꒦ 01

14.4K 2.1K 833
                                    

Otakku mendadak membeku lantaran tubuhku dipanggul dibahu. Mataku menatap jalan berbatu dan diam-diam mencoba mengingat jalan kembali.

Apa aku boleh mengutuk seseorang, bukan dua orang lebih tepatnya sekarang?

Minami, Kobayashi, aku mengutuk kalian berdua dasar sahabat jahannam. Seharusnya kalian tidak meninggalkanku! Sekarang lihat! Aku diculik dan dipanggul seperti karung beras.

Ah sial, sebenarnya om ini mau membawaku kemana?

Jalanannya sudah berubah dari aspal ke bebatuan. Mama, kalau anakmu tidak pulang-pulang, tolong bunuh Minami dan Kobayashi sebagai penggantiku, mereka pelaku tak bertanggung jawab pada anak gadismu!

"Haah..."

Dih, si om malah hela nafas. Dan om... Tolong tangannya yang sopan! Jangan main pegang-pegang pantat!

"Bocah, namamu siapa?"

Aku menatap jalanan tanpa mau menjawab pertanyaan si om. Siapa juga yang mau memberi tahu identitasmu pada penculik. Dih, amit-amit.

"Nggak mau jawab ya? Aku Fushiguro Toji, dua puluh sembilan tahun."

Hikssrot.... Hampir kepala tiga.

Sekuat tenaga aku menahan tangis, astaga jodohku kau tua sekali, kita beda sebelas tahun.

"Ayah? Kau menculik anak siapa?"

Ayah? Tunggu apa? Siapa yang dipanggil ayah?

"Oh, Tsumiki, Megumi. Dia calon mama baru."

Ha? Aku siapa? Aku dimana? Aku apa?

Dua bocah... Err... Mungkin seumuran dengan adikku terlihat menatapku berbinar.

"Mama?"

Tidak aku bukan mama, aku (y/n) dan aku belum pernah naena. Aku masih perawan, sial.

"Om," panggilku.

"Ha? Oh, kau bisa ngomong rupanya, kukira kau bisu."

Ngutuk jodoh sendiri boleh nggak sih? Ya tuhan, izinkan aku mengutuk jodohku sendiri.

"Om udah pernah nikah?" tanyaku. Si om... Siapa namanya tadi? Tojin? Tunggu itu kan nama kacang. Kenapa aku malah mikir nama kacang? Kayaknya aku gila karena diculik jodoh sendiri.

"Iya, sudah dua kali."

The heck! Sudah dua kali?! Jadi aku yang ketiga gitu?! Kalau katanya Hirot*da: Apa kabar dunia? Sudah gila~~

"Duda, dua anak. Dan dua kali nikah. Om itu bajingan ya? Nikah sama jodoh orang lain?" bisikku pelan.

Om Toji terlihat mengerutkan keningnya. "Tidak, aku bukan bajingan. Itu hanya perjodohan. Kau tahu jodoh asli hanya satu seumur hidup kan? Jangan bilang kau tidak tahu itu."

Hiks! Kalau gitu ngapain sampai punya anak?!! Tunggu, aku terdengar seperti perempuan yang tidak rela miliknya dibagi dengan orang lain. Aku menggeleng, tidak tidak tidak! (Y/n) sadar!

"Kau, tinggal dengan siapa?" tanya om Tojin.

"Dengan keluargaku." ya! Jawab simpel saja! Jangan terperinci!

"Oh."

Oh?! Cuman oh gitu?!

"Dimana?"

"Shibuya." jawabku lagi. Aduh mulut! Jangan dijawab terus! Ntar repot!

Dua bocah, Tsumiki dan Megumi terlihat berjalan mengikutiku dan om Tojin. Membuka sebuah pintu, oh! Sudah sampai rupanya. Dan ini dimana?

"Rumah ini akan jadi rumah barumu."

No! Aku tidak mau! Aku sudah nyaman dirumah lamaku, tolong pulangkan aku!

"Keluarga Fushiguro menyambut menantu baru.... Err... Siapa namamu?" tanya om Tojin sekali lagi.

"(Y/n)," kataku pasrah. "Konana (y/n)." yah biarlah, nanti cari waktu buat kabur saja.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: kita singkat" aja ya chapternya, karena ini sama kayak bukunya nanamin sama mahito :v

.
.
.

See you next chapter 😗

27 Desember 2020

✔ ꒦ ͝  Red String (F. Toji x Reader)Where stories live. Discover now