Bangsawan untuk meremehkan Monarin.

Recansa melirik Monarin, dan merasa bangga karena berhasil mendandani Monarin sedemikian rupa. Sehingga dirinya yang cantik, jauh lebih cantik saat ini.

"Kau terlihat sangat menyukainya Monarin" Monarin tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Sebelum kemudian ia menunduk.

"Berkat Nona, Terimakasih banyak"

Recansa menggeleng "Tidak usah sungkan. Suatu saat nanti kau akan tinggal disini"

Monarin mengerutkan keningnya tak mengerti. Kemudian tersenyum "Tentu saya juga akan mengikuti Nona ke Istana"

Recansa tersentak karena pemikiran Monarin yang salah. Jadi Monarin berpikir bahwa ia bisa tinggal di istana karena mengikutinya yang menjadi istri Pangeran Zev. Ya, dalam sejarah awalnya seperti itu. Tapi Recansa akan mengubah takdir, ia akan pastikan Monarin akan memasuki istana dengan terhormat sebagai wanita pilihan Pangeran Zev, bukan datang sebagai pelayannya.

Setelah turun dari kereta kuda, Recansa dan Monarin berjalan memasuki halaman istana. Recansa bahkan bisa melihat beberapa Putri Bangsawan yang juga baru tiba menatap shock kearahnya. Mungkin mereka tidak menyangka Recansa yang selalu menolak undangan jamuan akan hadir di acara Putri Lyrica. Kemudian tatapan mereka berubah penasaran pada Monarin yang berjalan disebelahnya.

Dari kejauhan ia melihat sosok Gionix. Hari ini tubuhnya yang tinggi dan gagah, dibalut dengan atasan berwarna biru dan celana hitam bergaris biru dibagian pinggir. Jangan lupakan berbagai plakat yang menghiasi bajunya. Menandakan banyaknya prestasi yang telah ia raih sebagai panglima Kerajaan. Sangat tampan. Terbukti dari bagaimana para Putri Bangsawan yang mencuri pandang kearah Gionix.

Recansa mengangkat gaunnya, kemudian sedikit membungkuk untuk memberi hormat pada Gionix. Bagaimanapun ini di istana, tentu saja Gionix adalah salah satu petinggi di Kerajaan Acran.

Bukan tanpa alasan ia mendatangi Kakaknya. Semalam setelah mendapatkan ide cemerlang untuk membawa Monarin ke istana. Ia berpikir cara agar Pangeran Zev dapat bertemu dengan Monarin, karena mustahil Pangeran Zev akan menampakan diri secara suka rela diacara Putri Lyrica.

Fight For My Life (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now