"T-tapi, Lo sendiri yg bilang, kalo gak boleh ada cinta di antara persahabatan kita. Dan gua juga gak nyangka aja, kenapa harus guaaa? Banyak cowok di luaran sana Lul."

"Gua bilang gua gak tau kenapa gua suka sama Lo... Gua ngomong kaya gitu, biar waktu itu, Asep bisa ngerti kenapa gua nolak dia. Gua nolak dia sebenernya karna gua suka sama Lo. Gua berusaha nutupin dengan cara ngomong kaya gitu biar Lo juga gak curiga. Tapi sekarang, gua udah gak bisa nutupin itu lagi. Lo harus tau ini..." Lula megang tangan gua.

Gua ngelepasin tangan dia pelan. Habis itu, gua langsung pergi keluar dari rumah Lula. Gua masuk ke mobil dan gua juga gak tau mau kemana sekarang. Gua butuh waktu sendiri buat ngecerna ini semua.

"Lula suka sama gua??? Kenapa???" Gua natap lurus ke jalanan di depan gua.

Kenapa gua harus tau ini disaat gua mulai suka sama Bu Fira? Gua bukan kecewa atau apa sama Lula, tapi,,, gua gak tau gimana cara jelasinnya.

Lula gak seharusnya suka sama gua. Kita sahabatan. Dan gua juga gak suka sama Lula. Kenapa harus gua yg Lula suka?

Gua nepiin mobil di jalan yg lumayan sepi.

Gua mejamin mata dan ngebayangin kata-kata Lula tadi. Gua gak pernah ngerasain cinta atau dicintai. Gua gak expect kalo kisah cinta gua kaya gini.

Kenapa gua juga harus suka sama Bu Fira guru gua sendiri? Dan kenapa gua malah disukain sama Lula sahabat gua sendiri?

"Akh!" Gua mukul setir.

"Sekarang apa yg harus gua lakuin???"

Drrrt!

"Siapa sih ah! Ganggu aja orang lagi pusing!" Gua buka hp gua. "Bu Fira?"

"Halo Bu?"

"Kiki kamu udah pulang?"

"Iya."

"Kenapa gak bilang?"

"Takut Ibu lagi sibuk atau tidur."

"Ohhh."

"Kenapa?"

"..."

"Bu?"

"Saya liat Lula nangis. Kenapa?"

Gua nunduk.

"Tadi tangan Lula gak sengaja kegigit tokek peliharaannya."

"Ki."

"Hem?"

"Kamu di mana?"

"Kan tadi udah pulang."

"Saya mau ngomong sama kamu."

"Di sini aja."

"Gak bisa. Ini tentang Lula."

"Ngapain harus dibahas? Cuma kegigit tokek doang."

"Saya tau Lula nangis karena apa."

Gua melotot kaget.

"Kenapa emang?"

"Mangkannya saya mau ketemu kamu. Kita ngobrol."

"Lula ngasih tau Ibu kenapa dia nangis?"

"Enggak."

"Trus?"

"Saya denger dari dalem kamar percakapan kalian. Maaf saya nguping."

Nothing's Impossible HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang