Gerangan yang dahulu pernah kau puja, kini tampak hina. Ya, Arthur terganggu oleh pelototan [Name] yang nampak sekali mendendam.
"Akan kuhancurkan niatmu disini, Senior," bisiknya tajam sebelum beralih pada Feliciano.
"Kau sudah siap, [Name]-chan?"
[Name] mengangguk-ngangguk banyak, kentara sekali kakunya masih kelihatan.
"Rileka rileks, Bella~" Feliciano menepuk-nepuk riang. Bahu yang menegang, turun. [Name] sudah berlatih, apa yang musti ditakutkan? Musyawarah jatuh di tangan Gilbert, Gilbert yang akan menentukan akhirnya.
"Oh la laa~" Francis awalnya menyelinap, kini melompat indah dan mendarat di hadapan anggota ekskul koran.
"Hwah!" [Name] masih belum terbiasa dengan ini, menyambut siswa asing yang empunya rambut mengkilat itu dengan tatapan pelanga-pelongo.
"Oniisan dengar~ katanya ada yang mau ngebully Arthur?" Mulut Francis membentuk kucing, ada efek-efek telinga mencuat segala.
"Vee, membully itu tidak baik, France-niisan!"
"Ohonhonhon, kalau untuk Arthur, itu wajib! Oniisan boleh membantumu??" Francis kembali pada [Name], menarik kedua tangan di sana dengan lembut, dan memohon dengan wajah iseng.
"Ta-tapi, bully?" Apa semua kawan Gilbert ini suka sekali jahil menjahili?! (Kecuali Antonio, yang pasti).
"[Name]-san, tenang saja. Francis-san tidak mengatakan semuanya secara harfiah." Bak juru bicara, Kiku menunjuk Francis dengan sopan dan tersenyum kecil yang ramah. "Dia akan membantumu memenangkan kompetisi ini, agar kembali menjadi wakil ketua osis."
"Kikuu~~ selalu bisa diandalkan." Francis hendak menerjangnya dengan pelukan, kalau saja Ludwig tak menghalangi menjadi benteng dadakan.
[Name] sumringah, menyatakan Francis sebagai senior yang paling bersinar. "Mo-mohon bantuannya, Senior Francis!"
Francis merasa diberi pujian, mengikuti arahan [Name] dan memberikan satu dua petuah. Trio ekskul koran menyayangkan bagian menjadikan Francis sebagai panutan, selebihnya mereka setuju.
[Name] dan Francis mulai melaksanakan straregi, begitu pun dengan pesaing mereka, Arthur yang menyeret paksa Alfred. Keduanya berpapasan di koridor tatkala mengunjungi satu per satu ekskul secara bergiliran. Kilatan memercik api ambisius terpancar dan membentur tatkala Arthur dan [Name] saling melirik.
Tak akan kubiarkan Senior Gilbert bekerja sama dengan orang egois sepertimu!
Coba saja, gadis kecil, kau salah lawan!
Gilbert menyaksikan di balik waktu santainya, bersedekap begitu membuat beberapa alasan ia diangkat menjadi OSIS pun tampak ke permukaan.
"Buat alasan yang memuaskan agar kau kembali ke sisiku, [Name]." Penuh harap ia menghembuskan doa.
.
.
.
.
.
.
.
.
Fortsetzung...A/n :
SETAHUN TIDAK JUMPAAA AAAAA AKU RINDU KALIAAAAN //hug hug para pembaca
Hetalia comeback versi anime
DAN IGGY MASIH SAJA MENGGEMASKAN! //plak
Ganteng, Prussia, ganteng
Ekhem
Btw
Satu chapter lagi dan tamat!!! //joget joget
Nantikan ya. See you!
YOU ARE READING
My Senior (Gilbert) (Hetalia)
Fanfiction(Gilbert Beilschmidt x Reader) (Prussia x Reader) (Slow update) ... [Name] [Last Name] hanyalah kutu buku pintar yang dimintai tolong oleh Matthew, wakil ketua OSIS. "Aku mohon, [Name]. To-tolong gantikan aku di OSIS se-sebentar saja. Sampai ak...