04. Danger

1K 124 6
                                    

Nara lagi anteng nonton Tv sambil makan keripik singkong. Kakak-kakaknya semua ada dirumah, tumben juga karena udah pada pulang sebelum jam 8 malem.

"Kalian mau makan-makan dimana? Buat acara ulang tahun Genta?" Tanya Maul pada adik-adiknya.

"Mending dirumah deh bang, terus abang yang masak gitu. Kita bacakan, kitakan jarang makan bareng," Jawab Nara.

"Bener tuh, lama juga ga makan masakan abang," Aji ikut nyaut.

"Yaudah boleh deh."

"Ajak geng semprul boleh kan bang?" Tanya Nara.

"Boleh, ajak aja."

Nara senyum seneng, "Masih bareng mereka kamu dek?" Tanya Fahmi.

"Masih."

"Wih keren! Udah lumayan lama juga ya, saling kenal juga pas masih SMP sampe sekarang udah jadi anak SMA. Masih satu kelas lagi," Genta takjub juga liat pertemanan adiknya bareng geng semprul.

Awalnya mereka sempet ngelarang adiknya bergaul apalagi gabung sama geng semprul, karena mereka khawatir juga adiknya itukan perempuan sedangkan geng semprul laki-laki semua. Tapi, Nara yang emang dari awal ketemu udah seneng sama mereka tetep kekeuh mau temenan bareng geng semprul. Akhirnya Maul ngasih amanat geng coca cola buat ngawasin Nara kalo lagi bareng geng semprul. Akhirnya geng semprul pun lulus ujian pemantauan, geng coca cola bisa liat kalo mereka emang gaada niat jahat sama sekali ke adiknya. Dan akhirnya mereka ngijinin Nara buat temenan sama geng semprul.

"Emang gaada niat punya temen cewek gitu, dek?" Tanya Radit.

"Adek punya kok temen cewek, dikelas banyak malahan. Tapi, kalo sahabat adek mah percayanya sama lima semprul itu."

"Emang lo ga bosen apa dek temenan sama mereka, gue aja bosen ngeliat mereka. Dari mereka SMP sampe sekarang pada bongsor-bongsor begitu," Angga ikut nyaut.

"Ya engga lah, ngapain juga gue bosen. Gue malahan seneng-seneng aja sama mereka, mereka juga ga pernah tuh manfaatin gue selama ini, mereka temenan sama gue tulus. Bahkan pas mereka tau gue dari keluarga Kalandra, mereka tetep kayak biasa. Ga kayak temen-temen gue sebelumnya, temenan sama adek cuman ada maunya doang."

Hal yang Nara benci adalah ketika ada orang yang berteman dengannya itu hanya karena dirinya adalah putri keluarga Kalandra. Maka dari itu saat pertama kali mengenal geng semprul Nara sengaja tidak memberitahu siapa dirinya, geng semprul hanya tahu kalau Nara adalah anak yang berasal dari keluarga kaya. Namun, setelah 2 tahun bersahabat akhirnya Nara pun memberitahu siapa dirinya dan keluarganya. Terkejut? Pasti. Nara sengaja memberitahu mereka, karena setelah lama berteman dan bersama Nara tahu kalau mereka berbeda dari teman-temannya yang sebelumnya. Bahkan mereka bukan anak-anak yang memanfaatkan pertemanan demi sesuatu. Maka dari itu Nara selalu bersyukur bisa mengenal dan mempunyai sahabat seperti geng semprul.

"Tau lo nih Ga! Elo mah ga pernah punya temen sih, jadi gitu tuh," Aji menoyor kepala Angga membuat sang empu menatap kesal kakaknya tersebut.

"Sembarangan! Temen gue banyak kali, apalagi cewek pada ngejar-ngejar gue semua," Nara menatap jijik sodara kembarnya yang sedang menyisir rambutnya kebelakang.

"Jangan so ganteng lu curut got!" Fajar mengacak-ngacak rambut Angga. Angga menggeram kesal.

"Bang Maul, tau ga? Masa disekolah lagi banyak kasus," Nara membuka obrolan memulai ceritanya mengenai sekolah.

"Kasus? Kasus apa? Selama ini abang ga denger kasus apa-apa kok. Ya, meskipun abang sibuk tapi, abang setiap hari nanya gimana keadaan sekolah ke pak Handoko. Dan katanya sekolah gaada apa-apa," Jawab Maul, sontak saja Nara yang mendengar itu pun terkejut. Dugaannya berarti memang benar, kepala sekolah itu menutup-menutupi kasus yang ada bahkan tak pernah peduli.

My Brother✔ | BTS Local FicNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