27 Soon to be....

5.1K 445 33
                                    

Aku dan Kalandra memasuki ballroom hotel tempat diadakan resepsi pernikahan Mas Dion. Resepsi pernikahan bergaya Classic Wedding dengan nuansa peach.

"Temen-temen lo mana Ra?" Tanya Kalandra sambil menatap sekitar.

Aku mengedikkan bahu sambil menatap sekitar . Mencari keberadaan para staf kantor.

Dari arah jam 9 dapat kulihat Alya melambaikan tangan kearah ku.

"Disana Kal." Aku menunjuk meja Alya dan yang lainnya pada Kalandra.

Kalandra mengangguk lalu kami melangkah kearah mereka.

"Wihhh.... Jadi iri nih gue yang kondangan bawa gandengan." Celetuk Rafi begitu aku dan Kalandra tiba di meja mereka.

"Apalah daya kita tim kondangan gaada gandengan." Sahut Oca.

Aku memutar bola mataku mendengar celetukan mereka.

"Btw... Mbak Mita mana nih? Belum datang?" Tanyaku sambil menarik kursi kosong di sebelah Alya. Begitu juga dengan Kalandra.

"Ada sih barusan datang sama suami nya abis ketemu sama Mas Dion, Balik deh. Katanya mau ke kondangan satu nya lagi. Rekan suami nya." Jelas Oca.

Aku mengangguk-anggukan kepalaku.

"Lo sih datang nya telat." Gerutu Alya.

"Bisa datang juga ya lo, Kal?" Tanya Alya.

Kalandra nyengir. "Kebetulan lagi free."

"Kalo lo gak datang Kal. Kasian gue liat si Zara sendirian gak ada gandengan nya." Celetuk Alya.

"Iya nih.. gue dipaksa Zara." Sahut Kalandra sambil terkekeh.

"Apaan sih. Gak ya! Lo juga Al. Gak sadar apa lo sendiri juga gak ada gandengan ?"

"Gue mah beda kali. Datang kesini mau nyari gebetan. Lo emang mau kalah sama mantan calon tunangan?"

Keningku berkerut.

Alya memberi kode agar aku menoleh ke sebelah kanan. Disana ada Kavin bersama Priska. Duduk di salah satu meja berselang tiga meja dari meja ini bersama Pak Widi dan dua orang lain yang tidak aku kenali.

"Wih Pak Kavin bareng mantannya yang di lobi waktu itu guys. Ra... Hati gimana? Masih aman?"

Aku hanya bisa tersenyum kecut. Hampir seminggu tidak bertemu dengan Kavin, aku kira melihat dia dengan Priska akan membuat ku biasa saja. Nyata tidak. Tetap aja nyesek.

Bahkan gadis yang kulihat di mall waktu itu saja aku masih belum tahu dia siapa. Dan sekarang dia bareng Priska lagi.

Sepertinya Kavin memang mengajak Priska untuk menjadi partnernya malam ini. Atau mungkin mereka sudah balikan? Tidak mungkin kan Mas Dion yang ngundang Priska malam ini?

"Tapi tetap ya Ra. Yang namanya sehati . Walaupun gandengan nya beda. Tetap bakal sama." Bisik Alya yang duduk di sebelah ku.

Aku kembali menoleh kearah nya. Maksudnya apa?

"Baju kalian sama." Bisiknya lagi sambil terkikik.

Aku kembali menoleh kearah Kavin. Benar! Kami mengenakan pakaian senada. Kavin mengenakan kemeja putih dipadukan dengan jas abu-abu muda dengan celana bahan berwarna senada. Sedangkan aku menggunakan gaun berwarna abu-abu muda.

Pakaian doang yang senada. Hati sih gak. Hiks!.

Aku yang masih memandang Kavin buru-buru mengalihkan pandangan begitu Kavin menatap kearah ku. Mungkin lebih tepatnya kearah meja ini.

Principle Of Love (END)Where stories live. Discover now