CHAPTER 3 [REFRESHING]*

604 142 85
                                    

HOLLA MY LUV!
DON'T FORGET TO COMENT AND VOTE!

HOLLA MY LUV! ❤ DON'T FORGET TO COMENT AND VOTE!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

....

Tak lama kemudian semuanya sudah berkumpul, mereka lalu memakan jajanan yang sudah mereka beli bersama-sama sembari bercerita dan tertawa.

"Ge, besok anterin duit ke bengkel" titah Kania pada Gea, dan tentu saja Gea menurut.

"Duitnya setengah buat renov markas boleh kaga? Garasinya mau gue luasin dikit. Kepenuhan ama motor, ampe sempit sekarang kalo lagi kumpul" ujar Echa dengan memakan jajan yang ada di tangannya.

"Boleh, pake aja" jawab Kania. Mereka memang memiliki markas, yah tempat mereka berkumpul sekaligus tempat tinggal mereka kecuali Kania, Sinta, Nina dan Risty.

"Kan, Guru privat yang baru itu ganti ngapa. Kaga asik orangnya, tukang nyuruh-nyuruh. Kaga seneng gue ama dia mana laki. Yang cewek dong" ujar Vania yang mulai mengeluarkan keluh kesahnya.

Mereka berduabelas memang tidak sekolah formal, mereka homeshooling.

Setelah selesai berbincang, mereka lalu kembali kepenginapan. Tepat setelah isya' mereka baru memulai makan malam.

Jreng Jreng Jreng

"Dinda jangan marah marah.. "

"Kaga Ge, kaga marah gue" sahut Vania yang sedang makan dengan memegang piringnya disatu tangan.

"Yee markonah" kesal Gea yang lalu mencubit pantat Vania dengan cubitan kecil.

"Dih ange lo?! Sono mandiri" cibir Vania. Gea yang malas lalu membenarkan kunci Gitarnya.

"Jangan ganggu gue Pan. Kalo lo masih sayang nyawa" ancamnya.

Dia lalu mulai bermain Gitar lagi. Sinta, Risty, Amel dan Putri datang dari dalam dan ikut bergabung. Rupanya mereka sudah selesai makan.

"Woi, jancuk. Request lagu dong gue" sahut Risty dengan menepuk bahu Gea.

"Paan?" sahut Gea dengan cuek.

"Lagu anu, ck ini apa judulnya ya?" ujar Risty dengan kebingungan. Dia berusaha mengingat sepenggal lirik lagu yang judulnya tidak diketahuinya.

"Apaan sih tai, ngomong apaan lo? Yang jelas kek, ngangong ngangong"

"Santai lah, aing teh poho bangsat judulna teh naon. Nu ieu lirikna, Kasih jangan sayang keterlaluan nanti bishwyshaksh"

"Paan sih Ris, pake bahasa manusia aja bisa kaga? Kaga ngarti gue. Reff nya aja gimana?"

"Jaji manis? Masdo bukan? Yang bener tuh gini blok, kasih jangan keterlaluan, sayang biarlah sederhana nanti takut, kau merana. Gitu" sahut Putri yang jengah melihat kedua orang itu.

"Nah iya itu. Satu juta dipotong utang negara!" sahut Risty dengan girang.

"So baksooo!!" sahut dari dalam. Mereka lalu tertawa bersama.

"Oalah, speking dong dog" jengah Gea yang lalu mulai memetik Gitarnya lagi. Semuanya lalu ikut bernyanyi. Vania yang sudah selesai makan pun menggebrak meja kecil yang ada untuk ikut meramaikan.

"Benaar kata orang dahulu, kasih jangan ketelaluan.. Sayang biarlah sederhana takut nanti, kau meranaaa.."

....

Tengah malam Kania merasa handphonenya berdering, dan saat melihatnya ternyata Mamanya menelfon.

"Halo Ma, kenapa?" tanya Kania dengan suara seraknya.

"Sayang kamu dimana nak? Kok kata Bibi kamu nggak pulang?"

"Diluar, kenapa Ma?"

"Sejak kapan? Kamu nggak minta izin sama mama?! Jadwal pemotretan kamu gimana?"

Kania mendengus kesal. Lagi-lagi pekerjaan.

"Hari ini sama besok Kania free, udah Mama mau ngomong itu doang?"

"Enggak sih, Mama mau ngabarin besok Kakek sama Oma kalian dateng. Kalian pulang ya! Jangan telat"

"Hmm" Kania lalu meletakan kembali ponselnya dinakas dan kembali merebahkan diri dan melanjutkan tidur.

.....

Pagi harinya mereka semua sudah bangun lumayan pagi. Mereka sempat berjoging sebentar keliling penginapan sebelum bersiap pulang.

"Langsung pulang apa sarapan dulu? Kalo sarapan dulu, kita cari diluar. Nggak ada jatah sarapan soalnya" tanya Echa memastikan.

"Sarapan lah, Biar ntar gue ama Putri yang cari. Kalian siap-siap aja, ntar gue shareloc" ujar Vania yang sudah rapi.

"Cari makan yang bener lo! Ntar makan daging babi lagi" ujar Helen dengan menyibak handuk kecilnya pada Vania.

"Dih, gitu-gitu lo telen juga bagur!"

Mereka semua lalu mulai berhamburan. Kania dan Nina masih duduk di teras untuk bersantai sekalian menunggu giliran mandi.

"Mama semalem nelpon, katanya Kakek sama Oma nanti kerumah" ujar Kania setelah menenggak air dibotol.

"Ngapain?" tanya Nina sedikit heran. Kania hanya menaikan bahunya sebagai tanda tidak tau.

Fyi: Dalam lingkaran persahabatan mereka, terdapat dua golongan. Namun mereka tetap satu dan tidak pernah merasa berbeda.

Golongan yang lebih dominan diam dan dominan berisik. Dominan diam diisi Helen, Echa, Kania, Gabriel, dan Nina. Mereka lebih sering diam dan jarang menimpali jika dalam hal yang tergolong tidak terlalu penting, misalnya bercanda.

Jadi janga heran jika mereka sedikit berbicara jika tidak dalam konteks mereka.

Sedangkan yang dominan brisik diisi Sinta, Risty, Vania, Gea, Putri, Hera, Amel. Mereka biasanya yang menjadi badut di lingkaran persahabatan. Mereka adalah lirik dari sebuah lagu. Dominan ini yang akan menjadi pelaku dari setiap kata toxic dan kasar.

......

To be contiuned!

Nah, Ini motor mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nah, Ini motor mereka. Sementara Sya kasih itu dulu. Karna biasanya mereka lebih suka boncengan.

Nina-Sinta
Kania-Risty
Echa-Amel
Gabriel-Gea
Vania-Putri
Helen-Hera

Jangan lupa vote!!
See you My Luv!

THE BADGIRLS : DARKNESS WORLDWhere stories live. Discover now