"Aaa!" Gua sama Bu Fira teriak bareng gara-gara kaget.
Apaani? Kok gua kaya meluk sesuatu. Keknya, gua emang meluk Bu Fira.
"Bu? Ini yg saya peluk, Ibu bukan?"
"Hah? Saya gak dipeluk."
Gua melotot kaget. Habis itu gua ngelepasin sesuatu yg gua peluk gitu aja. Agak dilempar juga sih.
"Aduh! Kiki!"
"Loh? Kenapa Bu?"
"Kenapa kamu lempar saya?"
Gua diem.
"Sakit tau!"
"Jadi, tadi, ibu-"
"Iya! Tadi kamu peluk saya!"
"Kenapa bilang 'enggak'??? Kan saya kaget, kirain saya meluk apaan!"
"Katanya gak takut! Gimana sih?!"
Gua cuma bisa cengengesan. "Bu? Emang suka mati lampu gini ya?"
"Baru kali ini semenjak saya tinggal di sini."
"Gak ada senter apa Bu?"
"Ada di kamar."
"Ya trus? Pake senter dong Bu! Biar gak gelap gini. Saya gak bisa liat apa-apa."
"Kamu deh yg ambil!"
"Loh? Kok saya? Saya gak tau di mana senternya."
"Ada di nakas. Saya tunggu sini aja."
Gua bingung buat setuju ambil senter itu apa enggak. Bingung antara susah buat jalan ke kamar karna gelap, sama gua sebenernya agak takut sama ni rumah.
"Bareng aja deh yu Bu."
"Ih.. yaudah ayo!"
Akhirnya gua sama Bu Fira jalan pelan-pelan ke kamar Bu Fira. Posisi gua jalan di depan dan Bu Fira ngikutin gua di belakang.
Gua nelusurin tembok buat patokan gua jalan. Ini bener-bener gelap woy!
Gubrak!
"Apaan ituu???" Gua reflek masang kuda-kuda.
"Suaranya dari dapur, Ki..." Kata Bu Fira lirih. Kayanya dia juga ngerasa takut.
"Cek dulu yuk Bu!"
"Ih... Ambil senter dulu! Ini gelap banget!"
"Yaudah ayo!" Kita lanjut jalan.
Gubrak!
Suara itu bunyi lagi. Kaya barang jatoh, tapi gua juga gak tau pasti.
"Ah!" Bu Fira teriak.
"Hahahahah." Gua malah ketawa.
"Apasi Ki?!"
"Ibu takut juga???"
"Apaan?! Enggak lah!"
"Takut bilang aja si."
"Udah ah cepetan!" Kita lanjut jalan.
Krek!
"Ahhh!" Bu Fira teriak lagi.
"Apasi Bu?" Gua gak tau apa-apa kali ini.
"Saya nginjek apaan ni ini Kiki????"
"Lah mana saya tau!"
"Ki, saya jujur aja deh! Saya takut! Serius!" Bu Fira narik ujung baju gua.
Gua cuma bisa nahan ketawa dan lanjut jalan lagi.
Kita udah ada di depan kamar Bu Fira.
"Ki, kamu masuk sendiri aja. Saya tunggu sini."
YOU ARE READING
Nothing's Impossible Honey
Teen Fiction(Completed) "Gimana kalo kita jadian?" "Tapi kamu adalah murid saya, dan saya adalah guru kamu. Gak mungkin lah..." "Hey, nothing's impossible, honey." Apa jadinya kalo murid sama guru pacaran? Terlebih, mereka berdua cwk. Bahasa : gak baku Cerita g...
