꒦ 04

12.4K 1.9K 525
                                    

"Ke... Pasar?"

Tsumiki mengangguk semangat, "iya! Ayo kepasar denganku Okaa-san!"

Mengulas senyum lebar, (y/n) mengangguk mengiyakan ajakan calon anak tirinya itu. "Kalau begitu bersiap-siap dulu ya."

Mengenakan pakaian santai milik Toji yang jelas kebesaran ditubuhnya yang terhitung standar. Tingginya saja hanya mencapai bahu Toji.

Baju hitam dan celana longgar yang diikat menggunakan ikat pinggang Toji. Baju Toji berukuran dua kali lipat dari tubuhnya, membuat (Y/n) meringis pelan. "Duh, apa kabar besok kalau udah nikah. Mampus kakiku..." batinnya nelangsa.

Tsumiki dengan sweater coklat muda  dan rok selutut juga rambut yang diikat ekor kuda. (Y/n) mengambil tangan kiri Tsumiki, menggenggamnya pelan dan membiarkan bocah itu menuntunnya menuju pasar.

Senyum lebar terpampang diwajah Tsumiki, perasaan hangat yang telah lama tiada kini kembali memasuki hatinya.

"Ngomong-ngomong, Megumi kemana?"

Tsumiki menatap (y/n) berbinar, "ah, itu Megumi ikut dengan Otou-san kerumah lama."

"Kerumah lama? Rumah yang sekarang bukan rumah asli milik keluarga Fushiguro?" tanya (y/n).

"Bukan rumah lama keluarga Fushiguro, tapi rumah lama keluarga Zenin. Ayah bilang Megumi akan jadi kepala keluarga disana jadi harua ikut untuk berlatih." jelas Tsumiki.

"Hee... Begitu ya, aku baru tahu."

Pasar ramai menyambut keduanya. Tsumiki mengajaknya ke stan tempat menjual sayur-sayuran. Memilah sebentar dan mencoba mencari diskon. Kegiatan yang cukup menyenangkan bagi (y/n) dan Tsumiki terutama ketika berhasil mematah duakan harga suatu barang.

Senyum lebar membuat keduanya menjadi pusat perhatian. Sebuah tepukan dibahu (y/n) membuatnya melirik kebelakang.

Manik coklat dengan rambut pendek khas sebahu membuat (y/n) membulatkan matanya.

"(Y/N)!?"

.
.
.

Tsumiki tak tahu harus melakukan apa. Dia diam duduk disamping (y/n) yang sedang berbicara dengan perempuan bernama Minami.

Sesekali tangannya menarik baju yang dikenakan (y/n) karena dia sama sekali tak bisa ikut berbicara. Manik matanya menyendu menanti (y/n) peka pada perasaannya yang terabaikan.

"Aku pikir kau menghilang!" jerit Minami pelan. Syok melihat sahabatnya ternyata baik-baik saja dan masih hidup ditambah keberadaan Tsumiki yang terus bergelayut pada (y/n). "Aku dan Kobayashi juga seluruh keluargamu sudah mencari kemana-mana. Kau ada dimana selama seminggu ini?!"

(Y/n) meletakkan hari telunjuknya dibibir, meminta Minami agar mengecilkan suaranya. "Sstt! Tenanglah, aku baik-baik saja, oke!"

"Iya aku tahu kau baik-baik saja, tapi kami khawatir (y/n)! Kau menghilang tepat setelah kita merayakan kelulusan, banyak orang kocar-kacir mencarimu!" ujar Minami.

(Y/n) menghela nafas dan memangku wajahnya diatas meja, "aku bertemu ujung benang merahku."

Pernyataan (y/n) sontak membuat Minami terkejut dan terbatuk keras. "Apa?!?! Kau serius? Apa sekarang kau tinggal dengannya?"

(Y/n) mengangguk, "dari pada disebut tinggal dengannya, lebih tepat julukan 'diculik' tersampir padaku."

Kali ini Minami benar-benar terbelalak, "HAH?! Jodohmu itu sadis atau bagaimana?! Dia menculikmu begitu saja?! Itu kejahatan! Aku harus melaporkannya kekantor polisi!" Minami dengan cepat mengambil ponsel ditasnya.

(Y/n) dengan sigap menarik ponsel pi tar Minami dan langsung mematikan nomor darurat sebelum tersambung. "Tenanglah! Astaga! Aku butuh waktu agar bisa berbicara dengan Toji-san."

"Toji?! Itu namanya? Oke, aku harus melaporkan orang bernama Toji ini!"

Kening (y/n) sukses dibuat berkerut tajam. Hela nafas keluar, sebuah tarikan kecil dibajunya dia dapati. Tsumiki terlihat hampir menumpahkan air matanya.

"Okaa-san," panggil Tsumiki. "Hiks, apa Okaa-san akan memenjarakan otou-san?"

(Y/n) dibuat kalap karena Tsumiki menangis tersedu-sedu, dengan cepat (y/n) langsung menggendong Tsumiki dan menepuk serta mengusap pelan rambut dan punggung Tsumiki. Bahunya terasa basah, tatapannya terarah pada Minami yang menganga.

"O-oka-okaa-san?" tanya Minami. "Sejak kapan kau punya anak sebesar ini, (y/n)-chan?"

"Tsumiki anak dari Toji-san dengan istri lamanya."

"JODOHMU PENGKHIANATAN (Y/N)-CHAN!!!" jerit Minami tak terima dengan keadaan (y/n).

"Siapa yang kau sebut pengkhianat, bocah?"

Suara berat dari belakang Minami membuat ketiganya menatap siapa yang berdiri menjulang dan menatap Minami tajam.

"Toji-san." lirih (y/n).

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

.
.
.

San: udah siap buat dihukum sama daddy belum? 🌚

.
.
.

See you next chapter 🌚

15 Januari 2021

✔ ꒦ ͝  Red String (F. Toji x Reader)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora