Baleryn 🌾

33 15 4
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ⭐🙏

Baleryn menghentikan langkahnya, saat ingin berbalik Marchel sudah berdiri tepat didepannya, hal itu membuat Baleryn terjungkal dan menarik baju Marchel, posisi mereka tidak bisa digambarkan lagi, saat ini Marchel menindih tubuh Baleryn, jantung mereka berdetak tak karuan mungkin mereka dapat mendengarnya di telinga masing-masing.

" Lo, Lo....mau apa?" Tanya Baleryn namun tidak berani menatap mata Marchel, hembusan nafas saat Baleryn berbicara membuat telinga Marchel sedikit merah.

" Kan..Lo yang narik gue!" Jawab Marchel.

" Berdiri cepat, entar di kira orang gue diganggu sama orang mesum lagi, eh tapi emang iya sih," lagi-lagi deruh nafas Baleryn membuat telinga Marchel semakin panas, tidak ingin lebih panas  Marchel membangkitkan dirinya dan duduk menatap ke depan.

Baleryn ikut bangkit dan duduk di sebelah Marchel.
" Lo kenapa ngikutin gue sih? Kan Lo bilang gak mau jumpa sama gue lagi, kan Lo bilang kalau gue it...," Marchel memasukkan permen kopi kedalam mulut Baleryn.

" Ck! Lo itu cerewet banget sih! Bisa diam gak? Dengerin gue kali ini aja bisa?" Tanya Marchel geram, Baleryn hanya mengangguk dan menjulurkan tangannya kearah Marchel. Marchel menatap tangan Baleryn hampa, dan beralih menatap mata Baleryn.

" Apa?" Tanya Marchel.

" Ada lagi gak?" Tanya Baleryn polos.

" Ada apa?" Tanya Marchel balik.

" Bombon!" Jawab Baleryn, Marchel jengah, dia nyerah.

" Lo bisa serius gak? Sekarang gini, oke, gue minta maaf atas semua ucapan gue tadi siang, gue benar-benar minta maaf, gue gak bermaksud, soalnya gue lagi kecewa sama Lo, Lo kenapa lebih milih pulang bareng dia? Pake acara permintaan-permintaan lagi! " Ucap Marchel.

Baleryn menyipitkan matanya,
" Lo cemburu?" Tanya Baleryn selidik.

" Ck! Cemburu? Buat apa? Lo bukan tipe gue kali! Lagian ya sekarang gue mau tanya, Lo ngapain ngikutin gue tadi siang?" Tanya Marchel. Baleryn mendengus memainkan sampah permen yang dibuang Marchel di sekitar mereka.

" Gue....aaah sudahlah gak penting." Ucap Baleryn dan hendak berdiri.

" Tunggu! Duduk! Serius, Lo mau ngomong apa?" Tanya Marchel.

" Tapi apa itu penting buat Lo?" Ucap Baleryn.

" Emm, entahlah," jawab Marchel.

" GUE CUMA MAU BILANG! KALAU HARI INI ULANG TAHUN GUE MARCHEL!!!!!" jawab Baleryn dan langsung berlari menjauh dari Marchel.

" Ulang tahun? Arkhhhh!" Ucap Marchel sambil mengusap rambutnya frustasi.

🌾🌾

Baleryn menangis di sepanjang jalan, dia sangat bingung dengan dirinya belakang ini, kenapa dia sangat sedih? Padahal dia sangat bahagia! Marchel, orang baru di dalam hidupnya benar-benar membawa rasa tubi-tubi di pikirannya.

" Hiskk kenapa dia baru tanya sekarang? Hisskkk tadi dia kasar benget Hisk," tangis Baleryn, saat ingin duduk di kursi taman, Baleryn kalah cepat dengan seorang anak kecil yang memegangi robot mainannya.

" Heh, gue mau duduk!" Ucap Baleryn, anak kecil itu hanya menatap Baleryn songong, menganggap ucapan Baleryn masa bodoh.

" Heh bocah ingusan minggir! Gue mau duduk!" Ucap Baleryn dengan suara lebih keras dari sebelumnya, sebenarnya Baleryn sangat menyukai anak kecil apalagi yang bertubuh butel tapi sekarang dia lagi sedih dan jauh lebih cengeng dari anak kecil.

Bocah itu berdiri sambil menyilangkan tangannya di dada, " slrup" bocah kecil itu menarik ingusnya kembali dan menyekanya dengan tangan.

" Enak aja! Gue bukan bocah ya! Apalagi ingusan!" Jawabnya ngegas, Baleryn melagak balik bocah kecil itu.

" Bukan bocah? Apalagi ingusan? Liat tuh iler Lo! Gak ingus tuh namanya? Jorok banget sih!" Jawab Baleryn sinis.

Air matanya mulai keluar, bocah itu melempar robot mainannya ke tanah hingga pecah, menjatuhkan dirinya sendiri dan membuat bajunya kotor, Baleryn bingung dengan tindakan bocah itu, dia hanya menatapnya sejak awal aksinya.

" Huaaaaa mama, kakak ini jahat! Dia jatuhin aku dan hancurin mainan aku!! Huaaa jahat! Jahat!" Baleryn menganga tidak percaya, semua orang di taman mulai membisikinya.

" Wahhhh si ketek badak! Kecil-kecil banyak drama!" Batin Baleryn.

Seorang wanita berpakaian feminim berlari kecil kearah Baleryn dan bocah kecil itu,
" Kenapa kamu kenapa?" Tanya wanita itu sambil membersihkan seluruh bajunya.

" Kaka..."

" Kamu kenapa?" Saat bocah kecil itu ingin menjelaskan tiba-tiba dari arah belakang seseorang gadis kecil berpita pink serta boneka beruang di genggamannya menghampiri mereka dan menatap Baleryn tajam.

" Kakak apain teman aku? Jangan macam-macam ya! Mentang-mentang sudah besar nindas yang kecil ya!" Ucap gadis kecil itu. Baleryn rasanya ingin tertawa, gadis kecil membela bocah ingusan kecil? Tapi kejadian itu membuat dia teringat sesuatu.

Flashback...

Semua orang berlari sambil tertawa mengelilingi seekor beruang besar, taman itu selalu rame di setiap sorenya, dan beruang itu akan selalu jadi rebutan bagi anak-anak, saat itu Cel-cel berniat memberikan kejutan buat tata di hari ulang tahunnya dia ingin beruang itu hanya akan bermain dengan dirinya dan tata saja.

" Om beruang om beruang! Sini deh!" Panggil Cel-cel ramah, beruang itu menghampiri Cel-cel dan memberikan permen kecil kepadanya.

" Iya? Ada apa?" Tanya beruang itu.

"Om, om mau gak nemanin kita main, anti papa Cel-cel bakal bayal om!" Seru Cel-cel, emang saat itu Cel-cel sudah paham dan apa gunanya uang, karena papa dan mamanya selalu membahas tentang bisnis termasuk uang.

Bersambung...

Maaf jarang upp+ digantungi, maaf 🙏🥺🥺

Jangan lupa tinggalkan jejak ⭐🙏

Maaf juga typoo bertebaran 🙏

BALERYNWhere stories live. Discover now