CHAPTER 2 [PERAYAAN KECIL]*

650 146 127
                                    

HOLLA MY LUV!!
DON'T FORGET TO COMENT AND VOTE!!

Setelah turun dari podium dan menerima rewardnya, Kania melewati kawanan laki-laki tadi dengan memakai kacamata hitam tanpa ada rasa takut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah turun dari podium dan menerima rewardnya, Kania melewati kawanan laki-laki tadi dengan memakai kacamata hitam tanpa ada rasa takut. Terlihat wajah-wajah sinis dari mereka, tentu Kania dapat merasakannya. Dan seolah itu membuat energi di tubuh Kania semakin bertambah.

"Langkah yang bagus? Tania? Oh, sorry. I mean Kania" ujar cowok itu menghadang langkah Kania. Sebagai balasan Kania hanya menaikan sebelah alisnya.

"Kenalin, Gue Denis. Denis Kenziro Aldebaran" ujarnya dengan mengulurkan tangan. Bukannya menjabat uluran itu, Kania justru membuka kaca matanya dan menatap cowok didepannya ini dengan tatapan jengah.

Denis sedikit merasa kesal, dia lalu menurunkan tanganya dan mengubahnya menjadi bersendekap dada.

"Ekm. Btw selamat atas kemenangan lo. Yang gue kasih lebih tepatnya" ujar Denis sedikit sinis. Kania kembali menaikan sebelah alisnya dan mendegus meremehkan.

"Lo kasih?" ujarnya, dia lalu sedikit mendekatkan tubuhnya dengan Denis. Tak perlu mendongak, karna tinggi Kania setara dengan telinga Denis.

"Emang, sejak kapan kemenangan jadi milik lo?" setelah mengatakan itu, Kania memasang kembali kacamatanya dan melenggang pergi. Kalimat yang singkat, tapi sukses membuat Denis merasakan panas di dadanya.

Bukannya marah, Denis justru terkekeh pelan. Ternyata ada yang lebih angkuh dari pada dirinya. Kombinasi yang sangat sempurna. Gadis cantik yang bermulut pedas memang selalu menarik dimatanya.

.....

Setelah beres-beres sebentar, Kini mereka akan pergi ke penginapan. Sebenarnya jika mereka langsung pulang pun tidak masalah, toh hari juga masih beranjak siang. Tapi, mereka berniat untuk refreshing. Sekaligus merayakan kemenangan mereka.

Dalam balapan tadi, mereka mendapat uang sebanyak 450 juta. Hasil dari kemenangan Kania dan juga Nina, perlombaan resmi memang hadiahnya bukan main, tetapi resikonya juga lumayan besar.

Mereka hanya akan ikut tanding dalam balapan resmi saja. Karna bagi mereka balap liar resikonya jauh lebih tinggi dan tak sebanding dengan bayarannya, itupun terkadang uang taruhan. Makanya mereka hanya akan menonton saja jika ada balap liar.

Setelah semuanya selesai, mereka lalu menaiki motor dengan berboncengan. Rencananya mereka hanya akan menginap sehari saja, dan sore nanti mereka akan berkeliling mencari jajanan.

Brumm Brumm

Motor sport mereka masuk kedalam penginapan dan kini terparkir di parkiran yang lumayan luas. Tempatnya cukup nyaman, begitu sejuk dan damai. Tidak seperti di Jakarta, sangat panas dan pengap.

"Uaaaaah enaknyaaa" ujar Vania dengan merentangkan tanganya.

"Copot dulu tuh Helm, bangsat" sentak Gea dengan menjitak kepala Vania yang masih terbungkus Helm Full-face.

THE BADGIRLS : DARKNESS WORLDWhere stories live. Discover now