꒦ 05

14.6K 1.9K 1K
                                    

Warning!!! Ada adegan nganu 🌚👌🏻

Yg males baca nganu skip aja dibagian titik tiga deret kebawah okey 😗👌🏻

.
.
.
.

Pelukan erat dipinggang membuat (y/n) sedikit tersentak pelan. Sedikit tidak nyaman dengan aroma tubuh Toji yang terlalu dekat padanya.

"Aku tanya sekali lagi, siapa yang kau sebut pengkhianat bocah?"

Suara dingin yang keluar membuat tubuh (y/n) membeku. Untuk pertama kalinya dia dibuat tak berkutik dihadapan Toji.

"Kau pengkhianat! Kau sudah punya anak sebelum bertemu (y/n)!" teriak Minami.

Tangan Toji menyambar dengan cepat leher Minami. Membuat gadis berambut coklat itu tersedak dan sontak mencakar cengkraman Toji pada lehernya.

(Y/n) terpekik dan langsung menurunkan Tsumiki dari gendongannya. Tangan kiri (y/n) memukul pundak dan lengan Toji yang menahan tubuhnya, sedangkan tangan kanannya berusaha menarik tangan Toji yang mencekik leher Minami.

Minami terlihat bergerak tak nyaman dengan wajah pucat. Tangannya merogoh saku rok dan mengeluarkan sebuah benda. Tongkat panjang dengan ujung besi dan memukul kepala Toji.

Pukulan itu membuat Toji melepaskan cengkeramannya. Menatap Minami marah dan terlihat akan mengamuk sebentar lagi.

Sekuat tenaga (y/n) menahan Toji sendirian karena orang-orang lebih memilih menyingkir dan menonton dari pada repot-repot memisahkan laki-laki bertubuh kekar yang mau memukul seorang wanita yang melindungi dirinya dengan tongkat baton.

"Toji-san! Tolong berhenti!" pekik (y/n) khawatir. Tubuhnya kecil dan tak mampu menahan tubuh Toji.

Toji terlihat menghiraukan teriakan (y/n). Fokusnya seolah-olah telah diambil oleh amarahnya.

"Kalau kau memukul Minami sekali lagi, aku bersumpah akan membencimu dan memutus benang merah kita!" pekik (y/n) frustasi.

Toji membeku, gema suara (y/n) membuat manik matanya bergetar menatap gadis itu. "Kau... Apa?"

(Y/n) menatap Toji, matanya berlinang menahan tangis. Wajahnya memerah karena menahan amarah yang akan meledak. "Aku bersumpah!"

Toji melepas tarikan tangannya pada kerah baju Minami dan berbalik memunggungi (y/n). Tangan kanannya mencekal erat pergelangan tangan (y/n) dan tangan kirinya menggendong Tsumiki.

Berjalan keluar meninggalkan kerumunan yang mulai mengerumuni Minami yang merintih kesakitan.

Cekalan erat pada pergelangan tangannya. Kakinya terseok mengikuti jalan Fushiguro Toji yang cepat.

"Toji-san, tanganku sakit!"

Toji berhenti melangkah setelah mendengar rintihan (y/n). Manik hijaunya menatap (y/n) sendu.

"Pergilah." ucap Toji.

Kening (y/n) mengerut tajam. "Ha?"

"Aku bilang pergilah," ucap Toji sekali lagi. "Aku tahu kau beberapa kali mencoba kabur bukan? Sekarang aku membebaskanmu, ini yang kau mau kan?"

Toji berbalik, meninggalkan (y/n) yang membeku mendengar ucapan Toji. (Y/n) menggigit pipi bagian dalamnya. Menunduk dan mengambil beberapa batu ditanah. Batu-batu itu dia lempar hingga mengenai punggung Toji. Membuat Toji kelabakan menutupi Tsumiki yang menangis didadanya.

"Sialaan!!" jerit (y/n). Wajahnya merah karena marah, "kau laki-laki bajingan!"

Toji terkejut mendengar ucapan (y/n).

"Setelah kau buat aku jatuh cinta, kini kau membuangku?! Kau bajingan!!" (y/n) berjongkok menutup wajahnya dengan telapak tangan dan menangis menjerit sambil mengatakan kalimat 'Toji bajingan'.

Pelukan erat (y/n) rasakan. Toji terlihat memeluknya sangat erat. Mengusap rambut dan punggungnya secara perlahan.

