Di sisi lain gadis sipit berkulit putih itu terus memandangi Al yang sibuk dalam dunianya.banyak teman yang mengajak Al mengobrol, tapi dia memilih diam tan menanggapi perkataan temanya. Terkadang gadis itu tertawa kecil melihat perilaku Al yang sulit untuk bergaul dengan teman temanya.

Pantas saja ketika dia baru  pertama kali bertemu dengannya sikapnya dingin dan tidak perduli dengan sekitarnya.kadang dia berpikir alasan apa yang membuat dia selalu bersikap begitu?. Pertanyaan itu membuat otaknya terlalu berpikir  banyak.

Gadis itu terus memandangi Al tanpa berkedip, seperti dunia milik sendiri orang disekitarnya hanya tambahan cerita film yang ia skip. Hanya ada dirinya dan Al sebagai tokoh utama dalam cerita.

Seketika lamunanya terbunyar ketika sahabatnya terus memanggilnya
"Apa lagi? "tanya kesal

"Ngelamunin apa sih , kesambet baru tau rasa lu!"ucap vina memperingatkan tapi hanya di jawab deheman oleh temanya" yeh dibilangin gk percaya!"

"iya vinaku ya santik banget gue percaya, dan biarin gue tenang oke!.gue lagi liat masa depan dan jodoh gue!"ucap feli sambil menjepit kedua pipi vina. Setelah itu feli kembali ke posisi semula dan memandangi jodohnya.

Tapi orang yang trus ia pantau hilang tah kemana ia baru saj berbicara pada vina 3 menit tapi sudah hilang ,jika dia pergi maka tak jauh dari sini.  Feli segera mengedarkan pandanganya sekelilingnya mencari seseorang dan berakhir pada pintu ruang kelas yang terbuka dengan segera feli pergi meninggalkan vina dengan kebingungan.

"Maun ke mana fel?"tanya vina

"Mau ngejar jodoh gue!" teriak feli

Dengan cepat ia berlari mengejar Al yang terlebih dahulu pergi, feli trus mengikuti Al dari belakang berharap Al tidak Mrngetahuinya. Karena terlalu fokus memperhatikan Al,feli sampai  menambrak seorang 

"Bruk"suara bertabrakan sampai terdengar keras begitu juga kertas  yang di bawa sesorang itu berterbangang seperti bunga sakura di musim gugur.

Dengan cepat feli membatu orang itu mengumpulkan  ketas yang berserakan dilantai "Aduh maaf ya gue gk sengaja!" ucap feli memunguti setiap kertas yang berserakan di lantai.

"Eh iya gk papa ko!" ucap orang itu ,ikut mengambil setiap kertas yang berserakan.

Setelah mengumpulkan semua ketas itu feli seger memberikan kertas tersebut kepada orang yang baru saja ia tabrak "nih! Maaf ya gue gak sengaja!"kekehnya

Segera orang itu berdiri dan mengambil ketas tersebut "Makasih!"

"Bima!" merasa namanya terpanggil  Bima segera membenarkan kacamatanya yang sedikit longgar melihat orang yang berada didepanya dan tersenyum canggung.

"Bim, maaf ya gue gak sengaja!"ucap feli merasa bersalah

Bima terkekeh dengan ucapan feli "Udah tiga kali lo ucapain maaf. Ini bukan lagi lebaran kali santai aja!, maaf gue buru buru nih"ucap bima pergi meinggalkan feli dengan kekehan.

"Hati hati Bim,  jangan sampai jatuh lagi!"teriak feli terdengar jauh oleh Bima, Bima  hanya menjawab dengan anggukan saja.

Setelah kepergian Bima di lupa tujuanya dia lari lari sampai tabrakan bersama  Bima, dia mencari Al yang tiba tiba hilang dari pengawasanya. Sebab dirinya terlalu fokus dengan Al, jadi dia tak melihat  di sekelilingnya adai waktu bisa di ulang ia mungkin bisa mencegah terjadinya tabrakan tadi yang membuang waktunya cukup banyak tapi  hal itu mustahil ia ulang kembali.

Feli segera mencari Al feli ingat tadi terakhir dia melihat di pesimpangan lorong kelas ,ia berhenti dan melihat ke setiap lorong kelas 'kalo Al belok ke arah kiri dia akan ke gudang tapi ngapain? ,tapi ke arah utara Al ke lapangan basket tapi untuk apa dia kelapangan basket setau feli Al tak pernah ke sana, ke arah kanan? Di sana perpustakan tapi untuk apa ke perpustakaan?' pertanyaan ini membuat feli menjadi bingung dia harus ke arah mana? Cara terakhir ini melakukan 'Tunjuk pasrah' jika yang di tunjuknya ke arah kiri kanan atau utara maka ia akan memilih ke arah sana.

Mommy Boy [on Going ]Where stories live. Discover now