9 · Wild Things

100K 12.4K 2.4K
                                    

So you come back, like I knew you would. And we're both wild. And the night's young. And you're my drug. Breathe you in 'til my face numb.

♚♚♚

VOTE DAN SPAM KOMENTAR 🔥

𝒽ℯ𝓎 𝓈𝒽𝒶𝓌𝓉𝓎

Entah dari mana asalnya keinginan kuat Dara untuk melihat Andreas. Dia bahkan sampai berpikir untuk ke hotel tua lagi malam ini, walaupun itu pasti akan jadi sangat menyebalkan nanti karena Dara yakin dia akan melihat Andreas dan Annastasia lagi. Memergoki orang pacaran bukan hal yang baik untuk Dara, apa lagi saat itu mampu membuat kekesalannya tersulut.

Tapi di sinilah Dara, di dalam taksi yang sedang membuntuti motor ninja jemputan Annastasia. Entah mereka yang diam-diam punya hubungan, atau justru Annastasia yang diam-diam selingkuh dengan Andreas. Dara melihat Annastasia berciuman dengan cowok yang menjemputnya di depan gerbang rumah beberapa menit lalu.

Dara mengernyit ketika jalanan yang mereka tempuh bukan ke hotel tua yang bahkan dia sendiri ingat titik koordinatnya, mereka memasuki kompleks perumahan elit dan asri dengan halaman-halaman yang luas. Banyak lampu terang setiap beberapa meter ke depan. Kemudian sopir taksi menghentikan mobil di depan halaman luas sebuah rumah bercat putih.

Ralat. Itu lebih pantas disebut istana alih-alih sebuah rumah.

Dari dalam taksi Dara sudah mengaga kecil. Tatapannya pergi ke arah deretan motor ninja di suatu lantai luas yang pasti adalah area parkir. Dara segera turun ketika Annastasia dan cowok tadi masuk ke rumah megah dua lantai itu.

Kali ini Dara berjalan ragu menuju pintu tinggi yang tertutup, saat sudah di dalam dia hampir menganga lagi. Bukan karena interior yang terlihat seperti istana kerajaan di film Disney, tapi karena istana itu jadi terlihat seperti sebuah club malam berdesain klasik.

Cahaya remang, alkohol, dan remaja-remaja yang sedang mengejar kesenangan dunia. Dara meneguk ludah, ini lebih mengerikan lagi dibanding hotel tua.

Belum sempat menyapu pandang, tahu-tahu Dara sudah ditarik melewati lautan manusia di tengah ruangan. Dibawa mengundaki tangga oleh tangan besar yang masih saja menariknya. Dara menatap Andreas dari belakang, lalu melihat tangan cowok itu dan baru ingat bahwa Andreas selalu memakai gelang. Dua gelang berwarna hitam dan merah.

"Lo mau bawa gue ke mana?!" Dara memekik waspada. Suara musik berdentum sampai pada lantai yang dia pijaki di ujung tangga.

Andreas tidak menjawab pertanyaan Dara, tapi dari cara cowok itu memegangi tangan Dara sekarang, dia tahu Andreas pasti marah. Diam-diam Dara menelan ludah, nyalinya menciut saat Andreas membuka pintu yang membawa mereka pada sebuah kamar.

Tidak cukup buruk dengan itu, Andreas mengunci pintu lalu membuang kuncinya ke luar jendela yang terbuka lebar. Dara mendelik, dia sudah akan protes sambil mengamuk, tapi mulutnya jadi kaku oleh tindakan Andreas. Cowok itu menarik Dara ke ranjang, dalam hitungan cepat, bahkan Dara tidak bisa merasakan bagaimana dia jatuh dan tiba-tiba sudah terbaring.

Andreas berada dalam posisi yang membuat Dara semakin waspada, cowok itu di atasnya. Andreas menyelipkan tangan di bawah pinggang Dara, menarik cewek itu ke tengah ranjang sampai mereka bisa saling menatap. Lagi-lagi, sebelum Dara sempat memekik panik, Andreas sudah lebih dulu mencium lehernya sampai dia menahan napas.

Dara lumpuh oleh perlakuan Andreas, dia berkali-kali menarik napas kaget lewat mulut saat bibir Andreas yang panas mencium sepanjang lehernya. Ada beberapa jejak basah yang membuat kulit Dara jadi semakin membara, lalu Andreas mencium belakang telinga cewek itu juga, berakhir di pipi dan sangat lama.

A-String [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang