1

5.4K 240 19
                                    

The first story

Don't Judge me, because this is just my imagination

Mmmh 🙂

🔪

.
.
.

"Berkemaslah, malam ini kau akan kembali ke Korea sayang." Gadis itu membelalakkan matanya. Bagaimana bisa ia pergi begitu saja? Bagaimana dengan kuliahnya disini?

"Eonnie, aku tidak mau. Untuk apa aku kembali lagi? Aku sudah nyaman berada disini." Bantahnya kepada sang kakak.

"Jennie, dengarkan Eonnie. Kamu akan kembali dan menetap di Korea bersama Unnie nanti. Hanya saja kamu yang lebih dulu kembali. Eonnie akan menyusul 2 hari kemudian, arra?" Jennie menggeleng keras mendengar penuturan paksa sang kakak. Kalau ia kembali maka Eonnie-nya juga harus kembali.

"Unnie harus ikut denganku. Bagaimana jika terjadi sesuatu denganku? Apa Unnie tega?" Lemah. Jisoo lemah dengan aegyo yang diberikan Jennie. Mata kucingnya yang menggemaskan dan selalu membuat luluh siapa saja termasuk dirinya.

"Dengar disana banyak maid yang akan menjagamu sayang. Sebentar saja, Unnie akan menyelesaikan semuanya dalam 2 hari, okay?" Jisoo menatap Jennie intens. Gadis kucing itu tidak bisa berkata lagi, jika sudah seperti ini artinya sang eonnie tidak ingin dibantah.

Setelah ucapan persetujuan paksa dari jennie, Jisoo menarik tangan adiknya untuk mendekat lalu memeluk adik satu-satunya untuk memberikan kehangatan disana.

"Eonnie akan menyusulku kan?' Jisoo menundukkan sedikit wajahnya untuk melihat wajah Jennie yang sangat menggemaskan. Ia tersenyum dan mengangguk perlahan sebagai jawaban.

"Sekarang adik Eonnie ingin jalan-jalan atau tidur siang?"

Gadis yang masih betah dipelukan Jisoo itu meletakkan telunjuknya dengan ekspresi wajah sedang berpikir. "Jalan-jalan. Aku ingin membeli sesuatu untuk kubawa ke Korea dan menghabiskan waktu bersama Eonnie."

"Baiklah. Ayo bersiap, Eonnie akan menunggumu dibawah." Setelah memberikan kecupan di kepala, Jisoo beranjak menuju kamarnya untuk ikut berkemas.

...

Disepanjang perjalanan, tangan kecilnya tak berhenti menyuapi Jisoo dengan snack berukuran jumbo yang tadi ia bawa dari rumah. Jisoo sudah menolak dan menghindar, tetapi Jennie memaksa makanan tersebut masuk kedalam mulutnya. Bahkan sekarang dapat Jisoo rasakan bibirnya sedikit perih dan sedikit memerah.

"Sayang, sudah dong. Eonnie sedang di-" Jisoo membelalakkan mata lalu meringis pelan, mengutuk mulut lancangnya yang akan berujar kata sakral diantara mereka berdua.

"Apa?"

"Eonnie sering memarahiku saat aku sedang diet, padahal dia sendiri seperti itu. Dasar!" Jisoo terkekeh pelan mendengar gerutuan Jennie. Adiknya itu benar-benar mengasyikkan saat dijahili seperti ini.

Perjalanan kembali hening karena Jennie menghentikan aktivitas mengyuapinya. Hingga tak terasa mereka sampai di mall terbesar di kota tersebut.

"Apa adik Eonnie akan duduk diam tanpa ikut keluar untuk menghabiskan uang Eonnie didalam?" Tunjuk Jisoo kearah pintu masuk mall. Jennie tak menyadari bahwa mereka telah sampai di parkiran mall.

Tak butuh waktu lama keduanya sudah berjalan memasuki pusat manusia yang ingin menghabiskan uang atau sekedar mendinginkan tubuh, hahaa.

Ia melirik kesamping dan Jennie tersenyum senang dan menampilkan gummy smile andalannya. Jisoo yang terlihat gemas lantas mencubit pipi Jennie hingga sedikit memerah.

"Aakhh~ appo."

"Jen, mau es krim?"

"Mau. Tapi nanti saja. Belikan aku tas Eonnie~"

Jisoo menutup matanya sebentar lalu menghembuskan nafasnya perlahan. Dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya itu lalu mengangguk menyetujui ucapan Jennie. "Baiklah, uangku akan habis sekarang." Lirihnya pelan.

Mata kucingnya yang tajam menelusuri setiap etalase yang tersaji didepannya. Dengan teliti ia berjalan pelan menuju etalase lain, dan jangan lupa telunjuknya yang setia didepan dagu.

Ia menoleh dan menarik lengan baju Jisoo pelan, "Eonnie aku ingin itu." Perhatian Jisoo tertuju pada tas yang ditunjuk adik semata wayang nya itu. Ia tersenyum dan mengangguk, menyuruh pelayan di depannya untuk membungkus pesanan adiknya.

Jisoo menghampiri Jennie dan menyerahkan tas bermerek Chanel kepada adiknya. Tak disangka ia akan tertawa riang memeluk dan mengecup pipi kanan miliknya. "Ingin sesuatu lagi?"

"Eum... Tidak ada."

Gadis yang lebih mengernyitkan dahinya, "Hanya ini?" Telunjuknya pada paper bag di genggaman Jennie.

"Hmm. Es krim saja Eonnie."

Keduanya telah duduk di kedai es krim disana. Jisoo kembali dan bergabung duduk bersama Jennie yang tengah sibuk memakan meses dan coklat didepannya. Ia mendongak menatap Jisoo yang mengelus lembut kepalanya.
















 Ia mendongak menatap Jisoo yang mengelus lembut kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


😭

😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





I hope you can enjoy my story

See you

This story only imagination

Nyeongan 💛

Vote Comment... 👉👈

Eum.. Follow this account make me happy 😊

#mandukimiee


Our Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang