CALANDRA• Bagian Tiga

486 245 136
                                    


Happy Reading-!

Jangan lupa Vote and Comennt setelah nya!

03. Main Bedak
____________________________

Baka masuk kedalam kamar bernuansa cream dengan dinding penuh gambar princess Disney. Baka mengamati wajah tenang milik Cala, tanpa sadar ia tersenyum kecil. Baka mengusap wajahnya kasar perkataan dengan papa nya tadi masih melekat dalam pikirannya.

Baka berjalan menuju balkon kamar Cala, merongoh Liquit dan menghisap nya, memikirkan apa yang harus ia lakukan nanti bersama Cala. Baka menghela nafas pelan, Besok adalah hari pertama masuk sekolah setelah lama libur semester. Saat itu juga, hari pertama kalinya bagi Cala masuk sekolah umum. Cala kemarin hanya menjalankan Hoomscoling di rumah.

"Baka? Ngapain?"

Baka menoleh ketika melihat Cala sudah terduduk diatas kasur. Baka segera mematikan liquit nya dan menyimpan nya kedalam saku. Cala tersenyum lebar, setelah tau Baka menemani nya disini.

"Baka di rumah Cala ya?" Tanya Cala sambil mengaruk pipi cubby nya.

Baka memutar bola mata nya malas, pertanyaan unfaedah yang selalu Cala lontarkan.

"Gak, gue ada di jalan sekarang!" Ketus Baka, meraih segelas air yang berada di nakas untuk diberikan kepada Cala.

Cala menerima gelas air tersebut dan meminumnya sedikit, Cala menyeritkan dahi nya binggung.

"Tapi, ini kamar Cala loh! Baka disini bukan di jalan!" Bantah Cala.

Baka menghela nafas nya pelan seraya mengangguk, mengakhiri perdebatan dimana ia sekarang berpijak.

"Sekarang, lo mandi terus abis itu ikut gue" Pinta Baka dengan berjalan ke arah sofa untuk mengistirahatkan Punggung nya sejenak.

Cala memiringkan kepala nya "Mau kemana?" Tanya Cala dengan mengerjapkan mata nya.

Baka hanya diam terfokus pada game diponsel yang ia mainkan. Cala turun dari kasur dan berjalan ke arah Baka, "Baka, Mandiin Cala!" Rengek Cala memulai.

Baka melototkan mata nya, menggeleng keras.

"Lo kan bisa mandi sendiri Cal, kenapa harus gue?" Tolak Baka.

"Tapi Cala mau nya di mandiin sama Baka ih!"

Baka meletakkan ponsel nya, menatap tajam Cala. "Mandi sendiri, Setelah itu gue kasih lo coklat." Bujuk Baka.

Mata Cala seolah menyala, dan mengangguk antusias, "Oke Baka, Coklatnya dua ya" Ucap Cala sambil menunjukan Jari nya tiga.

Baka mengangguk, dan melipat satu jari Cala.

"Ini baru dua, yang tadi tiga." Ucap Baka dibalas cengiran khas Cala.

"Cala mandi dulu ya! Jangan kangen ya Baka!"

__________________________

 
  Baka berjalan ke perkarangan rumah miliknya, diikuti Cala yang terus menunduk takut untuk menatap ke depan. Senyum Mang Amir mengembang dengan cekatan membuka gerbang saat tuan muda nya serta Cala masuk.

"Selamat Datang Neng Cantik" sapa Mang Amir.

Cala menatap Mang Amir, mengerucutkan bibir nya, seolah tak suka sapaan mang amir terhadap nya, "Nama aku Cala Mang, Bukan Cantik!"Jelas Cala sambil berkecak pinggang.

Mang Amir menggaruk kepalanya, "Maksud mamang teh, Neng Cala Cantik atuh" ucap kikuk Mang Amir.

Cala menggeleng keras, "Nama Cala itu ya Cala mang! Bukan Cantik!"

"Iya neng, mak--"

"Masih mau berdebat?" Tegur Baka mendekat sambil tangan bersedekap dada, menatap Mang Amir dan Cala yang memperdebatkan siapa itu Cantik.

Mang Amir hanya cengegesan menatap Baka, Sedangkan Cala Menggeleng.

"Ayo masuk, gak ada orang di dalam." Ajak Baka, Cala hanya mengekori Baka untuk masuk.

Baka terus berjalan kedalam rumahnya, mata Baka menyelusuri kediamannya kosong. Tidak ada orang, itu artinya orangtuanya sudah berangkat untuk pekerjaan yang ada di luar negeri selama dua minggu.

Seketika Baka mengingat perkataan papa nya kemarin sore. "Jaga Cala, itu hukuman buat kamu, kamu urus dia, Berangkat dan pulang sekolah dengan Cala! Papa gak mau kejadian tadi terulang."

Dukk!

"Aduh! Baka, berhenti nya gak bilang" Tegur Cala yang tak sengaja menabrak punggung lebar Baka.

Baka membalikan tubuh nya menghadap ke arah Cala, "Lo anteng - anteng disini, gausah buat ulah, gue mau istirahat." Jelas Baka dan beranjak untuk kembali ke kamarnya.

Cala mencekal pergelangan tangan Baka dengan senyum lebar, "Baka, kata papa Dewa Baka bisa buat kue?" Tanya Cala.

Baka menghela nafas, apalagi ini?

"Iya, tapi ga terlalu mahir, kenapa lo mau gue bikinin?" Tawar Baka.

Cala menggeleng, "Cala cuma mau coklat yang kata Baka tadi, Tapi Baka buatin Cala kue ya?" Ulang Cala.

Baka mengeram kesal, sedetik kemudian Baka berjalan ke arah dapur dan mengambil coklat untuk di berikan pada Cala. Mata Cala berbinar saat melihat coklat di tangan Baka, dengan spontan Cala langsung mengambil dan melahap nya tanpa menghiraukan Baka yang mematung melihatnya.

Baka kembali kedapur untuk membuat kue, hanya kue kering. Baka pernah belajar bersama Sang mama nya dulu jadi, sekarang Baka akan mencoba nya sendiri. Baka mulai memakai celemek dan mempersiapkan bahan untuk kue.

Baka mengetukan jari nya pada meja, mengingat kembali bahan utama untuk membuat kue. Baka mengambil tepung serta mentega dengan bantuan buku resep yang ada di dapur.

Disisi lain, Cala mengabiskan Coklatnya, mulut serta pipi ikut menyicipi Coklat terbukti banyak lelehan coklat di sekitar wajah nya. Cala menyelusuri sekitar ia ingin coklat lagi, Tapi dimana.

"BAKAA! CALA MAU COKLAT LAGI!"

"BAKAAA! CALA TERIAK NIH KALO GAK DI KASIH!"

"BAKAA! CALA SERIUS INI, BAKAL TERIAK!"

Lelaki yang di panggil Baka tadi pun berlari dari arah dapur untuk menemui Cala, yang dari tadi memanggil nya.

"Lo udah teriak Cal! ngapain lagi makan coklat mulu!"

Cala menoleh kepada Baka yang keluar dari dapur, dengan dandanan celemek yang ia pakai penuh dengan Tepung.

"Baka, Cala ikut Dong Main bedak nya!"

"INI TEPUNG CALA!"








_________________________

Jan lupa vote and comennt nya ya!

Calandra [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang