CHATER 6 [SIAPA DIA?]

Beginne am Anfang
                                    

"Setelah lo minta kita buat cari informasi tentang laki-laki itu, kita menemukan beberapa data umum itu. Biodatanya bisa lo baca sendiri" Hera mulai berbicara.

"Denis tinggal di apartemennya sejak 4 tahun lalu. Saat ini dia sekolah di SMA Cakra Binabakti, dia juga seorang ketua geng. The Vagos, dan anak-anak yang nyamperin kita kemaren, itu anggota-anggota geng nya" lanjutnya.

"Beasiswa?" gumam Kania.

"Hmm, gue udah konfirmasi beberapa kali. Dan memang itu hasilnya" jawab Helen.

"There's something weird" gumam Kania lagi.

"Apartemen di jalan harapan bangsa itu kawasan elite, sekolah di SMA unggulan terfavorit, dan beasiswa? Sekolah disana cuma ada beasiswa siswa miskin" ujar Kania.

Tanpa dijelaskan secara rinci, mereka semua lantas mengangguk paham akan maksud Kania.

Yah, Kania meminta Hera dan Helen untuk mencari informasi dan latar belakang Denis. Awalnya Kania hanya ingin informasi tentang Denis yang diketahui sebagai ketua dari geng Vagos itu.

Tapi dia justru mendapatkan suatu hal yang dimana itu aneh.

"Yah, lo bener Kania. Emang ada beberapa hal yang aneh, awalnya gue juga ngiranya dia normal, tapi nggak setelah gue nemuin ini" ujar Helen sambil menyodorkan berkas lagi ke meja.

Semuanya masih mendengarkan dengan seksama, sambil sesekali menyesap minuman. Meski mereka tak mengerti apa yang telah terjadi.

"I think, Data latar belakang Denis waktu masih kecil tersabotase. Dalam data itu, yang mengganjal adalah tentang keluarga Denis, gue bahkan kesusahan buat nyari informasi tentang anggota keluarga Denis bahkan cuma nama orang tuanya aja gue harus ngeretas beberapa sistem" ujar Helen

"Bahkan nggak cuma itu, setelah gue berhasil nemuin namanya, gue inisiatif buat cari tau orang-orang terdekat mereka, Jaringan keluarga mereka atau relasi bisnis, juga hal-hal tentang kehidupan Denis dimasa lalu, dan hasilnya nggak sampek 30%"

"Malah yang muncul temen-temen geng Denis yang sekarang. Bahkan nggak ada sama sekali foto-foto waktu Denis masih kecil, atau bahkan foto keluarga, dan setelah beberapa jam gue nggak nyerah, akhirnya laptop gue error keserang virus" jelasnya.

Mereka semua bergantian untuk membaca berkas-berkas yang tadi diberikan oleh Helen dan Hera, dan wajah mereka berubah menjadi sangat serius.

Setelah mendengar penjelasan dari Helen dan Hera, Kania kembali menyesap minumanya.

"Hmm~hmm it's so weird" timpal Gea yang masih membaca dan menatap intens berkas yang dipegangnya.

"He's not an ordinary person" sahut Putri menyimpulkan.

"What?" pekik Amel. Dia sama sekali tidak mengerti semua ini.

"Ck, try to think! Kalo emang Denis itu orang biasa, mana mungkin latar belakang nya ada yang tersabotase or something like--weird" Ujar Gea.

"Dan nggak mungkin dong sampe Helen ama Hera kesusahan buat nyari informasi lebih tentang semua itu sampe-sampe laptopnya kena virus"

"Come on, they didn't do this once or twice" decak Gea. Dia kesal sekali memiliki teman berotak dangkal seperti Sinta.

"Why I think this is intentional" celetuk Vania tiba-tiba.

"What do you mean?" sahut Amel. Yah, otaknya memang agak sulit untuk memproses semua ini. Apalagi sahabat-sahabatnya tidak mengatakan secara detail.

"Nggak tau, tapi gue rasa ini semua disengaja. And it can happen right? But i don't know what the purpose off all this" jawabnya.

"Hmm, why did you ask them to look for all this?" Sela Gabriel sembari menatap Kania.

THE BADGIRLS : DARKNESS WORLDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt