Part : 2

27.5K 2.7K 195
                                    

|Terima Kasih yang udah mau baca|
~Happy Reading~

Pagi subuh gadis cantik yang kini hidup di tubuh gadis yang bernama Viona itu sudah bangun. Padahal penghuni rumah yang lain belum bangun sama sekali.

Bukan tanpa alasan ia bangun cepat. Sebab di tubuh aslinya ia sudah terbiasa bangun pagi karena dulu sang ayah selalu melarang dirinya untuk memperlihatkan dirinya di pagi hari sebab sang ayah tidak sudi untuk menatap wajahnya. Jadi saat subuh-subuh seperti ini lah ia setiap hari memasak untuk sang ayah dan itu sudah menjadi kebiasaannya.

Pernah sekali ia tidak langsung pergi dan hanya menunggu ayahnya itu untuk bangun. Tapi atas tindakannya itu Ayahnya malah hampir khilaf ingin membunuhnya dengan cara membenamkan kepalanya di kolam renang.

"Akhirnya selesai juga!" riang Kirana menatap satu persatu makanan yang ia masak. Ia tersenyum puas. Mengambil selembar kertas Kirana menuliskan sebuah pesan di sana.

'Ma, aku pergi ke sekolah duluan ya! Soalnya ada yang ingin aku urus dulu. Semoga suka sama makanannya'

-Viona-

Itulah isi pesan yang di tulis oleh Kirana. Iya, ia ingin pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Jadi ia memutuskan untuk tidak makan pagi bersama mereka. Padahal ia ingin makan bersama Papa dan Mama barunya itu.

***

Sesudah naik taksi dari rumah, Kirana sudah sampai di tempat tujuannya. Sebuah apartement mewahlah yang ia tuju.

Sebuah tempat yang hanya dirinya yang tau, karena dia sendiri lah yang membeli apartement ini dengan uang hasil keringatnya sendiri.

Iya benar. Tempat dimana ia selama ini menyindiri dan bersembunyi saat masih di tubuh aslinya. Atau bisa di bilang tempat ternyamannya.

Di tempat lain, Mama yang sudah bangun dan berniat ingin memasak mengurungkan niat karena melihat makanan sudah tertata rapi di atas meja makan dengan sebuah surat yang terletak di atas meja.

Membaca surat itu, Mama kembali memandangi makanan itu lagi dengan lekat. "Sejak kapan anak gadis ku bisa masak?" tanyanya bingung.

"Ada apa Ma?" Papa tiba-tiba saja datang. Kemudian mendekati sang istri.

"Ini Pa, Mama kan mau masak. Tapi gak jadi sebab Viona udah masak dong!" jelas Mama dengan antusias.

"Kamu serius?" tanya pria itu tidak percaya.

Mama mengangguk antusias. "Iya Pa, siapa lagi!" ucap Mama lagi dengan yakin.

***

Di sekolah, tepatnya di area parkiran. Arkan, Raka, Bara, dan teman-temannya yang lain sedang sibuk berkumpul karena sedang menunggu teman mereka yang lain yaitu sang ketua dari geng yang bernama Galaksi yaitu Samudra.

Setiap pagi geng Galaksi selalu berkumpul terlebih dahulu sebelum masuk ke kelas mereka masing-masing. Dan sekarang mereka sedang menunggu ketua mereka yang sejak tadi belum datang.

"Samudra mana sih, tumben telat?" tanya Kevin kepada teman-temannya.

Mereka semua mengedikkan bahunya tidak tau. Mereka juga bingung, biasanya ketua mereka itu selalu datang paling awal. Tapi entah kenapa hari ini cowok itu sedikit terlambat.

"Brumm!"

Sebuah motor sport langsung mendekat ke arah mereka berkumpul. Iya, siapa lagi kalau bukan Samudra. Ketua dari geng Galaksi.

"Baru juga di omongin, udah datang aja!" ucap Kevin tertawa.

Samudra yang sudah melepaskan helmnya hanya menaikkan sebelah alisnya dan hanya menatap Kevin datar. Tidak berniat untuk berbicara sama sekali. Alasannya simple, merepotkan.

Kirana Onde histórias criam vida. Descubra agora