꒦ 13

12.8K 1.4K 518
                                    

Readers pada Megumi: ⤴⤴⤴

.
.
.

.
.
.

Warning!!! Mature content!!! Jebolan kedua kalinya bund 🌚👉🏻👈🏻

.
.
.

Toji mengangkat pinggang perempuan yang sah menjadi istrinya beberapa menit lalu. Menggendongnya dengan mudah di pinggang dan menatap wajah anak-anaknya yang bingung.

"Hm?" (y/n) mengerjap dan melihat tangan kekar Toji yang melingkari pinggangnya lalu menatap Toji bingung.

"Aku punya urusan dengan ibu kalian, jangan masuk ke lorong kamar ayah dan ibu sampai besok ya!" ucap Toji tersenyum tipis pada anak-anaknya.

Tsumiki dan Megumi hanya menganggukkan kepala mereka meski diterpa kebingungan. "Tapi otou-san," sahut Tsumiki. "Okaa-san mau diapakan?"

(Y/n) dan Megumi yang mendengar itu, sontak menatap Toji bersamaan. "Ya, Okaa-san mau diapakan?"

Toji mengusap rambut legam Megumi, "aku hanya meminjamnya sampai besok, kalian bebas bermain dengannya besok, oke."

Megumi dan Tsumiki berdiri menatap (y/n) yang dibawa begitu saja oleh Toji kedalam kamar. Tangan Toji menutup rapat pintu dan menguncinya dari dalam.

(Y/n) sedikit mengerutkan keningnya melihat gelagat Toji yang aneh, "mau ngapain?"

Toji mengembangkan senyumannya, tangannya meletakkan (y/n) keatas futon. "Nah, istriku yang suka terburu-buru." panggil Toji lembut.

Ibu jari Toji mengusap bibir merah muda (y/n). Mata biru tajamnya menatap ke bibir (y/n). (Y/n) beringsut mundur ke belakang. Membuatnya terhimpit di antara tembok dan Toji yang menatapnya lapar.

"Aku rasa tak masalah aku melakukannya sekarang kan?" tanya Toji tersenyum lebar. Toji maju dan meletakkan wajahnya di ceruk leher (y/n). "Kau yang terburu-buru menikah loh ya."

(Y/n) menelan ludah kasar, keringatnya perlahan menetes dari dahi. Tubuhnya sedikit merinding merasakan hembusan nafas Toji yang panas di bahunya. (Y/n) bisa merasakan rambut poni Toji menyapu pelan selangkanya.

Kedua tangan (y/n) mencoba mendorong Toji yang asik menghirup aroma tubuhnya. "To–Toji-san!" pekiknya.

"Sstt..." bisik Toji. "Jangan mengeluarkan suara yang keras, anak-anak bisa mendobrak masuk nanti dan melihat wajah merahmu."

Dan benar saja, wajah (y/n) sudah memerah sempurna ditambah tangan Toji yang menyelusup masuk kedalam gaunnya yang hanya sependek setengah paha.

"Aku sedikit kesal dengan gaun ini," ucap Toji lirih. "Gaun ini memamerkan paha dan bahumu. Boleh aku robek?"

Krek.

Tanpa mendengarkan jawaban (y/n), Toji menarik gaun itu hingga robek. (Y/n) sedikit meringis mendengar robekan kain.

Toji menahan lengannya yang terus mencoba mendorong agar bisa terlepas. "Toji-san," panggil (y/n).

Toji menatap mata (y/n) yang memandangnya takut, "aku tidak akan menahan diri kali ini seperti dulu."

Bulu kuduk (y/n) meremang merasakan jari kasar Toji yang membelai halus punggungnya. Suara desahan tertahan keluar di bibir (y/n).

Toji menyeringai melihat mata (y/n) yang perlahan berair dan berkabut. "Mulai menikmatinya, hm?"

Toji menunduk, menyecap sisi leher jenjang (y/n). Jemari (y/n) menyusuri rambutnya perlahan bersamaan dengan lidah Toji yang meninggalkan jejak basah dilehernya.

✔ ꒦ ͝  Red String (F. Toji x Reader)Where stories live. Discover now