Tangan (y/n) memukul pelan dada Toji, "pertama kau membuatku bingung dengan menculik dan mengurungku dirumahmu, kedua kau membuatku marah karena kau hampir mencelakai Minami,dan yang ketiga kau membuatku sedih karena kau mencampakkan ku begitu saja! Kau bajingan Toji-san!"

Toji meletakkan dagunya dipuncak kepala (y/n), tersenyum tipis mendengar kejujuran yang keluar dari bibir merah muda (y/n). Tangannya mengangkat (y/n), menggendongnya dengan tangan kanan dan Tsumiki yang menangis ditangan kiri.

"Aduh, aku membuat dua gadisku menangis. Megumi pasti akan marah besar padaku." lirih Toji.

(Y/n) menyembunyikan wajahnya diceruk leher Toji, masih terisak pelan karena ucapan Toji tadi.

"Ayo kita pulang." ucap Toji menatap matahari yang perlahan bersembunyi keperaduannya. "Tsumiki, (y/n)."

.
.
.

"Megumi, tolong bawa kakakmu kekamar. Aku ada urusan dengan (y/n)."

Megumi awalnya terkejut saat (y/n) dan Tsumiki pulang dalam keadaan menangis. Dengan cekatan, Megumi menarik lembut tangan kakaknya kedalam kamar.

Toji yang melihat itu langsung berjalan kearah kamarnya. Meletakkan (y/n) keatas futon. Jemarinya mengusap pelan jejak air mata dipipi (y/n).

"Hei," panggil Toji. "Jangan menangis lagi."

Toji menunduk sedikit dan mengecup pelan dahi (y/n). Membuat gadis itu mendongak menatap Toji tajam.

"Hiks... Kau jahat Toji-san."

Toji sedikit terkekeh, bibirnya perlahan menyatu dengan bibir merah muda (y/n). Menyesapnya pelan dengan tangan kiri yang melingkar dipunggung (y/n). Tangannya yang satu lagi menahan tengkuk (y/n) agar tidak melepaskan ciuman.

Toji menggigit kecil bibir (y/n). Membuat (y/n) membuka mulutnya dan membiarkan Toji menjelajah isi mulutnya.

"Kau habis makan coklat?" tanya Toji melepaskan ciumannya.

(Y/n) mengalihkan pandangannya dan menutup mulut dengan punggung tangan.

Toji menyeringai dan kembali mencumbu bibir (y/n) lebih dalam. Tangannya membaringkan (y/n) diatas futon. Tangannya perlahan mengusap paha (y/n) yang melingkar dipinggangnya.

Toji menatap langsung kemanik (e/c). "Bolehkan?"

Tanpa dijawabpun Toji pasti tetap menyerangnya. (Y/n) hanya bisa memasrahkan tubuhnya pada Toji. Membiarkan pria itu menyesap setiap inchi tubuhnya. Meninggalkan jejak kepemilikan di setiap sudut tubuh. Dan membiarkan Toji menjadi yang pertama mencicipi miliknya.

Lenguhan dan ringisan pelan terdengar ditelinga Toji saat miliknya memasuki inti (y/n). "Sakit?"

(Y/n) mengangguk, "iya."

"Aku akan bermain lembut." ucapnya mengecup bibir (y/n). Toji menahan sebentar miliknya yang mulai berkedut merasakan kerapatan milik (y/n). Menggoyangkan pinggulnya pelan dan agar (y/n) bisa mengikuti temponya.

"Punggungmu," lirih Toji. "Kalau tegang seperti itu, bisa-bisa punggungmu sakit nantinya."

(Y/n) patuh dan mencoba memlemaskan punggungnya. Toji memang memperlakukannya dengan lembut, tapi tetap saja, daerah intimnya terasa sakit setiap kali dicelup oleh Toji.

(Y/n) membalas ciuman Toji dan mengalungkan tangannya keleher Toji. Perlahan ikut menikmati permainan Toji dan mengikuti iramanya meski sedikit kesusahan.

Sekali hentakan dan milik Toji keluar seutuhnya didalam (y/n). Keluar perlahan dan membaringkan diri disamping (y/n). Memeluk perempuannya itu dengan erat dan menutupi tubuh keduanya dengan selimut.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

Pagiku cerahku~~~
Matahari bersinar~~~

.
.
.

San: Yikes endingnya waw 😳👉🏻👈🏻
Masih pagi loh ini udah berdosa 🤣🤣🤣

.
.
.

See you next chapter 😌👌🏻

17 Januari 2021

✔ ꒦ ͝  Red String (F. Toji x Reader)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant