Baleryn 🌾

34 25 3
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ⭐🙏

Baleryn melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, banyak yang meneriakinya namun tidak di gubris oleh Baleryn, saat dia benar-benar sangat fokus ke jalan hingga dia tidak mengetahui, mama dan papanya sudah menghubunginya berkali-kali.

Drtt Drttt.

"Ck! Sialan siapa sih? Berisik banget deh!" Tanpa menoleh ke layar ponsel, Baleryn mengangkat panggilan itu dan langsung meluncurkan omelannya.

"Heh, berisik banget sih Lo! Gue lagi bawa mobil nih! Jangan ganggu deh! Kek gak ada kerjaan lain aja?" Ucap Baleryn ngegas dengan mata yang tetap fokus ke jalan.

" Heh, anak kurang belajar! Dimana sopan santun kamu?" Teriak orang tersebut dari seberang sana.

Deg!

Ingin rasanya teriak dan mengulang waktu 2 menit saja, bisa? Kenapa dia harus ceroboh gini sih? Malah tadi itu papa lagi, bisa-bisa hp dan laptop gue nih yang jadi Korban.

"Eh, papa? Hehehe, maaf pa tadi Baleryn gak tahu," ucap Baleryn cengengesan.

" Sekarang kamu lagi ada dimana? Kenapa kamu bawa mobil?" Tanya Rendy sedikit emosi, sebenarnya dia sudah mendengar kabar bahwa Olivia belum pulang dari tadi siang, dia sudah pasti tahu akan apa yang Baleryn lakukan kalau mendengar itu. Cemas, sudah pasti.

"Lagi dijalan pa... lagi cari Olivia, Baleryn cemas Hisk,"rengek Baleryn dengan isakan tangis, Rendy dapat mendengar isakan Baleryn, pasti putri kecilnya sangat khawatir.

"Kamu sekarang mending pergi ke cafe Al & El, Olivia disana!"ucap Rendy.

"Hah? Seriusan pa? Olivia disana?" Tanya Baleryn antusias, dan dengan cepat Baleryn memutar mobilnya berbalik arah.

Tinnnnn

"Heh!! Lo bisa bawa mobil gak? Maen mutar-mutar aja!" Teriak orang tersebut dari jendela mobilnya.

"Maaf kakek, aku kebelet berak!!" Jawab Baleryn dan langsung meninggalkan kerumunan yang dibuat olehnya.

" Bah naboha doi, disukkun na au kakek? Na dikirana do au opung-opung? Eeate sia-sia au marsiajar bahasa gaul, woi inang! masih lajang au da!" Teriak orang itu menggunakan bahasa  batak.

"Masih lajang, Masih lajang! Cucu segudang!" Ucap orang yang duduk disebelahnya meledek.

"Sip ma babami!"

Citttttt

Gesekan ban yang dibuat oleh Baleryn, membuat semua orang yang berada di dalam cafe menoleh penasaran, Baleryn buru-buru masuk kedalam cafe dan mendapati Olivia, muka balok dan tuan setan? Tunggu tuan setan? Ini gue gak salah liat kan? Batin Baleryn.

Baleryn berjalan kearah mereka dan langsung memeluk Olivia erat, selang beberapa menit acara peluk-pelukan, tangan Baleryn terangkat mengglepak kepala Olivia.

"Akhhh sakit, Ryn!" Ucap Olivia kesal sambil mengelus kepalanya. Mata Baleryn beralih ke tuan setan, siapa lagi kalau bukan Marchel, ya Baleryn sudah tahu siapa nama tuan setan, itu pun tau dari para vans gila yang otaknya berisi comberan semua, kok bisa sih mereka suka sama nih titisan setan? Haduh sepertinya uang Baleryn harus dikorbankan deh, untuk operasi mata-mata mereka biar normal dikit.

Tapi awalnya, saat Baleryn dengar nama itu, Baleryn sedikit familiar dan penasaran, tapi pikiran itu ditepis jauh oleh Baleryn. Nama Marchel kan banyak, terlalu pasaran kale, kecuali nama dia yang langkahnya minta ampun. Batin Baleryn bangga.

" Lo kenapa senyam-senyum Ryn, gila?" Tanya Olivia sambil menower-nower pipi chubby Baleryn.

Baleryn yang sadar itu dengan cepat, menangkis tangan Olivia dari pipinya,
"Heh Tuan Setan yang paling jelek sedunia, Lo bawa lari sahabat gue ya?" Tanya Baleryn sedikit ngegas dan menatap Marchel tajam.

BALERYNWhere stories live. Discover now