Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Baju balap yang di kenakan Nina
Kania dan Nina lalu masuk kedalam barisan dengan motor masing-masing untuk bersiap melakukan perlombaan.
"Hai, semoga yang terbaik yang menang" ucap seseorang yang ada di samping Kania yang ternyata itu adalah Denis dengan tatapan lurus kedepan.
Kania hanya menoleh sebentar dengan wajah datarnya "Hm, let's see" ujar Kania sembari memasang helm full-face nya.
Pertandingan akan segera dimulai, Kania berdo'a dalam hati meskipun dia tidak menang tapi dia dan Nina harus selamat tanpa luka sedikitpun.
But, you know. Kania kalah? Impossible! Kekalahan tidak pernah berpihak pada Kania. Karna dimana Kania berada maka disitulah kemenangan berada.
"Ready? 3.. 2.. 1.. Dor!" pistol sudah ditembakan keatas sebagai tanda dimulainya pertandingan.
Suara deru mesin pun mulai menggema, semua peserta sudah melaju dengan kencang namun tetap tertib. Semua teriakan dari bangku penonton pun mulai terdengar riuh.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kania masih tetap fokus dengan perlombaannya. Yang memimpin sekarang adalah Denis, rupanya dia tidak seburuk itu untuk balapan, hal itu membuat Kania tersenyum miring.
Kurang beberapa putaran lagi tetapi Kania kesulitan untuk mengambil posisi utama, karna Denis benar-benar tak memberinya celah.
Namun tak lama kemudian terdengar suara seperti tabrakan, Kania berdo'a semoga itu bukan Nina.
Keributan itu membuat Denis lengah, dan itu merupakan kesempatan bagi Kania untuk menyalipnya.
Dengan gerakan secepat mungkin, Kania menambah kecepatan dan menyalip Denis di bagian kiri pada belokan kanan.
Dan yah!! Kania berhasil menyalip nya. Sekarang Kania hanya perlu menambah kecepatan dan menyelesaikan putaran akhirnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
