28. So What

488 63 3
                                    

Maulana Adithya Kalandra. Putra pertama dari 8 Kalandra bersaudara. Maul adalah kakak sekaligus orang tua bagi adik-adiknya. Terutama bagi Fajar, Aji, Angga dan Nara. Maul membesarkan keempatnya seorang diri, berusaha memberikan kasih sayang yang tak bisa diberikan kedua orang tuanya.

Kecelakaan 10 tahun lalu yang menimpa kedua orang tuanya membuat luka yang begitu dalam baginya dan juga ke 7 adiknya. Maul selalu berusaha kuat demi adik-adiknya meskipun yang sebenarnya terjadi adalah dibalik senyum hangatnya kepada adik-adiknya, ada luka yang tidak diketahui siapapun.

Maul tahu bahwa kecelakaan kedua orang tuanya adalah kesengajaan. Maul yang kala itu masih remaja harus memendam sakit sekaligus dendam secara bersamaan. Bahkan Maul bersumpah tidak akan mengampuni siapapun orangnya.

Dibantu dengan keluarga Wijaya, yang merupakan sahabat mendiang ayahnya. Maul berhasil menemukan siapa pelaku dibalik kematian kedua orang tuanya. Orang yang sama, yang menculik Aji dan Nara 10 tahun yang lalu. Yaitu ayah Siska.

Maul kira setelah menangkap Hari, Ayah Siska. Semua masalah telah selesai. Bahkan yang Maul dengar Hari mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya itu.

Maul tentu saja tidak terlalu bodoh. Setelah mengobrol berdua dengan Radit malam itu, ia memikirkan perkataan adiknya. Setelah mempertimbangkan banyak hal, akhirnya Maul menyelidiki Siska. Dengan kata lain ia mengorek semua masa lalu Siska.

Dan surprise! Siska adalah anak dari Hari, orang yang telah melenyapkan kedua orang tuanya. Dan Maul tau, maksud Siska mendekatinya saat ini adalah ingin balas dendam atas kehancuran seluruh keluarganya.

Maul tertawa kala mendengar alasan Siska mendekatinya dikantor polisi tempo hari.

Pada dasarnya manusia itu selalu saja menyalahkan orang lain. Padahal tanpa mereka sadari, penderitaan yang mereka dapatkan itu merupakan balasan atas semua perlakuan buruknya kepada orang lain.

"Harusnya lo berkaca dari perbuatan kedua orang tua lo. Bukannya justru malah ngelakuin hal yang sama!" Maul membentak sambil menggebrak meja yang mana membuat Siska terkejut.

Siska menatap Maul takut-takut, "Ma-maul a-aku gak–

"Diam!" Siska kembali bungkam.

"Lo pikir kenapa keluarga lo hancur? Ya karena ayah lo udah ngebuat orang tua gue meninggal! Ayah lo membusuk dipenjara dan ibu lo gila! Lo pikir siapa yang memulai semua itu duluan hah?!"

Fahmi mendekati Maul dan mengusap bahu kakaknya, "Bang.. tenang.."

"Biarin Mi! Biar dia sadar," Jawab Maul, "Keluarga lo emang menyedihkan sejak dulu. Gak heran sih anaknya jadi kayak gini, jadi sama menyedihkannya."

Siska menatap Maul, "Maul kenapa kamu ngomong kayak gitu? Kamu tega sama aku? Aku lagi hamil anak kamu!"

"Gak usah bohong sialan!" Maul menarik wajah Siska, "Gue gak kenal anak sialan dalam perut lo dan berhenti ngaku-ngaku!"

Maul menghempaskan wajah Siska. Sementara Siska hanya mampu menangis. Sungguh melihat Maul semarah ini membuatnya sangat takut.

"Gue bukan laki-laki yang selalu bersikap ramah, terutama sama penjahat."

"Lo masih beruntung, karena lo perempuan dan gue gak akan bikin lo babak belur," Maul menatap Siska sinis, "Tapi, gue gak akan biarin lo lepas dengan mudah kali ini. Karena gue akan biarin lo membusuk disini sama seperti ayah lo dulu."

Maul berjalan pergi meninggalkan Siska, namun perkataan Siska membuatnya kembali urung melangkah, "Lo bisa nahan gue, lo bisa nyalahin ayah gue atas kematian orang tua lo. Tapi, asalkan lo tau, kematian orang tua lo yang sebenarnya adalah rencana dari keluarga lo sendiri."

My Brother✔ | BTS Local FicWhere stories live. Discover now