Bab I • Bos Chatur

3.5K 230 19
                                    

Buat yang belum tau, ini cerita lanjutan dari cerita aku yang judulnya "Save It Before You Need It". Tapi tenang, bisa dibaca terpisah kok🎀

Happy Reading
•••

KEBIASAAN bangun pagi setelah melepas status lajang, Cleo akan segera mencuci muka dan turun ke lantai satu menuju dapur. Awal-awal dirinya memang kesulitan untuk terbiasa. Tapi untungnya alarm yang dulu disarankan Chatur selalu berhasil membangunkan Cleo meski dengan drama berjengit. Terimakasih untuk Chatur yang kreatif...

"Masak apa Bi?" Bi Ram yang sibuk memotong-motong daun bawang lantas saja menoleh mendengar suara majikannya.

"Ini Nya, Tuan Chatur minta dibuatkan omlet ekstra daun bawang untuk sarapan." hal itu membuat Cleo mencuramkan alisnya.

"Kok Chatur gak minta ke aku ya Bi? Padahalkan kalo goreng telor mah aku udah bisa. Ya, meskipun bumbunya minta bantuan bibi sih yang kasih." ujar Cleo membuat Bi Ram tersenyum maklum. Majikan perempuannya memang belum handal memasak. Tapi Bi Ram mengacungi jempol kemauannya terus main ke dapur dan kadang-kadang membantunya memasak. Sejauh ini Cleo sudah cukup berhasil mengikuti tata cara memasak. Hanya saja kelemahannya masih ada pada insting pemberian bumbu dapur seperti garam, lada, gula dan sejenis bubuk lainnya.

"Mungkin tuan takut Nyonya kecapean. Soalnya ini mintanya lebih pagi dari biasanya."

"Oya? Emangnya dia bilang mau sarapan jam berapa Bi?" Cleo tidak tahu mengenai permintaan Chatur ini.

"Buat jam tujuh Nya." lebih-lebih Cleo membeliak semakin terkejut.

"Iya ya Bi. Kok pagi banget? Biasanya juga jam segitu dia masih mimpi tuh." gumamnya lebih pada diri sendiri. "Yaudah Bi. Kali ini biar Bibi dulu aja yang masakin ya. Biar aku yang bangunin Chatur."

"Iya Nya."

Tiba di kamar besar bernuansa putih dimana menjadi kamar Cleo dan Chatur, nampak sosok laki-laki shirtless yang masih terlelap damai. Cleo duduk disisi ranjang mencoba membangunkan suaminya itu.

"Mas," diusapnya surai legam yang berantakan itu lembut. "Bangun. Katanya kamu kerja pagi?" Chatur masih tidak terganggu sedikitpun. "Mas," cobanya lagi.

Kelopak mata itu bergerak terusik, perlahan membuka memperlihatkan sklera matanya yang sedikit memerah sisa-sisa bangun tidur.

Oiya, setelah satu tahun menikah, Cleo sudah sangat hapal betul kebiasaan Chatur yang akan diam selama beberapa menit tanpa berbuat apapun setelah bangun tidur. Makanya ketika si Mas suami sudah sadar, Cleo beranjak untuk mengambilkan handuk.

"Nih handuknya." beri Cleo yang dilirik Chatur sebelum kemudian bangkit duduk di sisi ranjang.

"Masih mual?" tanya Chatur serak. Mungkin masih belum sepenuhnya sadar.

"Enggak. Terakhir yang kamu bangun semalam." semalam memang Cleo didera rasa mual yang luar biasa. Dia sampai susah tidur dan sebab itulah Chatur terbangun dan memijati tengkuk sang istri serta setia mengelusi perut Cleo yang sudah terlihat menonjol di kehamilan 14 minggunya hingga wanita itu terlelap nyenyak.

Chatur bergumam saja sebagai respon dan beranjak ke kamar mandi.

Selesai mandi dan sudah berpakaian, Chatur keluar dari kamar menuju meja makan dimana Cleo sudah duduk manis sambil menikmati teh madu hangatnya.

Chatur mengambil duduk disebelah Cleo lalu mulai menyantap omelette nya.

"Mau," pinta Cleo pada sang suami yang sedari tadi lahap memakan sarapannya itu. Tanpa banyak kata Chatur menyendok sesendok penuh lalu diulurkan kedepan mulut istrinya. "Oiya aku lupa tanya. Kamu beneran mau alihin bengkel ke Alup?" Chatur lagi-lagi tidak bersuara untuk menjawab. Sekedar anggukan diberikan lelaki itu. Inilah yang terkadang membuat Cleo gemas. Chatur itu cuek sekali dan malas membuka mulutnya.

C FamilyWhere stories live. Discover now