Chapter 2

274 107 96
                                    

Happy Reading!!! Don't forget too vote and follow!.

.

.

.

Tap! Tap! Tap! Tap!

Suara sepatu menggema. Keadaan sekolah sepi karena jam pelajaran di mulai beberapa menit yang lalu.

Seorang kepala sekolah dan seorang siswa baru berjalan di koridor sekolah, berjalan menuju ruang kelas yang akan di tempati murid baru tersebut.

Pak Bambang berdiri di ambang pinntu dan berdehem lumayan keras, semua manusia di kelas lantas menatapnya.

"Oh pak Bambang, ada perlu apa pak?" Bu Dina guru Ppkn yang sedang mencatat materi tadi seketika berhenti, melihat kepala sekolah datang.

Pak Bambang hanya melirik murid yang disamping nya sebagai jawaban untuk Bu Dina, Bu Dina pun langsung paham dan mengangguk.

Tersenyum tipis, Pak Bambang menyapa "Ekhem, Assalamualaikum anak anak"

"Waalaikumsalam warrahmatulahi wabarokatuh" jawab mereka serentak.

"Maaf menganggu kegiatan belajar mengajarnya, di sini saya hanya akan memberi tahukan bahwa ada murid baru kedalam kelas ini, ayo nak silahkan masuk." Pak Bambang mendorong Ayona masuk kelas.

"Bu saya permisi ingin rapat guru dulu"  pamitnya setelah mendapat anggukan dari Bu Dina, pak Bambang pun segera berlalu pergi meninggalkan kelas IPS XIII.

"Perkenalkan dirimu nak" ujar bu Dina.

Ayona sedikit canggung karena tatapan murid murid tertuju kedapanya yang ia tersenyum setipis kertas  "Ayona" ucapnya.

"Hanya itu?" Tanya Bu Dina

"Hm" dehem Ayona

"Ya allah nambah satu lagi murid dakjal, salah apa hambamu ini ya allah, mengapa berat cobaanmu ini" batin Bu Dina tersenyum fake smile sembari mengelus dada menatap sabar kearah Ayona.

"Yasudah sana duduk di belakang Jihan" suruh bu Dina lalu melanjutkan kegiatan yang terjeda tadi.

Ayona berjalan menghampiri tempat duduknya, ia tak menyadari kalau ada mata yang menatapnya dengan seringai.

Entah kenapa kerasukan apa, Jihan ingin berkenalan dengan Ayona, atau karena aura mereka sama?.

Jihan membalikkan badan bertanya pada Ayona, "Eh nma lo syp?" Tanyanya.

Bukan nya marah Ayona malah terkekeh kecil "Ayona, lo ngga dnger gue ngmong ap di dpan tdi?"

"Ehe gue tdi ngga bgitu mrhtiin lo" cengir Jihan.

"Salam kenal ya?"

"Iy sltoo"

"Keknya lo orngny seru, Lo mau ngga jdi tmn kta?" Tawar Jihan, entah mengapa ia merasa kalau Ayona ini orang yang asik dan seru.

Ayona terkesiap sebentar, cepat sekali mendapat teman, kenapa gadis di depannya ini bisa mengiranya orang yang seru? Menurutnya dirinya biasa biasa saja tuh, menurutnya entah menurut orang lain. "Eh, kita baru kenal loh?"

"Gapapa, sekalian biar bsa mengenal stu sm lain,"

"Pokoknya lo harus jadi tmn kita titik. Gk ada penolakan"

Ayona terkikik pelan, "Yaudah deh iya,"
Ayona melihat ke samping Jihan, ada gadis yang tertidur pulas dengan tas sebagai bantalannya.

"Itu?" Dagu Ayona menunjuk gadis tersebut, Jihan yang paham maksud Ayona pun mengenalkan gadis yang duduk sebangku dengannya itu.

I (Don't) Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang