24 (not Up)

727 85 21
                                    

The first story

Don't Judge me, because this is just my imagination

Mmmh 🙂

🔪

Ga vote, ga komen, ga temenan, ga Up, ngambek. FIX!

Ga follow Deukii? FIX! Bsok aduin sama Jen Eonnie!

.
.
.
























































































































































































Drrtt...

"Nde?"

"..."

"Cepat cari pelakunya dan seret dia dihadapanku!"

Gadis itu memutus sepihak sambungan telfonnya. Ia kembali menatap nanar langit didepannya. Hembusan angin malam ini seakan ikut merasakan apa yang tengah ia rasakan.

Kepalanya kembali tertunduk dalam dan detik berikutnya pipi nya telah membentuk uraian air mata. Gadis itu menggigit bibir bawahnya agar isak tangisnya tidak pecah.

Ia mengusap kasar air matanya saat seseorang menepuk bahunya. Ia ikut duduk disamping gadis itu tanpa menatapnya. Mereka sama-sama menatap gelapnya langit tanpa bulan dan tanpa bintang.

"Menangislah jika itu membuatmu lega, Eonnie."

Gadis itu lantas memeluk gadis disampingnya yang mulai terisak. Bahkan ia hampir tersedak oleh tangisannya sendiri. Ia tak menghiraukan hatinya yang terasa perih melihat gadis dipelukannya kini terlihat rapuh karena seseorang.

"Gomawo, Wendy-ah."

"Gwaenchana." Wendy semakin mengeratkan pelukannya pada Eonnie tertua.

Asal kau bahagia.. Naneun gwaenchana-yo...

Di lain tempat, Jisoo tampak termenung menatap wajah cantik namun pucat milik sang adik. Jisoo meraih tangan Jennie untuk digenggam. Dikecupnya berulang kali tangan mungil Jennie hingga tak sadar air matanya kembali menetes.

"Cepatlah bangun. Kau membuat Eonnie khawatir Jendeuki. Hiks.. A-apa mimpimu lebih indah dan cantik daripada wajah E-Eonnie mu yang melebihi wajah Miss Korea?"

Cklek

"J-jisoo Eonnie, a-ayo makanlah dulu." Ujar sang maknae. Gadis itu tidak berucap keras karena takut Jisoo akan marah padanya. Wajah Jisoo yang memerah padam dengan ekspresi wajah yang menyeramkan seperti beberapa jam yang lalu sukses membuat Yeri ketakutan di pelukan Joy.

Flashback

"JANGAN BERMAIN-MAIN DENGANKU SIALAN! ADIKKU TIDAK MUNGKIN TERBANG KE LANGIT! DIA MENYAYANGIKU DAN TIDAK MUNGKIN MENINGGALKANKU!" Teriak Jisoo tepat diwajah sang dokter. Kedua tangannya mencengkeram kuat jas dokter yang ia kenakan.

"Nona, t-tenanglah. Kami sudah ber-"

"JIKA KAU BERMAIN-MAIN DENGANKU, AKU AKAN MEMBAKAR RUMAH SAKIT INI! DAN AKU AKAN MEMBUAT HIDUPMU BERANTAKAN!"

Our Story [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt