Kami menuruni mobil setelah kurang lebih 30 menit menempuh perjalanan untuk tiba di sebuah gedung pencakar langit yang kami tuju. Begitu memasuki gedung lantai 4 ini, sebuah kilatan-kilatan kamera serta suara gemuruh dari kerumunan orang-orang yang telah menunggu kedatangan hyungdeul sejak tadi.

Aku pun segera menundukkan kepalaku cepat, berusaha menghindari banyaknya pasang mata yang tertuju ke arahku saat ini, atau lebih tepatnya ke arah BTS yang berjalan beriringan denganku saat ini.

"Kau akan baik-baik saja" aku merasakan genggaman Taehyung yang semakin erat di tangan kananku. Seolah ingin meyakinkanku bahwa dirinya akan selalu ada untuk melindungiku.

Aku hanya dapat mengangguk kecil sembari terus mengikuti langkahnya menuju ruangan yang berada di samping panggung yang cukup panjang dan besar tempat dimana sebuah meja panjang tersedia untuk BTS berbicara pada khalayak umum nantinya.

"Jung.. "

Aku tersentak ketika tiba-tiba saja Taehyung hyung mengusap lembut pipiku sembari menuntun kepalaku untuk kembali terangkat.
"N-nee hyungie?"

"Ada apa denganmu?"

"A-aku.. "

"Tidak apa-apa Jungie. Katakan padaku apa yang terjadi"

"Um.. Aku hanya terlalu memikirkan pertanyaan apa yang mungkin akan kau dapatkan Tae hyungie"

Taehyung hyung memberikan senyum hangatnya, lalu kembali mengusap pipiku dengan perlahan.
"Aku akan menjawab semua pertanyaan yang tertuju padaku dengan hati-hati Jungie. Jangan khawatir"

Maksudku jika itu berhubungan denganku, Taehyung hyung.

Tidak ingin menahan Taehyung hyung lebih lama lagi, aku pun hanya membalas dengan sebuah senyum simpul serta anggukan mengerti.

"Tae, ayo!"

"Aku akan kembali" ucapnya singkat setelah mengecup singkat puncak kepalaku.

Akhirnya pun hyungdeul muncul dan berdiri di atas panggung untuk memberi salam. Suara gemuruh dari teriakan-teriakan para penggemar BTS pun kembali menyeruak hebat. Menampakan keantusiasan mereka terhadap kelima lelaki tampan tersebut.

Aku memperhatikan kelimanya dengan kagum yang teramat sangat, terlebih lagi pada Taehyung hyung. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa malam akan berganti secepat ini. Maksudku, aku mengenal Taehyung hyung jauh sebelum dirinya menjadi seperti saat ini. Kala itu, ia hanyalah seorang remaja biasa yang hanya pergi ke sekolah, mengerjakan tugas, bermain dengan teman sebayanya, dan membantu eomma-nya di rumah. Tapi sekarang, ia bahkan terbilang cukup jarang untuk sekedar berada di rumah. Sejak saat dirinya memutuskan untuk menunjukan bakat bernyanyinya kepada Big Hit, sangat jelas terlihat olehku bahwa kehidupannya berubah 180°. Kegiatannya kini dipenuhi oleh jadwal show di berbagai tempat, interview, pembuatan berderet lagu-lagu maupun album baru, dan berbagai macam kegiatan menyibukkan lainnya.

Aku yakin hyungdeul juga mengalami hal yang sama seperti Taehyung hyung.

"Taehyung-ssi, apakah kau membawa Jungkook-ssi bersamamu kemari ? Apakah itu berarti kau akan benar-benar memperkenalkan dirinya kepada dunia kali ini ?"

DEG.

Jantungku seakan berhenti berdetak karena pembicaraan press conference ini mulai tertuju kepadaku dan Taehyung hyung.

"Entahlah, mungkin lain kali"

Aku menghembuskan nafas lega saat mendengar ucapan Taehyung hyung yang seolah mengerti dengan keadaanku.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Irene-ssi ?"

"Kami berdua baik-baik saja"

"Dan mengenai Jungkook-ssi, apakah ia merupakan perusak hubungan seperti yang dikatakan Irene-ssi ?"

Me AmaWhere stories live. Discover now