Baleryn.

26 19 3
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ⭐🙏

Olivia dan Baleryn duduk di taman rumah sakit, sejak awal kemari Olivia tidak berhenti-henti untuk menceramahi Baleryn. Baleryn tidak menggubris ucapan Olivia diam-diam dia memasang Earphonenya. Dan menyetel lagu-lagu favoritnya. Olivia bingung, biasanya kalau dirinya sedang menceramahi Baleryn pasti nih orang langsung membungkam mulut Olivia, tapi kenapa tidak? Karena penasaran Olivia melirik tajam telinga Baleryn.

Olivia mencabut kasar Earphone Baleryn dan menyimpannya ke dalam tas, " Ihh Baleryn! Lo kok jadi anak bandel banget sih?"

Baleryn hanya nyinyir kuda, ternyata Olivia sudah mengetahuinya, " Lo sih, tuh mulut gak bisa diam, untung gue cewek, kalau cowok udah gue terkam tuh mulut!", Mendengar ucapan Baleryn selintas kejadian tadi siang kembali terngiang di otak kecilnya. Olivia mendadak menutup wajahnya karena malu.

Baleryn menatap bingung ke Olivia, " Lo kenapa sih? Enggak gila kan?" Tanya Baleryn sambil menempelkan punggung tangannya ke jidat Olivia.

Olivia menepis tangan Baleryn, " Gue ga.."
Ucapan Olivia terpotong, Marchel yang baru tiba langsung memeluk tubuh Baleryn posesesif. Baleryn dan Olivia sama-sama terkejut, namun pandangan Olivia beralih ke orang yang baru tiba di balik punggung Marchel.

Mata Olivia melotot dia jadi bingung sendiri apa yang akan dia lakukan, Baleryn mendorong pelan tubuh Marchel, " Lo kenapa peluk gue?" Tanya Baleryn polos.

Marchel tidak menggubris dia menarik kembali tubuh Baleryn ke dekapannya dan memeluknya erat. Baleryn yang awalnya hanya diam mulai merasa tidak nyaman, dia tidak enak dengan Olivia, dengan tidak tega Baleryn mendorong Marchel hingga dia terjungkal ke tanah.

Baleryn terkejut dengan cepat dia menolong Marchel, " Eh soory gak sengaja,". Olivia menutup mulutnya dengan tangan dan berlari secepat kilat.

Baleryn cengo menatap punggung Olivia yang mulai menghilang, dan tanpa mereka sadari Nathan tidak lagi bersama mereka.
" Gila ya tuh anak, kenapa lari kayak di kejar setan gitu sih, owh ini pasti gara-gara Lo kan? Soalnya Lo titisan setan," ucap Baleryn sinis.

Marchel mengepal erat tangannya, " gue bukan titisan setan, enak aja ganteng-ganteng gini di bilang setan!"

Baleryn memutar bola matanya jengah, " biarin, suka-suka gue lah, mau gue bilang Lo titisan setan, titisan Dajjal, titisan Kunti, titi.." Perkataan Baleryn terhenti, Marchel membungkam mulut Baleryn dengan tangannya.

Marchel mendekat ke telinga Baleryn, " Lo bisa diam gak? Kalau Lo gak bisa diam, gue bakal cium Lo disini! Mau?", Mendengar itu dengan cepat Baleryn menggelengkan kepalanya antusias, Marchel tidak pernah main-main apalagi kejadian itu pernah terjadi.

Marchel menarik tangannya, dan memperhatikan sekelilingnya, " Lo si Nathan kemana?" Tanya Marchel, Baleryn yang melihat Marchel celingak-celinguk jadi ikut-ikutan.

" Iya, tadi perasaan masih disini?" , Seketika Baleryn teringat sesuatu, " Owh iya, gue kan lagi marahan sama Lo, minggir! Jangan halangi jalan inces!" Baleryn mendorong pelan tubuh Marchel, takut dia jatuh lagi.

Saat ingin melangkah lebih jauh lagi tangan Baleryn di cengkram kuat oleh Marchel, Marchel menarik Baleryn menuju mobilnya.

🌾🌾

Olivia bersembunyi di balik pohon beringin yang cukup besar, " aneh kenapa gue lari? Olivia bodoh kalau lo lari entar Baleryn salah paham lagi, adouhh hati gue sakit liat kejadian tadi, aah paling tuh Marchel khawatir doang," guman Olivia.

Tiba-tiba dari arah belakang, seseorang menepuk bahu Olivia dan membuatnya terkejut, " Eh kutu buku!" Latah Olivia.

" Whahahahah, lata Lo lucu banget sumpah," Tawanya sambil memukul-mukul pohon beringin itu, mata Olivia membulat baru saja dia menghindar dari kegugupannya sekarang kegugupan itu tepat di depan matanya.

" Lo, Lo ngikutin gue?" Tanya Olivia sedikit galak, orang tersebut menghela nafasnya panjang.

" Iya, kenapa?" Tanyanya balik sambil menyudutkan Olivia ke pohon itu. Olivia gegelapan sendiri mencari jalan keluar, sekarang dia benar-benar gugup, " ihh Lo apa-apaan sih, minggir gak!" Bentak Olivia, dengan santai orang tersebut memberikan jalan keluar buat Olivia.

" Lo mau apa sih Nathan?" Tanya Olivia, Yap! 'Orang tersebut' adalah Nathan, sejak awal Olivia lari Nathan mengikutinya dari belakang. Niatnya sih ingin meminta maaf, tapi melihat tingkah lucu Olivia membuat Nathan lupa akan niatnya.

Nathan berfikir sejenak, " Emm, oh iya, gue mau minta maaf, Lo mau kan?" Ucap Nathan, Olivia mengheningkan cipta sejenak, sambil menundukkan kepalanya. Nathan mendengus kesal, " cuma bilang 'iya' lama banget sih?"

" Enggak! Kecuali Lo traktir gue! Mau kan?" Tawar Olivia sambil tersenyum manis.

" Lucu banget sih" batin Nathan.

" Traktir lo? Bisa boke dong gue, tapi gak papa lah," ucap Nathan, tanpa menunggu waktu lama Olivia menarik tangan Nathan menuju mobil Nathan dan langsung duduk manis di kursi penumpang.

" Heh, Lo pikir gue sopir apa? Duduk sini! Sebelah gue!" Ucap Nathan ngegas, Olivia langsung pindah ke kursi sebelah Nathan dengan melompat, dan tanpa Olivia sadari saat dia melompat paha mulus Olivia terpangpang jelas dimata Nathan walau hanya sekilas. Nathan mengahlikan pandangannya ke arah lain.

Olivia merapikan cara duduknya dan rok pendek yang dia kenakan, " Lo Kenapa? Kok pipinya merah gitu?" Tanya Olivia polos.

" Gak papa, yok!" Jawab Nathan.

🌾🌾

Marchel mengikuti semua gerakan, kegiatan, bahkan cara jalan Baleryn.

" Ihh Lo itu ngapain sih? Gak ada kerjaan? Mau gue kasih?" Tanya Baleryn kesal. Marchel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tersenyum kaku menatap Baleryn.
" Enggak, gue cuma mau nanya, Lo gak papa kan? Kok bisa masuk RS sih?" Tanya Marchel.

Baleryn menghela nafas panjang, " owh, gue gak papa kok," Jawab Baleryn dan berjalan santai.

"Eh tunggu!"

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak ⭐

Maaf jarang UPP 🤧🙏 serta typo yang bertebaran.

BALERYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang