Chapter 8

188 74 69
                                    

Happy Reading!!! Don't forget too vote and follow!.

.

.

.

"Eh lur, Daniel mau cerita" ucap Daniel dengan sedikit berteriak, berdiri dari kursinya, lalu maju ke depan, duduk di meja guru.

Saat ini mereka sedang di kelas, yang sangat ramai seperti kuburan, karena jam pelajaran belum mulai, padahal bel sudah berbunyi sekitar 5 menit lalu.

"Apaan?" Tanya Bryan.

"2in" sahut Sisi.

"3in" sahut Alvaro.

"4in" sahut Jupri.

"5in" sahut Inem.

"7in" sahut Romlah.

"8in" sahut Asep.

"100.000.000in" ucap Jihan mewakili seluruh kelas.

Daniel berdehem, memulai ceritanya "Ekhemm, jadi gini nih"

Seluruh human di kelas menyimak, mendekatkan telinga ingin mendengarkan cerita Daniel, toh lumayan nggak perlu download vidio youtube podcast lagi.

"Nggak muat gays, lanjut prat 2 ya" ucap Daniel, di soraki seluruh human kelas yang terlanjur kepo.

"Wuuuuuu" sorak seluruh kelas melempari Daniel dengan duit.

Daniel menunjukan boxy smile, dirinya mendapatkan tatapan malas dari seluruh kelas "Bercanda doang elah, jangan serius serius napa"

Daniel mengambil kemoceng lalu di gunakannya untuk mikrofon "Jadi gini nih"

Seluruh kelas menatap Daniel lagi, dengan tatapan tajam dan kepo.

"Jadi kemarin tuh kan Daniel lagi main hp tuh," Daniel bercerita dengan serius.

"Nah Daniel liat ada mode pesawat di hp Daniel,"

"Daniel kepo tuh mode buat apa? Terus Daniel idupin deh,"

"Eh pas Daniel lempar hp Daniel, masa hp Daniel nggak terbang? Aneh kan? Mode tipu tipu emang!" Kesal Daniel mengebuk gebukkan kemocengnya ke meja guru.

Daniel mendengus "Dasar mode tipu tipu"

"You know geblek?! Yes is that you!" Pekik seluruh murid di kelas, ikut ikutan kesal akan cerita Daniel yang amat sangat menguras emosi.

"Nggak bisa basa inggres" jawab Daniel mengerucutkan bibirnya sedikit.

Alvaro menggeleng gelengkan kepalanya, mengatur napasnya "Nakal boleh, goblok jangan" ucap Alvaro.

"Mungkin sayapnya lagi rusak Niel" Sisi menimpali.

Daniel menganggukan kepalanya "Weh iya juga ya"

"Mereka berdua adik kakak ya?" Tanya Ayona kepada Jihan.

"Iya kali" jawab Jihan.

Ayona ber-oh ria "Sama sama dodol soalnya" ucap Ayona.

"Sepemikiran"

Bryan berpindah duduk di samping Sisi, mengusir Jihan agar berpindah di tempat duduknya.

Bryan mengibas kibaskan tangannya "Mingger, gue mau deket lovely gue" usirnya kepada Jihan, yang sedang asik membaca novel yang di pinjamnya dari Ayona tadi.

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk, hubungi jika bapak biskuit Khong Guan sudah ketemu" jawab Jihan santai.

Bryan berdecak "Ck, dasar adeknya miper" gumamnya.

I (Don't) Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang