28

22.1K 1.2K 36
                                    

Zoya terus saja mencari perhatian kepada anggota brigtoria terutama anggota inti nya.
Emang dasarnya dia ke ganjenan.

Semakin hari tingkah nya semakin menjadi-jadi, sok berkuasa padahal dia anak baru dan baru kelas 10.

Zoya paling tidak suka dengan relis dan kawan-kawan dia terus saja menjelekkan mereka kepada siswa-siswi lain, padahal selama ini relis dkk tidak pernah mencari masalah dengan Zoya.

Zoya punya 2 teman penampilan nya sama seperti Zoya seperti cabe-cabean, Mereka fira dan Wanda.

"Ahh" ringis Zoya saat tangan nya tak sengaja terkena kuah bakso lebih mirip seperti desahan.

"Desah anying"

Zoya dan temannya suka bergabung dengan Anggota brigtoria dia suka mencari perhatian padahal sudah di usir tapi tetep ingin duduk bersama.

"Desvan suapin dong" Zoya bergelayut manja di lengan desvan.

"Punya tangan?"

"Punya"

"Gunain"

"Ih tadi aja aku makan sendiri kena kuah bakso kalo kena lagi gimana?" Desvan jijik sendiri jadinya.

"Lebay amat neng"

"Berarti lo gak becus"

"Nah iya masa makan sendiri aja kaga bisa"

"Kek anak kecil aja"

"Eh tapi beda"

"Apanya yang beda?"

"Kalo Anak kecil lucu dia kaga, anak kecil aja takut kali liat dia" ucapan Zian membuat semuanya tertawa, kedua manusia tembok pun ikut tertawa.

"Ihhh serammmm"

"Fira, wanda ko kalian ikut ketawa sih" ujar Zoya tidak terima di tertawa kan seperti itu.

"Kan lucu"

"Emang fakta sih muka lo serem"

"Lo juga sama"

"Pokoknya kalian bertiga, muka udah kek apaan aja anjir" alzan berbicara fakta.

"Zergan kamu aja ya yang suapin aku?" Sekarang Zoya bergelayut di lengan zergan.

"Gue doain tangan lo buntung"

"Kok gitu si sayang"

"Utuh juga percuma kaga digunain"

"Yhaaaa"

"Lanjutkan babang zergan"

"Mampusss"

"Cabut" perintah desvan harus dituruti.

Mereka pergi meninggalkan Zoya dan teman nya. Namun Zoya tetap menyusul mereka dia akan mengikuti kemanapun desvan dkk pergi.

"Jijik banget deh gue sama si Zoya" Nora mulai gibah.

"Cabe-cabean aja bangga"

"Kek gak punya harga diri"

"Kesel deh dia dekat-dekat sama zergan, pengen kaima unyeng-unyeng rasanya"

"Orang tua lo Nemu di mana sih orang kek gitu?"

"Au deh"

"Gatel banget kayak ulet bulu"

"Semua ulet ada di dia kek nya"

"Desvan dkk gak risih apa di ikutin Mulu sama tiga cabe"

"Di usir juga balik lagi"

"Najis banget"

"Eww"

"Gelay"

"Gelay banget haha"

Saat pulang sekolah relis sengaja nunggu sekolah sepi, setelah sepi baru dia beranjak untuk pulang.
Saat di lapangan dia berpas-pasan dengan Zoya, kenapa dia belum pulang?

"Hai kakak" Zoya menyapa relis.

"Gue?"

"Menurut lo?" Sinis Zoya.

"Eh bumil jangan kecapean, ups ada yang denger gak yah"

"Mau lo apa sih?"

"Gue mau desvan jadi milik gue"

"Sebanding lo sama gue?"

"Mendingan gue lah dari pada lo"

"Lo bukan selera desvan lo selera om-om"

"Dari pada lo hamil di luar nikah ups!"

"Gue bakal bikin desvan benci sama lo"

"Gue bakal umumin ke semua orang kalo lo ternyata lagi hamil"

"Jangan macem-macem"

"Tunggu tanggal mainnya relis harlana zaquilsya" Zoya tersenyum miring menatap relis.

"Dan satu lagi, gue bakal bikin orang tua Lo makin benci sama lo"

"Lo gak tau diri ya" sungguh relis sangat kesal sekarang.

"Dari pada lo gak punya harga diri"

"Lagi ngaca lo?"

"Kurang ajar"Zoya tidak terima.

Relis pergi begitu saja tanpa menghiraukan Zoya.

High school romanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang